MATIUS 5:17-48
Kamu telah mendengar firman: mata ganti mata
gigi ganti gigi. Tetapi Aku berkata kepadamu:
janganlah kamu melawan orang yang berbuat
jahat kepadamu,…… (Matius 5:38-39)
Dalam pikiran kritis, orang
Kristen suka bertanya: Mengapa Yesus Kristus harus membawa ajaran baru? Mengapa tidak ikut agama Yahudi saja
dan mengajarkan Hukum Taurat? Bukankah Hukum Taurat itu sudah
cukup? Jawabannya ialah, Tidak Cukup !!
cukup? Jawabannya ialah, Tidak Cukup !!
Saudara, Hukum Taurat membuat manusia tertekan dan berada dibawah kutuk. Sepuluh Hukum itu
berbentuk larangan dan akibatnya
menghilangkan ruang gerak manusia. Segala bentuk kesalahan kepada Tuhan harus
diganjar dengan keras dan setiap
perbuatan jahat sesama harus dibayar dengan ukuran yang jelas. Nyawa
ganti nyawa, bengkak ganti bengkak, patah ganti patah, mata ganti mata, gigi
ganti gigi ( Keluaran 21:23-24). Hukum Taurat itu sangat keras tak mengenal belas kasihan sama dengan Hukum dan ajaran
Yesus Kristus yang sebenarnya jauh lebih keras dan tegas. Ajaran Yesus kristus tidak
hanya menyasar jemaat saja tetapi semua orang Kristen termasuk para hamba-hamba
Tuhan. Ajaran Taurat menghukum orang
yang sudah berbuat kejahatan, tetapi ajaran Yesus Kristus menghukum semua orang bersalah termasuk orang yang salahnya hanya baru berkata dan berniat jahat. Untuk lebih jelas, ayat renungan hari ini akan memberikan gambaran yang jelas bagi kita mengenai perbedaan ajaran tersebut, yaitu:
ay 17: Taurat berkata, yang membunuh harus dihukum
mati. Yesus bersabda: “ yang marah dan
yg berkata kafir harus diadili bahkan yg berkata jahil, harus diserahkan ke
dalam neraka yg menyala-nyala. Artinya,
meskipun hanya berkata jahat dan dikuasai emosi negative saja, harus dihukum. Olehnya, korbqan persembahanpun tak ada guna, sia-sia!!
Ayat 27: Taurat berkata:” Orang yang berzinah harus
dihukum mati!”. Tetapi Yesus ber Sabda: Bukan hanya yang sudah berzinah saja yg
harus dihukum, melain setiap lelaki yang memandang perempuan dan berpikir tidak
senonoh kepadanya, harus dihukum.
Ayat 33 : Taurat berkata: “jangan bersumpah palsu…”
Tetapi Yesus berkata: “ jangan sekali-kali mengucapkan sumpah apapun”. Artinya,
kejujuran harus menjadi budaya setiap orang. Sebab jika kejujuran sudah menjadi
budaya,maka sumpah tidak lagi dibutuhkan. Itulah sebabnya Yesus Kristus
bersabda: Jika ya hendaklah kau katakan: ya, jika tidak hendaklah kau katakan:
tidak, apa yang lebih dari pada itu berasal dari sijahat..
Ayat 38: Taurat berkata: “ mata ganti mata dan gigi
ganti gigi” Tetapi Yesus besabda: janganlah melawan orang yang berbuat jahat
kepadamu”
Ayat 40: Taurat berkata: “ ….bencilah musuhmu”.
Tetapi Yesus bersabda: kasihilah musuhmu dan berdoalah untuk mereka yang
menganiaya kamu. Artinya, setiap orang yang berbuat jahat kepada kita harus dikasihi dan didoakan, apalagi orang yang hanya berkata negative. Artinya
kesalahan orang lain jangan justeru membuat kita jatuh kepada dosa.
Apakah yang terkandung dari ajaran Taurat dan Ajaran
Yesus Kristus itu? Firman Tuhan ingin memberi penegasan kepada kita bahwa dosa
tidak hanya pemberontakan atau pelanggaran atau perbuatan tidak senonoh
manusia, tetapi juga saat hati kita ber niat
jahat dan saat kita tidak melakukan perbuatan baik. Saudara, dosa itu dahsyat!!.
Perbedaan itu juga berkaitan dengan ukuran
pertobatan manusia. Bertobat bukan hanya sekedar menyesal dan meninggalkan
perbuatan yang salah. Orang yang bertobat harus mengalami pembaharuan
(metanoia). Orang yang bertobat harus menunjukkan perubahan hati atau pikiran dan bermuara pada perubahan
perilaku. Inilah yang disebut lahir baru. Ada komitmen serta keputusan yang radikal. Sekali bertobat tetap bertobat. Tidak
kumat lagi, (2 Korintus 5:17) dan itulah yang dikerjakan Tuhan Yesus Kristus dan dkaruniakanNya kepada kita. Dia membebaskan kita. Jangan mau terikat lagi lah….
Sebagai orang yang sudah menikmati Anugerah, kita perlu
membuang konsep Taurat yang cenderung hanya mencari kesalahan kemudian menghakimi
orang lain. Mari kita membuka hati supaya dikuasai hukum kasih dan karunia
Tuhan Yesus Kristus supayan kita dijauhkan dari kejahatan karena merasa benar
sendiri. Mari menikmati pembaharuan dan pengurapan Allah terus menerus. Sebab urapan
hanya ada dan dialami orang yang selalu tunduk diri sambil ‘memukul diri’ dan berkata:
“ ya Tuhan ampunilah aku yang berdosa ini” (Lukas 18:13) Pengurapan tidak akan dialami yang menunjuk-nunjuk dosa orang dan membuatnya sebagai ukuran kekudusan diri ( Matius 7:3-5). Pengurapan hanya
diterima orang yang hanya menyelidiki dirinya sendiri dan mengakui kejahatannya
dihadapan Allah. Demikianlah orang Kristen yang hebat, Amin. (Pdt.HR Hutapea, STh, MA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar