HARTAMU ADALAH MILIK TUHAN ( Ulangan 32:1-18 )
Gunung Batu yg memperanakkan engkau, telah kau
lalaikan,
dan telah kau lupakan Allah yg melahirkan engkau (18)
Tak ada sesuatu tanpa Tuhan, demikianlah seharusnya pemahaman org
Kristen sepanjang zaman (Yoh 1:3). Tuhanlah yang menciptakan segala sesuatu dan
didalam tangan-Nya berada segala sesuatu yang kita perlukan. Karena itu tidak
bolehlah kita bermegah akan segala sesuatu, termasuk dengan harta milik yang kita punyai.
Namun orang kristen seringkali seperti orang yang baru makan kenyang. Orang yang makan kenyang itu cepat tidur kemudian lupa sekitarnya. Banyak orang Kristen melupakan Tuhan Sang Sumber yang membuatnya makan kenyang.
Musa
rupanya menyadari hal itu. Sehingga ketika ia mau berpisah dengan umat Allah ia
mengingatkan supaya hati-hati terhadap kemapanan. Ia memakai kiasan tentang
perut yang kenyang. Ia berkata: ”apabila engkau sudah makan kenyang, maka
berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan Tuhan….” (Ulangan 16: 11b-12).
Melupakan Tuhan itu tak nampak namun berdampak nyata. Hidup tidak tenang, tidak maksimal dan gagal. Tetapi
walau demikian banyak orang Kristen
merasa tidak bersalah. Mereka sudah meninggalkan Tuhan tetapi merasa tak salah apa-apa bahkan berpikir mereka masih tetap menyenangkan hati Tuhan. Mengapa bisa terjadi yang demikian? Jawabnya ialah, karena mereka hanya menguji pikiran dan tindakannya berdasarkan pikiran, bukan
berdasarkan ketetapan Tuhan.
Dengan
apakah kita sering melupakan Tuhan?
Hidup yang berkecukupan, sehat dan mapan
merupakan rencana Tuhan untuk setiap umat-Nya. Dan kita sebagai manusia normal pasti
mengharapkan hal yang sama. Namun seringkali setelah semuanya didapatkan,
manusia melupakan “Gunung batu yang memperanakkan dan Allah yang melahirkan”.
Kita melupakan-Nya dengan kata-kata yang sombong; kita melupakannya dengan hati yang berniat menyimpang dan tak tergerak untuk menolong dengan cara memegang erat-erat pemberian-Nya.
Sikap
melupakan Tuhan yang demikian oleh Musa disebutkan seperti seorang anak yang
melupakan ibu yang melahirkannya: Orang yang mapan tetapi durhaka. Orang seperti itu pasti menuju neraka.
Tuhan yang memberi, Tuhan pula yang berdaulat atas semua pemberian-Nya. Hal yang sama juga diakui oleh raja Daud yang mengatakan: "........sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan punyaMulah segala-galanya" (1 Tawarikh 29:14) Ungkapan Daud tersebut meruapakan sebuah contoh ungkapan yang perlu dicontoh setiap orang percaya.Dibalik ungkapan tersebut Nampak iman, nampak juga pengakuan
yang benar serta keputusan untuk mengungkapkan kasih karunia –Nya yang ajaib. Ungkapan
yang sama kiranya menjadi ungkapan kita juga. Ingatlah, ada alasan-alasan mengapa Tuhan memberkati kita, yaitu:
1. Tuhan ingin melihat kita bersukacita kemudian memuliakan nama-Nya
2. Tuhan ingin membantu Gereja-Nya dalam menjalankan kesaksiannya ditengah-tengah dunia. Oleh sebab itu Tuhan merancang kita menjadi saluran untuk gereja-Nya tersebut.
GBI Aletheia Pamulang, adalah gereja Tuhan tersebut yang dalam kesederhanaanNya dipanggil untuk memberdayakan setiap Umat Tuhan, terutama yang bermukim di kota Tangsel. Itulah sebabnya GBI Aletheia diberikan Visi yang jelas, yaitu:
VISI GBI Aletheia Pamulang:
Membangun Sidang Jemaat Yg Benar dan Berdampak Besar
Benar berarti:
Menjalankan 3
Panggilan gereja dgn Seimbang,
Sesuai dengan Kisah 2:42-46; Mark 16:15,20
Menjalankan Pelayanan berlandaskan Matius 16:16-19
Membangun Hubungan berdasarkan Matius 22: 37-40
Berdampak berarti:
Mengusahakan Pemulihan Membawa pembaharuan
Menerbitkan Pencerahan Menciptakan Kemandirian
MISI: Memperlengkapi Sidang
Jemaat Melalui Pengajaran Yang Bermutu,
Kharismatik dan Utuh sehingga berkarakter seperti
Kristus.
Mengusahakan
Pelayanan Prima kepada Setiap Anggota Jemaat, serta
memberdayakan
Umat disegala dimensi Panggilan
Memaksimalkan setiap Potensi Jemaat sehingga
menghasilkan
karakter pelayanan yang Excellence, Efficient dan
Equity
Tuhan Memanggil saudara mendukung Visi Tuhan melalui GBI Aletheia Pamulang dengan mewujudkan mimpi yg besar untuk memiliki gedung sendiri supaya pelayanan dapat maksimal, Amin.
Kirimkan Persembahan anda ke: 0 6 7 1 0 2 5 7 0 8 an: Pdt. Haposan Hutapea STh (BCA)