Selasa, Agustus 13, 2013

Pemuji S e j a t i

(Mazmur 100)
Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur kedalam pelatarannya dengan puji--pujian (ay 4a)
Menyanyikan nyanyian rohani merupakan salah satu unsur penting ibadah gerejawi. Dengan menyanyi setiap umat menyembah dan meninggikan nama Tuhan. Dan dengan menyanyi pula umat mengungkapkan puja syukurnya atas rahmat dan karunia yg tak berkesudahan. Esensinya ialah meninggikan nama Tuhan Yesus Kristus. Ayat yang diatas menyatakan secara lugas: masuklah dengan nyanyian syukur dan ke dalam pelatarannya dengan puji-pujian. Artinya, Orientasi seluruh sikap dan pujian yg kita nyanyikan adalah Tuhan bukan diri kita sebagai umat yang memuji. Itulah sebabnya setiap umat harus menyadari, kalau menyanyi, harus menyanyi penuh kesungguhan jangan asal-asalan. Suara boleh fals tetapi hati dan motivasi harus pas. Haleluyah...... !  
Menyanyi berarti  mempersembahkan diri melalui puji-pujian kepada Tuhan, bukan untuk memuaskan diri. Kalau tujuan umat menyanyi digereja supaya  dipuaskan dan supaya disukacitakan hal itu berarti telah menyimpang jauh dari tujuan memuji yang sebenarnya. Bahkan hal itu menjadi sebuah indicator bahwa orang tersebut masih  dikuasai ke dagingan. pikirannya ditawan perkara perkara duniawi dan hatinya belum dipulihkan. 
Dalam ayat 2 dikatakan: Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah kehadapannya dengan sorak sorai: Artinya nyanyian apapun yang kita nyanyikan saat ibadah, kita harus nyanyikan dengan sukacita. Yakni Sukacita yang timbul dari hati yang rindu dan dari hati yang melimpah dengan syukur sebagai wujud penghargaan atas seluruh karya Allah yang sudah memberkati, menyertai dan meneguhkan janji-janji-Nya yang luar biasa. Hal itu berarti, kalau orang Kristen memuji Tuhan harus segar, berkobar-kobar hatinya fokus kepada Dia yang Maha Agung. Artinya, kita datang kegereja untuk memuji Tuhan, bukan supaya dipuji orang. Sukacita memuji Tuhan ditentukan oleh hati yang berkobar-kobar karena merasakan kasih Allah, bukan karena irama lagu yang dinyanyikan.
Dalam Mazmur 100:5 dikatakan: sebab Tuhan itu baik, kasih setianya untuk selama-lamanya. Dari ayat tersebut kita menemukan prinsip-prinsip memuji dalam beribadah, yakni:
PertamaOrang yg pergi kerumah Tuhan adalah orang yang sudah diberkati, bukan mencari berkat. Karena itu kita memuji Tuhan dengan sukacita yang berlimpah. Dasarnya ialah karena Kasih setia-Nya yang Kekal.
Kedua,  Orang yang pergi kerumah Tuhan untuk memuji Tuhan, karena telah menikmati jaminan hari depan dan dipenuhi keyakinan akan menikmati jaminan yang lebih dalam lagi.
KetigaOrang yang pergi kerumah Tuhan untuk memuji Tuhan itu bukan mencari ‘Haleluyah” melainkan karena sudah menikmati makna haleluyah tersebut dan meng-aplikasikannya setiap hari. Wajahnya selalu berseri, hatinya baik sekali dan semangat hidupnya ber api-api.
Menyanyikan Pujian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rangkaian liturgi gerejawi. Saat memuji , tujuan pertama dan yang utama ialah kemuliaan Tuhan.  Dan ketika kita masuk dalam tahapan yang seperti itu, Tuhan yang kita puji itu akan melingkupi kita dengan kemuiaanNya serta memenuhi kita dengan sukacita yang sejati dan melegakan.  Inilah dasar dan esensi pujian yang benar dan yang Alkitabiah. Dan untuk umat yang beribadah dan memuji Nama-Nya dengan cara seperti ini, akan terus menikmati pemeliharaan, berkat yang betambah-tambah serta pengurapan yang semakin dahsyat. Amin (doaku menyertai saudara, Pdt. Haposan Hutapea STh, MA)


Tidak ada komentar:

BUKU KEHIDUPAN

Haleluya!! Saudaraku, mari menikmati hari ini dengan doa dan puji untuk mengukir karya mulia demi hormat dan keagungan DIA Yang Maha Tinggi,...