Sabtu, Juli 02, 2016

AKU ADALAH PELAYAN TUHAN

( (Efesus 6: 1-9)
Kamu tahu, bahwa setiap orang,  baik hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan (ay 6) 
Ada dua motiv orang melayani pekerjaan Tuhan. Yakni untuk memuaskan diri atau untuk menyenangkan hati Tuhan. Dimanakah bentuk perbedaan kedua motiv tersebut?
Orang yang melayani untuk memuaskan diri adalah orang yang melayani demi kepuasan daging dan cari popularitas. Orang yang demikian cenderung menonjolkan diri. Walau tidak memiliki kapasitas, dia akan pergi kesan kemari untuk mendapatkan puja-puji. Sedangkan orang yang melayani untuk menyenangkan hati Tuhan tetap maju disegala keadaan, tetap antusias walau orang lain dikuasai roh malas. Seorang pelayan Tuhan akan tetap senyum saat wajah orang lain cemberut, tetap bertekun walau orang yang dilayani bersikap antagonistis. Pelayan seperti ini menyadari pelayanan adalah sebuah wujud syukur kepada Tuhan sebab itu perlu dilakukan dengan tekun. Ketekunanan adalah rahasia untuk menikmati berkat, Providensia dan Shalom Allah (Mat 25:1-14, Wahyu 2:10). Ketekunan melayani timbul karena mengetahui siapa yang dilayani dan siapa yang menilai serta yang mengapresiasi jerih payahnya. Pelayan yg memuliakan Tuhan bersikap  sebagai hamba dan bekerja sebagai hamba pula. Dalam diri seorang hamba berlaku prinsip terpujilah nama Tuhan dan biarlah nama-Nya dimuliakan selalu. Dia paham melayani itu merupakan panggilan. Dan panggilan adalah kasih karunia. Sebab itu harus dilakukan dengan tulus, totalitas dan tuntas ( Kolose 3:23). Dimata Tuhan, pelayanan dengan karakter seperti itu adalah sebuah perbuatan baik yang pasti mendapatkan upah, Haleluyah…!!
Dalama suratnya kepada jemaat Efesus, Paulus menegor sikap orang Kristen yang  meninggalkan kemurnian hati saat  melayani. Rasul Paulus mengingatkan bahwa jati diri orang Kristen dilihat dari kemurnian dan kesetiaan hati di dalam kebenaran Tuhan.  
Saudara, ada dua kesimpulan yang perlu kita ketahui sekaligus akan kita lakukan, yaitu:
Pertama, pelayanan disebuah jemaat lokal bukanlah pelayaanan yang mudah. Dibutuhkan sikap dan kesaksian yg hidup disetiap waktu dan disegala tempat. Untuk setia, mata harus selalu memandang kepada Tuhan. Hati harus selalu dipenuhi Roh dan firman-Nya.

Kedua, pelayanan pelayan diladang Tuhan seringkali bias dalam motivasi, dekadensi dalam konsistensi. Sebab itu kita harus kuat dan terus maju. Sebab  dihadapan Tuhan kita adalah pilihan dan biji mata-Nya yang penuh urapan. 
Setiap pelayan dipanggil menjadi seorang hamba, dibentuk menjadi hamba yang setia. Tuhan pasti memberi apresiasi kepada setiap hamba yang setia dan siap sedia (Mat 25:21-23; Why 3:21). Apresiasi dari manusia terbatas tetapi apresiasi dari Tuhan, tidak terbatas. Jika anda ingin lebih dalam melihat manifestasi kuasa Tuhan, teruslah setia dan jagalah selalu motivasi. Amin

Tidak ada komentar:

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...