(I Yohanes 2:1-17)
“Barang siapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti
perintahNya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.”.
(I Yohanes 2:4)
Taat kepada firman Allah
merupakan bukti pengenalan kepada Allah yang berfirman, sekaligus bukti orang
tersebut dipenuhi kasih Allah. Orang yang seperti ini selalu menyadari, perkataan
tanpa perbuatan hanyalah sebatas wacana yg tak bermakna,! Banyak orang berkata:
saya mengenal Kristus, itu bagus,!! tetapi jika hanya pengakuan saja tanpa
perbuatan, itu disebut dusta semata.
Apakah yang dimaksud dengan pengenalan itu? Pengenalan memiliki unsur perjumpaan yang
terus berkembang menuju keakraban. Ada tegur sapa, ada tatap muka, ada
percakapan. Yohanes memberi pemahaman tentang hubungan yang sangat dalam antara
Yesus Kristus dan orang percaya. Yohanes mengajak kita untuk mendalami apa yang menjadi makna dan kewajiban serta hak kita sebagai orang yang mengenal Allah. Pengenalan kepada
Yesus berarti melibatkan Yesus sebagai Juru Selamat. Pengenalan mancakup
hubungan pribadi, yakni hubungan dengan Dia sebagai Juru Selamat, hubungan
dengan Dia sebagai Tuhan, dan hubungan dengan Dia sebagai sahabat. Kita
mengenal dia sebagai Allah yang Maha Besar, tetapi juga mengenal Dia sebagai Bapa yang
rahmani. Pengenalan akan Allah berarti menuruti Firman-Nya, dan hidup seperti
Kristus hidup. Orang yang mengenal Allah pasti mengasihi saudaranya, sedangkan
orang yang membenci saudaranya pasti tidak mengenal Allah yang Maha Kasih.
Orang Kristen dipanggil menghargai
semua orang dan menganggap semua orang itu penting. Dalam ayat 15 dan 16, Yohanes
mengajak kita untuk waspada terhadap godaan untuk lebih condong kepada dunia. Sebab
hal itu merupakan langkah awal penolakan terhadap kehendak Allah dan memandang keliru kepada sesama. Orang yang lebih condong kedunia akan cenderung memandang sebagian sesama sebagai alat dan sebagian lain sebagai ancaman. Godaan untuk menguasai dunia demi kepuasan hawa nafsu akan membuatnya menghalalkan segala cara. Itulah sebabnya setiap orang Percaya perlu wasapada terhadap motiv dalam melakukan sesuatu serta orientasi hidup yang dianutnya.
Ada dua alasan mengapa kita perlu
waspada, yaitu: Pertama, karena itu
merupakan alat iblis menjatuhkan manusia seperti ia menjatuhkan Hawa (Kejadian
3:1-7), dan memakainya juga untuk mencobai Yesus Kristus (Matius 4:1-11).
Kedua, supaya keinginan daging tersebut tidak menjadi keinginan
kita yang utama. Karena kita adalah orang yang percaya, cirinya ialah memiliki
pengendalian diri serta murah hati. Sebab orang yang mengenal Allah mengasihi
Allah, melakukan kehendakNya dan memiliki hidup yang kekal. AMIN.