Matius11:2-18
Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan (8)
Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan (8)
Yohanes pembaptis adalah seorang nabi besar,
bahkan oleh Tuhan Yesus Yohanes disebutkan sebagai nabi terahkir sekaligus yang
terbesar (Mat. 11:11). Nabi yang lahir pada tahun 7SM dan mulai melayani pada
usia 27 tahun menerima panggilan khusus untuk mempersiapkan jalan untuk Yesus
Kristus ( Mat.3:3; 11:10). Selain itu Yohanes Pembaptis juga merupakan
seorang nabi yang sangat berani. Khotbah tentang pertobatan adalah berita yang
diwartakannya. Terhadap orang Israel dia berkata : “Bertobatlah, sebab kerajaan
sorga sudah dekat”. Orang farisi dan orang saduki ia sebut, “keturunan ular
beludak.” Bahkan raja Herodes disebut “si serigala”. Luarbiasa!!!
Yohanes Pembaptis merupakan seorang hamba Tuhan
yang tidak komproni terhadap dosa dan kejahatan. Perkataannya tegas dan keras,
namun semuanya dia ucapkan untuk tujuan luhur dan kekal yakni supaya anugerah
Allah yg sedang dicurahkan diterima oleh bangsanya. Kasihnya yang besar
terhadap bangsanya itulah yang memampukannya berkata-kata dengan tegas terhadap
dosa dan kebodohan. Dan sungguh mengagumkan, padang gurun yang sepi menjadi
ramai dipenuhi oleh umat yang mendengarkan kotbahnya. Mendengar kotbah Yohanes yang
tegas lugas, orang Yahudi banyak yang taat, membuka hati kemudian bertobat.
Berbeda dengan Orang Kristen, saat dosanya tertemplak Rohkudus, justeru
marah, kumat dan hilang dari gereja. Dari pada tobat, orang Kristen marah
kepada pak pendeta. Walau mereka menyadari kelemahannya dan Nuraninya tergedor
Sang Ilahi serta hatinya berkata “amin” terhadap firman yg dikumandangkan, tetapi rasa malu karena merasa kelemahannya diketahui orang lebih dominan
menguasai dirinya. Dari pada bertobat, mereka justeru mengeraskan hati. Mereka
lupa, Roh kuduslah yang berbicara. Rohkudus itulah yang memberi ilham kepada
hambaNya sehingga disampaikan. Allah itu Maha Tahu, termasuk mengetahui hal-hal
yang paling ditutup-tutupi oleh manusia (Maz 139:7-12). Orang Kristen rindu dipenuhi Rohkudus dan
melakukan berbagai syarat agama utk dipenuhi Rohkudus, tetapi ketika Rohkudus
ingin menyatakan Diri lebih dahsyat, orang Kristen justeru menolaknya,
kasihan!!!
Orang Kristen zaman sekarang sangat senang kalau
berbicara tentang berkat Tuhan. Tertawa kalau mendengar penghiburan dari Tuhan
serta bersukacita kalau Tuhan menjawab doa yang dimohonkan. Orang Kristen
berkata “Haleluyah” atas keperkasaan Allah dan menyerukan “Amin” atas jaminan
keselamatan yg dimiliki. Tetapi orang Kristen sering lupa, semua janji dan
kemurahan Allah hanya dapat dinikmati oleh orang yang selalu hidup dalam pertobatan yang terus
menerus.
Anugerah keselamatan sudah disediakan, namun hal
itu harus diresfon dengan pertobatan. Status kita sebagai umat Tuhan sudah dimeteraikan, namun
perubahan karakter harus dibuktikan. Roh kudus sudah dicurahkan, namun buah roh
sebagai tanda dipenuhi rohkudus, mutlak ditunjukkan. Iman tanpa perbuatan adalah mati, ibadah sebatas eforia usang
tanpa makna. Itulah sebabnya
Yohanes Pembaptis berkata: “Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan
pertobatan”.
Bagi Yohanes Pembaptis hidup adalah sebuah
perjuangan yang harus dituntaskan, sekaligus sebuah anugerah yang harus
disyukuri dan diapresiasi. Integritas diri adalah bukti iman dan teguran adalah bukti kasih
dan keperdulian. Persahabatan tidak boleh melegitimasi kemunafikan. Tegas sekaligus tulus merupakan identitas
murni yang selalu harus dilestarikan. Bagaimana dengan anda? Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar