Sabtu, Maret 19, 2016

YANG SANGAT MENENTUKAN


Markus 14: 12-21
...dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Pesan Guru: dimanakah ruangan yang disediakan bagiKu untuk makan Paskah bersama-sama dengan murid-muridKu? (14)
Memiliki rumah dan tinggal didalamnya merupakan impian setiap orang. Betapapun sederhana sebuah rumah, hal itu lebih baik dari pada tidak punya rumah. Itulah sebabnya orang sering berkata, “rumahku adalah istanaku”. Ungkapan tersebut menunjuk kepada kepemilikannya bukan kepada tampilan rumah. Saat hari sudah senja setiap orang bergegas pulang kerumah. Dia ingin berbaring menikmati kehangatan rumah dan orang-orang yang dikasihinya. Sebab itu, sama seperti sandang dan pangan, rumahpun merupakan kebutuhan pokok setiap orang. 
Ada orang yang punya banyak rumah, namun ada juga yang tinggal dirumah sewa. Ada yang tinggal di rumah gedung, namun ada juga di gubuk sangat sederhana. Anehnya, melalui bentuk dan lokasi rumah muncul sebutan tentang orang-orang yang tinggal di dalamnya: ada anak gedongan, anak komplek dan anak kampong. Rumah yang fungsinya untuk berteduh dan berbagai kasih, justru berubah menjadi tembok pemisah buat sesama.
Tuhan menginginkan umatnya berteduh di dalam rumah. Sebab itu pertanyaannya bukanlah apakah engkau mempunyai rumah atau tidak, atau apakah engkau tinggal di rumah sendiri atau dirumah sewa? Melainkan apa yang engkau lakukan di dalam rumahmu? Apakah engkau memfungsikan rumah seperti yang Tuhan kehendaki? Atau engkau justru membuat rumahmu sebagai tempat merencanakan, melakukan dan menimbun hasil kejahatan?, Jika didalam rumah engkau selalu memikirkan perkara perkara luhur dan berkomitmen melakukannya dengan teratur, engkau dan seisi rumahmu akan berbahagia, tenteram dan sehat berkemenangan (Yosua 24:15)
Dalam Mazmur 127:1 dikatakan, Kalau bukan Tuhan yang membangun rumah, maka sia-sialah orang membangunnya, artinya:
   Kalau rumah difungsikan seperti rencana Tuhan, maka segala bentuk penghalang berkat untuk rumah tangga akan dilenyapkan. Kalau fungsi rumah menyimpang, masa depan setiap anggota keluarga itu sangat susah untuk diharapkan. Kalau Tuhan Yesus Kristus hadir dan menjadi kepala dalam rumah tangga, maka berkat-berkat khusus yang dijanjikan tercurah berlimpah. Suami isteri bahagia, anak-anak akur dan hormat orang tua. Dahsyat !! (Mazmur 128:5-6)
Pemilik rumah tempat Yesus bersama murid-murid-Nya makan Paskah mengerti betul tujuan rumah dan mengetahui betul siapa sumber rumah itu. Saat Yesus dan murid-murid-Nya membutuhkan rumahnya, pintu rumah itu pun dibuka lebar-lebar. Bahkan dengan sukacita pemilik rumah menyediakan kamar khusus untuk Yesus dan murid-murid-Nya. Bagi yang punya rumah tersebut, Yesus Kristus bukan seorang tamu yang cukup duduk diruang tamu, melainkan seorang Raja yang harus dimuliakan. Kepada-Nya harus diberikan ruangan terbaik. 


Hasil gambar untuk lukisan perjamuan terakhir davinci
disadur dari google
Itulah sikap terbaik seorang pribadi atau keluarga kristiani yang perlu diteladani. Setiap orang Kristen harus mengingat, rumahmu adalah anugerah Tuhan. Buatlah itu sebagai rumah doa, rumah kasih sayang, aman dan nyaman. Penuhilah dengan permata kehidupan dan isilah kamar-kamar dengan harta yang halal (Amsal 24:4). Jika engkau memiliki rumah mewah, pujilah Tuhan dan jangan bermegah. Jika rumahmu sederhana, bersukacitalah dan teruslah berdoa dan bekerja keras. Dan jika engkau masih tinggal dirumah sewa, bersyukurlah, sebab ada begitu banyak keluarga yang hidup menggelandang karena tidak sanggup menyewa rumah. Dengan bersyukur engkau terus berjuang bersama Tuhan yang akan membuat engkau mampu membangun sebuah rumah milik. Haleluyah!!  
Rumah bukan sekedar tempat untuk tidur. Bukan pula sekedar tempat berlindung. Rumah adalah tempat berbagi cinta kasih dan kehangatan. Didalam rumah orang pertama sekali belajar menerima, menghargai dan mengampuni. Rumah dirancang sebagai tempat pertama orang menyerukan nama Tuhan dan belajar nilai-nilai luhur iman. Peranan rumah dan cara hidup didalam rumah sangat menentukan. Berhasil atau  tidak nya seseorang bermula dari rumah. Orang yang biasa menerima didikan, penghargaan, kehangatan, cinta dan disiplin di rumah, akan menjadi pribadi yang positif, bersemangat, optimis dan pantang menyerah. Sebaliknya orang yang seringkali menerima cercaan, penolakan, kekerasan di dalam rumahnya, dapat dipastikan orang tersebut akan menjadi seorang trouble maker, pesimis, minder dan kehilangan gairah hidup. 
Paskah, mengajak kita untuk berteduh diri sekaligus mengkaji ulang sikap kita didalam rumah dan cara kita hidup dalam rumah. Dari rumah masing-masing, mari mempersiapkan diri untuk menikmati masa depan yang lebih cerah. Luruskan motivasi dan bangun norma luhur didalam rumahmu. Selamat menjadi pribadi yang membuat rumah seperti Tuhan kehendaki, Amin  


Tidak ada komentar:

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...