Jumat, Maret 29, 2013

‘ELOI, ELOI LAMA SABAKHTANI’

Markus 15 : 33-41
Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eloi-Eloi Lama sabakhtani?”, yang berarti Allahku, Allahku, mengapa Engakau meninggalkan Aku? (ayat 34)
Alkitab mengatakan bahwa dosa membuat Orang terpisah dari Allah. Dan penderitaan orang yang terpisah dari Allah sungguh tak terkirakan. Hal itu dapat kita baca dan rasakan melalui seruan dari Yesus Kristus dari atas kayu salib: “Eloi-Eloi Lama Sabakhtani”. Ada dua factor yang membuat Yesus Kristus berseru dahsayat seperti itu, yaitu fator Jasmani dan Rohani.
Faktor Jasmani, Sebagai Manusia sejati, Yesus Kristus berseru seperti itu karena mengalami sengsara yang sagat dahsyat. Rasa sakit akibat luka-luka yg semakin perih akibat terik matahari. Secara phisik Yesus Kristus sudah tiba dipuncak kritis. Rasa haus, letih dan ngantuk berpaut jadi satu.
Faktor rohani, Yesus Kristus berseru demikian karena saat itu semua dosa kita  telah ditimpakan kepadaNya. Dan sebagai konsekuensinya Dia menjadi dosa yang berakibat  terpisah dari Allah sementara kita dibenarkan dan diselamatkan!(1 Pet 1:18-19) Dari situ kita mengerti bahwa Penderitaan karena ditinggal oleh Allah jauh lebih dahsyat daripada penderitaan fisik yang dialami. Namun Yesus Kristus rela menanggung semua itu karena cintaNya kepada kita (Yoh 3:16). Dia mati, kita hidup, Puji Tuhan!!
Hal apakah yg kita pelajari dari perbuatan Tuhan Yesus Kristus itu?
Pertama,  perbuatan Yesus Kristus itu merupakan bukti sebuah cinta yang Agung. Cinta yang Agung adalah cinta yang berkorban. Cinta yang Agung tidak luntur walau usia sudah uzur, bahkan tetap mekar walau sudah musim gugur. Cinta yang agung itulah wujud cinta Kristus untuk manusia. Ia mengasihi manusia meski manusia tak layak dicintai. Dia berkorban walau manusia itu merupakan seterunya. Ia berbuat seperti itu supaya setiap manusia saling mencintai dan rela berkorban untuk sessamanya. Ia berkorban supaya setiap orang yang percaya kepadanya memiliki contoh keteladanan sebuah pengorbanan.                           
Kedua, perbuatan Yesus Kristus merupakan bukti bahwa harga yang dibayar untuk dosa kita sangat besar. Walau kita cenderung berkehendak dosa tetapi Dia memberikan kesempatan untuk hidup di dalam kebenaran. Karena manusia lemah maka Dia mengaruniakan kuasa, Haleluya
Bagaimanakah respon kita terhadap penderitaan-Nya yang dahsyat tersebut?
1.Setiap orang harus menghargai perbuatan Yesus. Caranya dengan meninggalkan segala kebiasaan yang jahat. Dan selalu meninggikan nama Yesus melalui rajin ke gereja sambil memberikan korban persembahan dan tekun berbuat baik (Gal 6:2,10).
2.Setiap orang harus menghargai karya Tuhan Yesus Kristus. Sebab oleh anugerah-Nya, kita berkemenangan terhadap dosa. Ia Maha Kasih tetapi juga Maha Adil. Tuhan tidak ingin anugerah-Nya dipermainkan. Setiap orang yang berkeras hati akan menuai murka Allah yang dahsyat.
Jumat Agung mengajak kita untuk senantiasa mengarahkan mata rohani kita kepada Tuhan Yesus Kristus dan mengamalkan kasihNya di setiap langkah hidup kita. Tuhan memberkati, Amin. 
(doaku menyertai saudara, Pdt. Haposan Hutapea STh, MA)


Tidak ada komentar:

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...