Kamis, Mei 12, 2016

HAMBA SEKALIGUS BOS

(Efesus  6: 1-9)
Jangan hanya dihadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah (ay 6)
Ada dua motiv orang melayani pekerjaan Tuhan. Yakni MELAYANI untuk memuaskan hasrat diri DAN MELAYANI UNTUK menyenangkan hati Tuhan. Dimanakah perbedaan kedua motiv tersebut?
Orang yang melayani untuk memuaskan hasrat diri ialah yang melayani demi kemuliaan diri, cari popularitas dan demi kepuasan daging. Orang yang demikian cenderung menonjolkan diri dan kalau tidak mendapatkan yang diacari akan segera berpaling mencari tempat pelayanan yang baru. Pelayan seperti itu jika tidak segera dipotong, akan menjadi karat yang merusak rantai kebersamaan persekutuan. Sebaliknya orang yang melayani untuk menyenangkan hati Tuhan, akan tetap maju walau lingkungan suam kuku, akan tetap antusias walau orang lain sudah kendur dan akan tetap senyum saat yang lain cemberut dan menggerutu. Bahkan akan tetap bertekun meskipun yang dilayani bersikap antagonistis. Pelayan seperti ini menyadari, bahwa pelayanan adalah sebuah kualitas iman dan wujud syukur kepada Tuhan. Pelayan seperti ini sangat perlu diapresiasi dan diberi wadah untuk terus berkembang sehingga maksimal. Sebab Pelayan yang selalu rindu menyenangkan hati Tuhan, pasti memahami bahwa tugas yg dipercayakan kepadanya tersebut perlu dilakukan dengan setia. Orang seperti itu selalu meng amini, bahwa dibalik setia ada berkat, ada Providensia dan Shalom Allah (Mat 25:1-14, wahyu 2:10)
Kesetiaan melayani dengan tulus terjadi karena mengetahui siapa yang dilayani dan mengetahui siapa yang menilai dan yang mengapresiasi jerih payahnya. Dia bersikap  sebagai hamba dan bekerja sebagai hamba pula. Dalam diri seorang hamba berlaku prinsip: pujian hanya bagi nama Tuhan dan biarlah nama-Nya selalu dimuliakan. Dan memuliakan Tuhan itu luas disegala dimensi panggilan. Dan panggilan itu adalah kasih karunia. Sebab itu harus dilakukan dengan tulus, tuntas dan totalitas ( Kolose 3:23) 
Dalama suratnya kepada jemaat Efesus, Paulus menegor sikap orang Kristen yang  meninggalkan kemurnian hati dan motive yang murni saat melayani. Rasul Paulus mengingatkan bahwa jati diri orang Kristen dilihat dari kemurnian hati dan kesetiaannya di dalam segala kebenaran Tuhan. 
Saudara, ada dua kesimpulan yang perlu kita ketahui, yaitu:
Pertama, pelayanan disebuah jemaat lokal bukanlah pelayanan yang mudah. Dibutuhkan sikap dan kesaksian yg hidup disetiap waktu dan disegala tempat. Untuk setia, mata harus selalu memandang kepada Tuhan. Hati harus selalu dipenuhi Roh dan firman-Nya. Sebab jika memandang manusia, pasti akan kecewa (KOlose 3:23).
Kedua, dimata banyak orang pelayanan diladang Tuhan seringkali dicurigai dan kurang diapresiasi. Sebab itu kita harus kuat dan terus maju. Sebab  dihadapan Tuhan kita adalah pilihan dan biji mata-Nya yang penuh urapan. 
Setiap pelayan dipanggil menjadi seorang hamba, dibentuk menjadi hamba yang setia. Hamba yang siap sedia menantikan saat dimana Tuhan itu datang dan memberinya upah kesetiaan. Jika anda ingin lebih dalam melihat manifestasi kuasa Tuhan, teruslah setia dan luruskanlah motivasi (Kis 24:16, 1 Tim 1:5). Amin



Tidak ada komentar:

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...