Roma 8:26-30
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam
segala sesuatu utk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia…(ay 28)
Menjadi berkat disegala keadaan,
merupakan rancangan Tuhan bagi kita
umat-Nya. Menjadi berkat dikala senang adalah biasa. Tetapi menjadi berkat
dikala susah, merupakan sebuah tindakan langka. Saat senang mampu mengasihi orang, saat susah, kembali hanya
mengasihi diri sendiri. Dulu mampu menangisi orang lain, sekarang menangisi
diri sendiri. Dulu bersikap obyektif sekarang cenderung bersikap subyektif. Saat
hidup terasa nyaman, selalu berkata:
“Allah turut bekerja dalam segala sesuatu…….” Namun saat keadaan berubah sulit,
kita berkata:………Betapa kejamnya Tuhan
itu, Ia membuat aku susah dan membiarkan aku rugi besar”.
Mengapa org Kristen bisa berubah
pendirian demikian cepat? Dan bertindak beda
dari yang biasa mereka lakukan? jawabanya
ialah, Karena org Kristen itu membangun
imannya diatas dasar yang salah dan memiliki penengenalan yang kurang lengkap
kepada Tuhan Yesus Kristus.
Dalam nats diatas Paulus
mengatakan, Allah turut bekerja didalam segala sesuatu. Latar belakang ayat tersebut
tidak bisa dipisahkan dari peristiwa yg dialami Paulus saat mengambil keputusan
untuk berpihak kepada Tuhan Yesus Kristus dan kebenaran-Nya. Dari suasana hidup
yg sangat nyaman, terhormat dan disegani, berubah menjadi susah, terusir bahkan
menjadi terpenjara. Sebuah perubahan yang sangat drastic dan radikal. Namun di
dalam tekanan seperti itu Paulus berkata: Allah turut bekerja. Paulus mengucapkannya saat menderita karena iman kepada Kristus. Intinya Paulus tidak
menangisi keputusannya mengikut Yesus dengan dampaknya yg penuh tekanan, sebaliknya Paulus melihat tangan Tuhan didalam penderitaannya.
luar biasa.
Paling tidak ada dua pelajaran yg dapat
kita tarik dari firman Tuhan tersebut,
yaitu:
Penderitaan
orang percaya dapat dipakai Tuhan untuk menjadi
kesaksian yg dasyat bagi orang lain.
Artinya sikap org Kristen yg tetap tenang saat situasi tidak nyaman,
dapat membuat orang lain melihat Tuhan dan kuasanya hadir dalam
kehidupannya. Kegagalan yg dialami orang percaya dapat dipakai Tuhan
sebagai sebuah proses pembelajaran utk mempersiapkan orang tersebut sehingga memiliki kapasitas yg lebih tinggi dan hebat. Artinya, Tuhan
memperlengkapi orang Kristen menjadi pribadi yang layak
menerima tugas dan tanggungjawab yang lebih tinggi. Seperti
seorang siswa yang harus menghadapi ujian demi ujian untuk layak
naik kelas yg lebih tinggi demikian juga ujian didalam presfektif
iman kristiani merupakan sebuah tahapan untuk diberkati.
kesaksian yg dasyat bagi orang lain.
Artinya sikap org Kristen yg tetap tenang saat situasi tidak nyaman,
dapat membuat orang lain melihat Tuhan dan kuasanya hadir dalam
kehidupannya. Kegagalan yg dialami orang percaya dapat dipakai Tuhan
sebagai sebuah proses pembelajaran utk mempersiapkan orang tersebut sehingga memiliki kapasitas yg lebih tinggi dan hebat. Artinya, Tuhan
memperlengkapi orang Kristen menjadi pribadi yang layak
menerima tugas dan tanggungjawab yang lebih tinggi. Seperti
seorang siswa yang harus menghadapi ujian demi ujian untuk layak
naik kelas yg lebih tinggi demikian juga ujian didalam presfektif
iman kristiani merupakan sebuah tahapan untuk diberkati.
Dibalik peristiwa yg tidak kita
sukai Allah menyiapkan kebaikan. Dibalik pergumulan yg kita alami, Allah
mengajar kita menjadi pribadi yg siap meraih prestasi. Dibalik transaksi yang
membuat kita rugi, Allah mensiapkan kita menuai keberhasilan di esok hari. Tangga emas itu seringkali terbungkus kesukaran, dan tantangan. Maka teruslah naik, pantang mundur, maka engkau akan tersenyum karena terbukti keputusanmu selaras dengan kehendak Tuhan, Haleluyah…Amin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar