1 Petrus 2:11-17
Tunduklah,
karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi, maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang
yang berbuat jahat dan menghormati orang yang berbuat baik. (13-14).
Taat
kepada otoritas itu sebuah keharusan karena merupakan sebuah indicator percaya sekaligus salah satu rahasia hidup yang diberkati. Otoritas itu bagaikan atap buat sebuah rumah, bagaikan saluran untuk sebuah sumber. Pemilik otoritas itu antara lain kepala Pemerintahan, Gembala Jemaat, kepala
kantor, suami dan lain sebagainya. Alkitab menuliskan mereka memiliki otoritas itu karena
Tuhan memberikan kesempatan memimpin kita. Kita perlu menunjukkan, hormat, ketaatan terthadap
otoritas karena hal itu merupakan sebuah wujud iman dan keteladanan kepada Tuhan Yesus
Kristus yang sangat taat kepada Bapa Sorgawi. Rasul Petrus mengatakan, bahwa
orang yang percaya harus menghormati pemerintah yang diatasnya. Dan jika pemilik otoritas itu membuat kekeliruan, maka adalah tanggungjawab kita untuk mengingatkan mereka. Iman Kristen harus tampak dalam berelasi dengan kepemimpinan. Sebaliknya, sebuah kepemimpinan harus menunjukkan keteladanan dalam segala asfek sebagai syarat bahwa
dia layak mendapat hormat. Kepemimpinan tanpa keteladanan dan
tanggungjawab tidak layak mendapat hormat dan taat dari orang yang dipimpin. Yonathan
yang tidak taat kepada Saul sebagai ayah sekaligus rajanya , merupakan sebuah
contoh yg nyata bahwa pemimpin dibidang apapun hanya boleh ditaati jika pemimpin tersebut melakukan
kebenaran dan selalu berkehendak untuk melakukan kebebanaran. Seorang kepala negara, atau pendeta, atau suami atau kepala instansi layak dihormati jika mereka menunjukkan keteladanan yang sesuai dengan keteladanan Tuhan Yesus Kristus.
Hal
itu penting karena ada pemerintah di Negara tertentu membenarkan dan melindungi kelompok masyarkyat yang berbuat jahat.
Termasuk kejahatan terhadap lembaga keagamaan tempat kebaikan tersebut diajarkan. Pelanggaran dan
perampasan hak-hak hidup masyarakyat masing sering terjadi disekitar kita,
harus segera diakhiri. Setiap orang tidak boleh lupa, bahwa manusia adalah
image-Nya Allah (Kejadian 1:26). Dalam konteks keluarga, seorang suami dilarang berdiam diri jika melihat dan mendengar isterinya bertindak jahat dan berperilaku buruk. Intinya, Wibawa dan pengaruh merupakan identitas seorang pemimpin. tanpa kedua hal itu rakyat akan bertindak liar.
Pemerintah
yang kuat ialah pemerintah yang didukung oleh rakyat. Sementara pemerintah yang
didukung rakyat, seharusnya mengayomi rakyat yang memilih mereka. Rakyat yang
demikian sesungguhnya menyadari bentuk tanggung jawab mereka sebagai warga
negara, dan mereka taat dan tunduk kepada pemimpinnya. Namun sebaliknya, rakyat sangat mengharapkan semua tunduk kepada otoritas yang di atasnya dan
pemerintahan yang di atas itu pun harus taat serta tunduk kepada Tuhan Yesus
Kristus sebagai pemilik otoritas tertinggi. Artinya, setiap pemerintah harus
menegakkan hokum dan membuat hokum tersebut sebagai panglima. Hal itu berarti,
setiap pemerintah harus menjamin dan memenuhi hak-hak rakyat termasuk menjamin keamaan. Keberpihakan kepada rakyat harus menjadi tujuan dan terwujud dalam tindakan. Perkataan tanpa perbuatan adalah
dosa dihadapan Tuhan sekaligus menyakitkan hati rakyat. Sebab kalau pengharapan itu diabaikan, muncullah anarki,
terjadilah revolusi dan amarah rakyat pun membara menerpa raja dan penguasa.
(Amsal 14:28)
Allah
memanggil manusia: pemerintah dan rakyat, supaya sungguh-sungguh hidup dalam
pertobatan. Bangsa yang maju serta berkeadilan adalah bangsa dimana pemimpin
dan rakyat sungguh-sungguh hidup di dalam kebenaran dan mengusahakan kebenaran.
Itulah sebabnya seorang pemimpin haruslah menjadi pionir kebenaran, demikian
juga dengan lingkungan dekatnya. Dengan demikian dukungan rakyat didapatkan, derajat
bangsa pun akan ditinggikan. Oleh sebab itu marilah kita mendoakan pemerintah
kita.
Sebagai
jemaat Tuhan, GBI Aletheia dipanggil untuk membuat Alkitab dan nilai-nilai yang
terkandung didalamnya sebagai landasan dalam berelasi dan menjalankan pelayanan
untuk mewujdukan visi Tuhan kepada gereja-Nya, yakni untuk memfasilitasi umat
mengembangkan karunia dan talenta sehingga maksimal dalam memenuhi panggilan masing-masing. Oleh sebab itu marilah kita terus mendoakan kepemimpinan gereaja kita dan pemerintah kita.AMIN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar