(Yohanes 4:1-26)
Percayalah padaKu hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem (ayat 21)
Percayalah padaKu hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem (ayat 21)
Kewajiban tertinggi bagi orang Kristen ialah menyembah
Pencipta. Menyembah Pencipta adalah cerminan iman dan komitmen untuk memuliakan
namaNya. Dan perintah penyembahan tersebut mendominasi Firman dalam Alkitab. Penyembahan itu begitu
penting karena mengandung tiga hal, yakni:
1. Sebagai salah satu bentuk pengakuan akan kebesaran Tuhan.
2. Sebagai salah satu ungkapan syukur atas perbuatan Tuhan.
3. Sebagai salah satu bentuk ketergantungan kepada kuasa Tuhan.
1. Sebagai salah satu bentuk pengakuan akan kebesaran Tuhan.
2. Sebagai salah satu ungkapan syukur atas perbuatan Tuhan.
3. Sebagai salah satu bentuk ketergantungan kepada kuasa Tuhan.
Dalam
nats diatas Yesus mengatakan secara tersurat dan tersirat mengenai penyembahan, yaitu:
1. Penyembahan ala Samaria (ayat 20a)
Orang
samaria adalah keturunan Yakub yang disisihkan. Mereka disisihkan secara
sosial dan theologies. Oleh sebab itu walau mereka ber-kitab-kan lima
Taurat Musa, mereka harus beribadah di gunung Gerizim. Pola ibadah mereka
diwarnai dengan penyembahan yang bergairah namun tanpa tujuan yang benar.
Mereka menyembah dalam roh, tetapi tidak di dalam kebenaran. Mereka menyembah
sesuatu yang tidak mereka kenal (ayat 22). Mereka menyembah dengan penuh semangat,
tetapi tidak menyembah dia yang Maha benar.
2. Penyembahan
ala Yahudi (ayat 20b)
Penyembahan
ala Yahudi merupakan kebalikan penyembahan Samaria. Orang Yahudi menerima isi
seluruh
kitab Perjanjian lama. Mereka memiliki kebenaran, tetapi tidak hidup dalam
kebenaran.
Mereka kehilangan gairah dalam penyembahan dan cenderung hanya
menuruti tuntutan syariat
agama saja. Yesus menyebut mereka sebagai orang
munafik, palsu dan kuburan yang dilabur putih.
Mereka memiliki kebenaran tapi
tidak punya buah roh! Penyembahan mereka adalah ortodok, mati
dan gersang. Pola
penyembahan Yahudi di Yerusalem memiliki kebenaran, namun kehilangan gairah. Penyembahan orang samaria di Gerizim memiliki roh namun tanpa kebenaran,
keduanya dikecam oleh Tuhan Yesus.
3. Penyembahan
ala kristiani (ayat 23)
Yesus
menghubungkan penyembahan dengan kebenaran. Penyembahan bukanlah pengalaman
emosi dengan perasaan tertentu. Penyembahan adalah tanggapan yang dibagun atas
kebenaran. Artinya, dalam menyembah Tuhan, kita perlu memadukan kebenaran
dengan kekudusan, gairah dan ketulusan. Dalam penyembahan, manusia tidak boleh
lebih dipuaskan dari pada Allah dimuliakan. Sebab kalau kita berpura-pura
menyembah Allah, padahal hanya untuk memuaskan diri, hal itu bukan menyembah,
melainkan mengejek Tuhan. Menyembah dalam kebenaran itu berarti mengaku,
takluk, tunduk. Melalui Nats diatas Yesus mengajarkan kepada kita 2 hal, yaitu:Pertama, Penyembahan yang benar ialah penyembahan yang
membuat Tuhan satu-satunya pusat, bukan manusia dan keinginan-keinginannya.
Dengan demikian penyembahan itu merupakan luapan sukacita dan syukur orang
percaya atas segala rahmat, pertolongan dan berkat yang telah dinikmati. Kedua, Penyembahan orang percaya haruslah becirikan pengorbanan aktif dan produktif,
membuka hati kepada Tuhan yang disembah dan membuka hati pula kepada orang yang
menderita. Penyembahan yang demikianlah penyembahan yag murni (Roma 14: 18,
Efesus 5: 8-10). Setiap orang percaya harus masuk dalam peyembahan yg demikian.
Sebab kegagalan menyembah Tuhan dengan benar, berpotensi mendapatkan kegagalan
di bidang lain.
Oleh sebab itu marilah kita menunjukkan kemurnian iman dan kepastian keselamatan melalui penyembahan yang ditentukan dan dikenan Allah, yakni dengan menyembah Dia dalam roh dan kebenaran. Praktisnya, berwisata ke Yerusalem itu boleh, namun jangan bwt menjadi syarat agama. Pergi ke Bukit doa dan ret-ret itu perlu tetapi ingat, dikamar rumahpun Tuhan itu ada.. Beribadah hari Mingu di gereja itu harus, tetapi ingat setelalh itu saudara diutus ketengah-tengah dunia. Memberi berbagai persembahan di gereja itu perintah, tetapi menolong orang lain dan saudaramu sendiri itu pun sama penting. yg satu harus dilakukan yang lain tidak boleh diabaikan, itulah kebenaran dan sebuah jalan aneh berlimpah berkat yang disediakan Tuhan, Haleluyah.......Amin.
Oleh sebab itu marilah kita menunjukkan kemurnian iman dan kepastian keselamatan melalui penyembahan yang ditentukan dan dikenan Allah, yakni dengan menyembah Dia dalam roh dan kebenaran. Praktisnya, berwisata ke Yerusalem itu boleh, namun jangan bwt menjadi syarat agama. Pergi ke Bukit doa dan ret-ret itu perlu tetapi ingat, dikamar rumahpun Tuhan itu ada.. Beribadah hari Mingu di gereja itu harus, tetapi ingat setelalh itu saudara diutus ketengah-tengah dunia. Memberi berbagai persembahan di gereja itu perintah, tetapi menolong orang lain dan saudaramu sendiri itu pun sama penting. yg satu harus dilakukan yang lain tidak boleh diabaikan, itulah kebenaran dan sebuah jalan aneh berlimpah berkat yang disediakan Tuhan, Haleluyah.......Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar