Minggu, Oktober 14, 2012

UKURAN YANG BENAR

II Samuel 17 : 1-29
“Ketika dilihat Ahitofel, bahwa nasihatnya tidak dipedulikan, dipasangnyalah pelana keledainya, lalu berangkatlah ia kerumahnya, ke kotanya, ia mengatur urusan rumah tangganya, kemudian menggantung diri (ayat 23)”
Ahitofel terkenal sebagai orang yang sangat cerdik. Oleh sebab itu dia diangkat menjadi penasihat raja dan penentu strategi kerajaan. Hasil kerjanya luar biasa. Setiap Ide dan strategi yg disampaikan sangat cerdas. Ia bukan seorang nabi namun setiap nasihatnya seringkali dianggap sebagai petunjuk Tuhan. Tetapi dalam nats dikatakan, Ahitofel tiba-tiba bunuh diri! Mengapa ia bunuh diri? Penyebabnya adalah berkaitan dengan konsep diri! Ia melakukan tugasnya hanya demi kemuliaan diri. Orang yang seperti ini disebut ' sick oriented, orang yang sakit ' dan mudah berhianat (II Sam 15:31). Baginya yang penting adalah kerja dan mencipta, sukses dan menyandang nama besar. Dia akan mudah mengorbankan segala sesuatu yang dianggap sebagai penghalang dalam mencipta, termasuk orang-orang dekatnya. Kalau lingkungannya tidak lagi mendukung untuk mengaktualisasi diri, yang olehnya ia tidak lagi mendapatkan penghargaan diri, maka baginya hidup ini tidak lagi berarti.
Tuhan Yesus Kristus datang ke dunia supaya manusia memiliki hidup, yaitu hidup yang berharga dihadapan Tuhan dan dihadapan manusia. Ada dua hal yg kita temukan melalui pernyataan ini, yaitu:
Pertama, keberhargaan manusia tidak lagi tergantung pada bentuk pekerjaan dan hasil kerja. Tidak pula tergantung dengan sikap dan kata orang lain, melainkan tergantung pada pemahaman akan perbuatan Tuhan yang luar biasa yang olehnya kita mau memuliakan namaNya. Artinya, pemahaman dasar tentang konsep diri yang telah dipulihkan melalui karya Tuhan Yesus Kristus, harus dibangun di atas kebenaran yang utuh, sehingga setiap aktivitas ibadah, pelayanan dan segala bentuk kegiatan di dunia ini senantiasa memuliakan Tuhan. 
Kedua, keberhargaan diri tidak lagi diukur dari lingkungan, hasil dan status melainkan seberapa banyak Tuhan dimuliakan melalui kehidupan kita.
Ahitofel tidak pernah berpikir untuk memuliakan Tuhan. yang ia cari hanyalah pujian, hormat dan sukses. Akibatnya, pada saat ide, metode dan usulannya ditolak, iapun malu dan kehilangan harga diri dan bubuh diri. hidupnya dibatasi reaksi yang diterimanya, kasihan.
Sebagai orang percaya, kita perlu mewaspadai sifat  seperti sifat Ehitofel. Di dalam Kristus, sukacita kita bukan berasal dari keberhasilan-keberhasilan, atau dari pengakuan-pengakuan. kemuliaan kita bukan diukur dari hasil. Keberhargaan dan sukacita kita hanya berasal dari penerimaan Allah. Oleh sebab itu, kalau dunia ini mengecewakan Saudara, ingatlah dunia belum kiamat, masih ada second oppurtunity. Satu-satunya kiamat yang sesungguhnya ialah jika Yesus Kristus mengatakan kepada Saudara: “Enyalah!” Tetapi apakah mungkin Tuhan Yesus Kristus berkata  seperti itu kepada orang yang sungguh percaya? Tak akan pernah!” Amin.

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...