Matius 2: 1-12
Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyaan dan mur (matius 2:11)
Jika kepala pemerintahan berkunjung kedaerah, di sana pasti terjadi kesibukan yang luar biasa. Setiap jalan yang akan dilalui menjadi mulus, rapi, dan resik. Sepanjang pinggir rute jalan yg akan dilalui pasti menjadi semarak dengan umbul-umbul yang ber-aneka warna serta spanduk ucapan “Selamat Datang” terbentang di tempat yang strategis. Belum cukup dengan itu, anak-anak sekolah serta pegawai pemerintah daerah diwajibkan berdiri menjadi “umbul-umbul hidup” untuk menyambut hadirnya sang pemimpin. Panas teriknya matahari, hujan serta angin kencang bukan menjadi alasan tidak ikut eforia penyambutan tersebut. Sorak sorai bak suara orchestra bergema membahana, lambaian bendera kecil ditangan kanan bagai konduktor yg mengatur ritme dan nada. Semuanya dilakukan untuk menyenangkan yang sedang datang yaitu sang pemimpin yang katanya sudah berjuang melindungi serta membuat mereka sejahtera. Luarbiasa......!
Hari
ini kita kembali merayakan Hari Natal. Apa yang harus kita perbuat menyambut
hadirnya Raja segala raja yakni Tuhan Yesus Kristus itu? Kita perlu meniru yang dilakukan para Majusy seperti yg dikatakan Nats diatas: “maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat anak itu
bersama Maria, ibunya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka membuka tempat harta
bendanya dan mempersembahkan persembahan kepadanya...”. Orang Majus datang dan
menyembah kemudian memberi persembahan yang terbaik. Mereka percaya, mereka taat kemudian bertindak. Sebagai
org yg percaya, perayaan Natal kita tidak boleh hanya sebatas eforia saja. Perayaan
Natal harus menjadi sebuah awal pertobatan, kemudian berlanjut kepada sebuah perubahan. Dengan kata lain, kalau sebelum Natal sudah mulai tobat, jangan setelah
merayakan Natal, justeru tambah kumat,
tragis dan sia-sia perayaan itu...........!!!!
Berbuat sesuai dengan semangat Natal
berarti bertobat, hidup bersih dan kudus. Pertobatan berarti juga merupakan sebuah perpalingan kepada anugerah Tuhan Yesus Kristus
dan menyambutnya dengan iman. Mengapa harus bertobat? Karena tanpa pertobatan
tidak mungkin manusia berkenan kepada Allah, sebab Dia kudus adanya (imamat
19:2) sementara manusia penuh dengan dosa (I Yohanes 1:8)
Jika masyarakat didaerah membuat
segala sesuatu indah dan bersih guna menyenangkan hati pejabat yang datang, maka
sebagai warga Kerajaan Sorga saat menyambut kedatangan RAJA, kita dituntut
membersihkan diri dari segala kecemaran jasmani dan rohani (2 Korintus 7:1) Kita dituntut memperbaharui komitmen diri utk setia meninggikan Sang Raja yang terbukti
sudah mengaruniakan berkat besar yaitu keselamatan, kesejahteraan serta rasa
aman yang jauh melampaui rasa aman yg diberikan penguasa sebuah pemerintahan. Artinya,
Setiap usaha untuk Memegahkan diri harus segera kita lenyapkan. Dengan demikian,
Natal menjadi sangat menyenangkan dan sarat arti.
Semangat Natal adalah semangat
perubahan. Semangat untuk meraih prestasi sekaligus menjaga reputasi. Mari kita
tingkatkan iman dan kapasitas serta integritas diri. Selamat Hari Natal, Tuhan
Yesus Kristus Memberkati, Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar