Wahyu 20:1-15
Dan
setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis didalam kitab kehidupan itu,
ia dilemparkan kedalam lautan api (ay 15)
Neraka itu adalah lautan api.
Nyalanya abadi memanggang manusia tanpa henti. Biar tubuhnya sudah
garing dan ingin mati karena perih yang tak terhitung, tak ada yang sudi meng-eksekusi
mati........, kasihan!!
Siksa di neraka tak ber-ampun dan tak ber-ujung. Di neraka tak ada kasih apalagi anugerah. Yang ada ialah keadilan Allah utk semua orang yang menolak kasih Allahdan yang menutup hati terhadap sesama. Di Neraka kedaulatan Allah nyata untuk menggenapi hukum yang sudah diwartakan nabi-nabi dari zaman-kezaman diseluruh penjuru bumi.
Siksa di neraka tak ber-ampun dan tak ber-ujung. Di neraka tak ada kasih apalagi anugerah. Yang ada ialah keadilan Allah utk semua orang yang menolak kasih Allahdan yang menutup hati terhadap sesama. Di Neraka kedaulatan Allah nyata untuk menggenapi hukum yang sudah diwartakan nabi-nabi dari zaman-kezaman diseluruh penjuru bumi.
Oleh karena keadaaan orang yang masuk Neraka itu sangat mengerikan, kita perlu mengenali beberapa pintu Neraka, yaitu:
Pintu Neraka Pertama adalah Penolakan kepada Allah dan anugerah-Nya.
Artinya, orang tersebut sudah mendengar tentang neraka tetapi ia mentertawakannya.
Walau nuraninya digedor berulangkali, ia tetap mengeraskan hati. Dia menganggap
kejahatan sebagai kebajikan, sikap culas dianggap sebagai kekudusan. Niat dan
perilakunya selalu mewujudkan pemberontakan kepada Tuhan dan firman-Nya.
Pintu Neraka Kedua ialah menutup pintu hati terhadap sesama. Bagi
orang seperti ini, perberbuatan baik adalah perbuatan cengeng. Hidup yang indah
hanya dinikmati sendiri. Keberhasilan pribadi adalah untuk kemegahan diri, sebab itu tak boleh ada orang yang minta
dibagi. Jika orang lain belum mandiri hal itu adalah takdir ilahi, dan kebodohan yang harus ditanggung sendiri. Orang seperti ini membuat sebuah konklusi yg keliru, yakni setiap orang harus menjadi serigala
buat sesamanya. Itulah filsafat calon penghuni neraka.
Pintu neraka ketiga ialah, berpihak kepada penguasa kegelapan. Bagi
orang seperti ini setan layak dibuat jadi rekan, bahkan menjadikannya andalan terdepan
mencapai tujuan. Pelindung diwaktu siang dan penjaga diwaktu malam. Bagi orang
seperti ini bersama setan hidup jadi aman, kaya dan menjadi pujaan. Dengan kata lain ia selalu berkata: daripada takut Tuhan lebih baik menjadi pengikut
setan. Dan dari pada menjadi hamba Tuhan lebih baik menjadi hamba setan. Tiap
hari matanya jalang mencari mangsa untuk ditelan. waspadalah...........!
Saudara,............, apapun yg terjadi kenali
dan hindarilah Neraka. Jangan karena menghadapi ujian, engkau masuk neraka. Kuatlah dalam
ujian, sebab ujian adalah sarana untuk mengembangkan iman. Jangan pula engkau memilih
masuk neraka hanya karena cita-cita tertunda. Sebab keinginan yang tertunda adalah sebuah cara
untuk membuat engkau menjadi seorang pribadi yang matang.
Saudara......,Neraka itu mengerikan deritanya tak terkirakan. Neraka
itu dahsyat siksanya tak terlukiskan. Kenalilah pintu neraka, hindarilah
itu dan bertobatlah. Bangunlah keintiman
dengan Tuhan. Ingatlah.... nikmat didunia hanya puluhan tahun, tak sebanding
dengan sengsara yang berlaksa abad.
Tuhan merancang kita menikmati hidup dan ciptaan-Nya. Sebab itu... jika berpesta berpestalah didalam
Tuhan. Jika bersuka bersukalah didalam Tuhan. Jangan berpura-pura sebaliknya
bangunlah keintiman dengan Tuhan dan takluklah dibawah tuntunan-Nya. Artinya
diseluruh asfek aktivitas yang beragam biarlah Tuhan selalu yg dimuliakan.
Dengan demikian engkau menikmati haribaan Tuhan dan jauh dari neraka,
Amin? Haleluyah!!!!.