(Maz 119:1-33)
Aku
akan mengikuti petunjuk perintah-perintah-Mu (Mazmur 119:32)
Hidup
kita bagaikan kapal yg berlayar dilautan luas. Yg terus berlayar walau malam
semakin pekat. Yg tidak berhenti walau dihadang gelombang tinggi, yg tidak
perduli walau diterjang badai. Walau mata jasmani nakhoda tak lagi mampu
melihat arah, kapal terus berjalan menembus samudra hingga sampai ditujuannya.
Mengapakah kapal tersebut mampu tiba di tujuan dgn selamat? Mengapa kapal itu dapat berlayar di arah yg benar meskipun ‘dikepung’ laut yg seakan tiada berujung? Mengapa nakhoda kapal dapat memastikan arah saat malam kelam begitu mencekam? Apakah karena ketrampilan nakhoda dan awak kapal lainnya? Ternyata Bukan!!, melainkan karena disana ada, kompas!!! Benda kecil yang di kabin jurumudi kapal itulah yg menjadi mata bagi kapal. Ia menentukan arah yg harus ditempuh. Ia mampu melihat ketika mata jasmani manusia kalah terhadap pekatnya malam. Kompas terus bekerja Saat matahari telah tenggelam, saat bintang tertutup awan, saat manusia bingung karena hamparan samudera membuat arah semakin samar. Intinya dalam segala keadaan, kompas itu tetap menunjuk arah yg harus ditempuh.
Mengapakah kapal tersebut mampu tiba di tujuan dgn selamat? Mengapa kapal itu dapat berlayar di arah yg benar meskipun ‘dikepung’ laut yg seakan tiada berujung? Mengapa nakhoda kapal dapat memastikan arah saat malam kelam begitu mencekam? Apakah karena ketrampilan nakhoda dan awak kapal lainnya? Ternyata Bukan!!, melainkan karena disana ada, kompas!!! Benda kecil yang di kabin jurumudi kapal itulah yg menjadi mata bagi kapal. Ia menentukan arah yg harus ditempuh. Ia mampu melihat ketika mata jasmani manusia kalah terhadap pekatnya malam. Kompas terus bekerja Saat matahari telah tenggelam, saat bintang tertutup awan, saat manusia bingung karena hamparan samudera membuat arah semakin samar. Intinya dalam segala keadaan, kompas itu tetap menunjuk arah yg harus ditempuh.
Didalam dunia yang gelap ini, kita membutuhkan
Kompas. Di saat arah hidup kita semakin tidak pasti, saat batas-batas kebenaran
dan kejahatan manusia begitu samar, disaat pengaruh dosa dan kompromistis
menggejala dimana-mana, saat toleransi dan kasih terkikis erosi dan saat hati
kebanyakan manusia telah membatu serta saat mata jasmani dan mata hati telah
buta, kita membutuhkan kompas. Kompas tersebut ialah, Firman Allah di Alkitab.
Tuhan Yesus datang supaya kita memiliki hidup dan
memilikinya dalam segala kelimpahan. Artinya, Ia mau orang yang percaya itu
menjadi pemenang. Oleh sebab itu Dia memberikan “Kompas”, yakni Firman Allah.
Di dalam firmanNya kita menemukan arah yang jelas, metode yang jelas serta
hasil yang maksimal. Kompas kapal dapat rusak karena waktu, namun Kompas Allah yakni firman Tuhan tak pernah salah dan
tak pernah ketinggalan zaman. Firman Allah yakni Alkitab adalah kebenaran
sekaligus merupakan wujud penyataan Allah yang Dahsyat. Mari kita tetapkan arah
hidup kita sesuai dengan kompas Iman yaitu firman Tuhan.
John Maxwell mengatakan, manusia paling tidak membutuhkan tiga kompas dalam hidupnya:
Kompas Moral : menolong manusia membangun diri dgn norma-norma, sehingga dlm segala hal mengetahui motiv-motiv yg berujung pada integritas dan kredibilitas diri. Kemulian Tuhan didahulukan dari kemuliaan diri sendiri. Nilai-nilai iman di pegang sampai mati.
Kompas Arah: menolong setiap orang menetapkan sasaran-sasaran hidup. Suara Tuhan, bisikan Roh sangat menentukan. Jangan berpatokan pada insting atau hati sebab itu dapat dicemari oleh seteru abadi. Tetapi ujilah suara hati dgn kebenaran sejati, dgn demikian engkau merasa pasti.
Kompas Strategi: menolong manusia utk sampai pada tujuan. Metode kerja yg jelas serta etos kerja yg berkualitas kemudian dipadukan dgn arah yg jelas akan membuat kita tiba dihasil yg pas.
Jangan buat arah sendiri, sebab hal itu membuat kita
capek dan tersesat. Jangan pula ikut arah yang lain sebab jalan itu pasti
menuju kegagalan dan kebinasaan. Ikutilah arah Tuhan dan sabarlah berjalan
diarah tersebut, maka engkau pasti tiba di pelabuahan yg sesungguhnya, amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar