(Filipi
2:1-10)
Itulah
sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama diatas
segala nama, (ay 9)
Rasul Paulus merupakan pribadi teladan
bagi setiap orang yang rindu memiliki percaya yg benar kepada Tuhan Yesus Kristus. Paulus, Dari penghujat menjadi pemuja! Dari orang yang sombong menjadi
rendah hati. Dari orang yg suka berpura-pura menjadi jujur dan tulus. Intinya, Rasul
Paulus adalah contoh sempurna orang yg
beriman. Kepercayaannya teruji setiap waktu dan perkataannya selalu terwujud
dalam perilaku. Konkritnya, Rasul Paulus Selalu rindu menjadi berkat buat semua orang untuk memenangkan
mereka dan menjadi teladan dihadapan rekan-rekan sepelayanan supaya kompak dan bersemangat.
Sebagai seorang Rasul, Paulus membuat sebuah keteladanan yang luar biasa, yaitu: dari pada
menerima lebih baik memberi. Dari pada
menyuruh orang lain, dia melakukan sendiri. Dalam Filipi 2:2 Rasul Paulus
menuliskan hal yang paling utama harus dilakukan setiap orang Kristen sepanjang zaman dan
disegala tempat, yakni kebersamaan. Sebab
bila pelayan Tuhan cenderung mengutamakan kepentingan diri, maka yang timbul adalah
disharmoni serta bertindak liar. Jika keadaan seperti itu berlarut-larut,
gereja Tuhan akan kembali mengalami kegagalan seperti gereja di millenium
pertama yang lalai menunaikan panggilannya sebagai gereja. Itulah sebabnya Paulus
menuliskan kepada jemaat di Filipi : “Hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu
kasih, satu jiwa, satu tujuan”. Artinya, setiap warga jemaat dan pelayan Tuhan dipanggil hidup selaras dengan nilai luhur kristiani (Galatia 2:11-14)
Di zaman akhir ini, sangat sulit menemukan
orang yang memiliki komitmen dan totalitas terhadap pekerjaan Tuhan. Pelayanan
dianggap sebagai aktifitas biasa saja, ruang pamer dan sarana uji coba bahkan tidak sedikit yang membuatnya sebagai sarana cari untung. Sikap seperti itu merupakan bahaya besar bagi eksistensi gereja. Gereja
akan akan kehilangan wibawanya dan dianggap sama dengan ormas lainnya. Itulah sebabnya saat Paulus melihat visi tentang Makedonia, Paulus segera meninggalkan
Yerusalem dan pergi memberitakan Injil
kpd orang-orang yg bukan Yahudi (Kisah Para Rasul 16:6-12). Melalui ayat tersebut, Paulus menegaskan, untuk mewujudkan
Visi kekal Kristus setiap orang harus taat sekaligus berinsiatif memberi diri memenuhi panggilan Tuhan dan mampu meninggalkan zona aman masing-masing dan masuk pada zona baru didalam Kristus
GBI Aletheia Pamulang dipanggil
untuk membangun komunitas yang sepenanggungan, beriman dan berkarakter seperti
Kristus. Visi Tuhan kepada GBI Aletheia
bukan hanya sebatas berhimpun beribadah ditempat ibadah setiap hari Minggu
tetapi mengaplikasikan melalui kesaksian diluar tempat ibadah. Tantangan
umat Tuhan diera modern tidak dapat dipandang ringan. Dan realitas social orang Kristen yg terpinggirkan harus menjadi prioritas
pelayanan gereja. Setiap umat perlu diajar hidup kreatif dan institusi gereja perlu
bertindak konkrit. Kasih tidak boleh sebatas kata, melainkan harus terjelma dalam fakta. Cara hidup yang selaras dengan keteladan Kristus yang seperti itu merupakan syarat mutlak sebuah hidup yang bermakna. Intinya, rela berkorban serta selalu rindu memberi diri merupakan wujud dari semua
kualitas yang dibutuhkan.
Sebagai umat yg sudah ditebus, kita dituntut menyenangkan hati
Tuhan. Selain itu kita perlu menyadari berkat besar yg sudah disediakan dibalik ketaatan melakukan panggilan tersebut. Kita akan ditinggikan dalam keberhasilan seperti Yesus Kristus ditinggikan. Rencana Tuhan kepada kita menjadi perkasa dibumi akan diwujudkan. Kita akan menjadi kepala bukan ekor. Dan akan menjadi pemenang dan berumur panjang serta hidup berbahagia, haleluya........(Ulangan 28:1-14)
Oleh sebab itu mari kita bertindak seperti Tuhan Yesus Kristus bertindak (ay 8-10). Amin. (Doaku menyertai saudara, Pdt. Haposan Hutapea STh, MA).
Oleh sebab itu mari kita bertindak seperti Tuhan Yesus Kristus bertindak (ay 8-10). Amin. (Doaku menyertai saudara, Pdt. Haposan Hutapea STh, MA).