Minggu, Juli 28, 2013

Mengalir bagaikan Sungai

( Hagai 2:1-10 )
KepunyaanKulah perak dan kepunyaanKulah emas, demikianlah Firman Tuhan (ay 9).
Semua pekerjaan baik, yang dikerjakan dengan prinsip-prinsip  Tuhan, pasti akan diberkati oleh Tuhan. Melakukan pekerjaan dengan prinsip Tuhan sebenarnya sangat mudah, yakni taat dan  tunduk pada kehendak-Nya dan siap melalui proses Tuhan. Namun fakta membuktikan, orang enggan. Mengapa demikian? Karena manusia seringkali berpikir tentang hasil yang besar dengan waktu yg cepat. Niat yang demikian seringkali mekan sikap yang keliru dan membuat keputusan yang keliru pula. Orang seperti ini pasti menyangka bahwa hasil yang besar akan selalu mampu di raih dengan  cara dan metode yang lazim, yang dipelajari, serta berdasarkan pengalaman. Ia hanya fokus pada kemampuan berpikir dan naluri serta ketrampilan manajemen semata, danmelupakan Tuhan 
Dalam ayat 7 dikatakan, masalah keberkatan adalah sesuatu yang pasti bagi orang percaya. Namun masalah waktu, adalah urusan Tuhan. Yang harus manusia lakukan ialah, berdoa sekaligus bekerja. Dua-duanya harus sejalan dan serentak. Tidak hanya berdoa saja, dan tidak pula hanya bekerja saja. Sebab kalau hanya berdoa saja, namanya mencobai Tuhan, dan kalau bekerja saja, namanya melupakan Tuhan. Doa dan kerja haruslah sejalan. Emas dan perak adalah kepunyaan Tuhan dan akan dikaruniakan kepada setiap orang yang taat dan tunduk pada prinsip TUHAN.
Selanjutnya dalam ayat 8 dikatakan, saat Tuhan bertindak menggenapi janji-janjiNya, caranya sering kali tidak masuk akal manusia. Dikatakan dinats tersebut: berkatnya datang mengalir dengan menggoncangkan segala bangsa. Berkat dari bangsa-bangsa mengalir seperti sungai. Mengalir seperti sungai berarti  tidak sedikit demi sedikit, tidak pula sekali-sekali, namun bagaikan air yang mengalir dari sumbernya dan masuk memenuhi bejana-bejana kita. Namun kita perlu ingat, air itu mengalir ketempat yang rendah bukan kegunung yang tinggi. Kerendahan hati merupakan sebuah prinsip yg mutlak untuk menikmati berkat dari Tuhan.  
Menganut prinsip Tuhan berarti merendahkan hati. Merendahkan hati, berarti mengakui keterbatasan. Mengakui keterbatasan berarti membuat Tuhan sebagai tempat bergantung. Bergantung kepada Tuhan berarti taat kepada sumber berkat dan tunduk pada prinsip yang sudah ditentukan-Nya. Oleh sebab itu mari kita menikmati berkat special dari Tuhan dengan meletakkan bejana-bejana kita ditempat yang tepat, supaya ‘air berkat’ masuk dengan leluasa dan kitapun jadi berkat, Amin. (Doaku menyertai setiap saudara, Pdt Haposan Hutapea, STh, MA)

Pokok doa: Terpujilah nama Mu ya Tuhan karena berkat-Mu yang Engkau sediakan sangat berlimpah. Ajar aku supaya layak menikmati berkat itu, Amin.

1 komentar:

liturgi mengatakan...

JANGAN LEMAH SAAT SAUDARA GAGAL. SELARASKAN METODE SAUDARA DENGAN PRINSIP TUHAN

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...