Kita dijamin Allah, Haleluyah!!
Kejadian 15:1-21
Kemudian datanglah firman
Tuhan kepada Abram dalam suatu penglihatan: “janganlah takut, Abram, Akulah
perisaimu; upahmu akan sangat besar” (ayat 1)
Takut adalah awal kegagalan. Karena takut orang berhenti,
tidak mau memulai dan tidak berinsiatif. Di dalam takut iman hilang, hati
menjadi tawar, mudah gelisah dan setan pun semakin merajalela. Itulah sebabnya firman
“ jangat takut “ merupakan kalimat yang dominan didalam Alkitab. Saat ini zaman
modern, zaman dimana semuanya serba mudah, canggih, cepat. Namun dizaman yang
modern ini banyak hal membuat manusia takut. Tidak punya uang takut, banyak uang takut. Taruh uang dibawah bantal takut,
taruh di bank takut, keluar rumah takut, didalam rumah, takut. Rasa takut
menyerbu dari berbagai arah. Semua yg dulu dianggap aman, kini penuh ancaman.
Abram bapa orang beriman itu mengalami hal yang sama.
Abram takut terhadap banyak hal. Dia takut tidak punya keturunan, takut hartanya
yang banyak akan diwarisi oleh pembantunya. Rasa takut seperti yang dirasakan Abram ini juga melingkupi banyak orang percaya. Rasa takut itu membuat orang
beriman menjadi ragu terhadap Tuhan yang di imani.
Apa yang hasrus kita
lakukan supaya takut itu tidak menghalangi kita. Melalui firman Tuhan kepada Abram kita diajar cara mengalahkan rasa takut itu, yaitu...
Pertama, Abram percaya kepada firman yang
didengar dan kepada firman yang tampak melalui penglihatan (ay 4-6). Saat
firman disampaikan dan saat penglihatan ditampakkan, Abram percaya, kemudian
rasa takutnya lenyap. Salah satu alasan kita beribadah ialah untuk mendengar
firman Tuhan. Tujuannya ialah agar iman kita tumbuh, kuat. Dengan mendengar
firman kita kembali menyadari keberadaan dan kekuasaan Allah. Dan melalui
firman tersebut kita kembali diingatkan janji penyertaan dan pemeliharaan Allah.
Kecemasan berubah menjadi kepastian, kesesakan berubah menjadi kelegaan. Itulah
sebabnya saat firman disampaikan, kita beri waktu, hati, pikiran dan
konsentrasi kita. Ingat, Setan bekerja keras saat firman disampaikan. Setan itu
menggerakkan kita supaya menutup hati. Setan mengajak kita berpaling ke gadget dan
medsosnya untuk merampas pikiran kita. Itulah sebabnya gadget harus dimatikan
saat beribadah. Kita bersyukur lahir dan hidup dizaman modern dengan tohnologi
komunikasi yang canggih. Modernisasi diberbagai asfek membuat hidup kita
menjadi sangat mudah. Tetapi ingatlah, produk modernisasi juga menjadi berhala
modern yang membuat kita silau dan dicelakakan. Semakin modern zaman dan
semakin canggih peralatan, semakin canggih juga cara setan bekerja.
Kedua, Abram dengan totalitas taat
melakukan firman yang didengarkan (ay 7-11). Tuhan meminta lembu betina, bukan lembu jantan. Selain
dagingnya empuk sebentar lagi akan masuk usia kawin dan menghasilkan anak-anak lembu.
Lembu betina muda yang harus dipersembahkan Abram adalah simbol persembahan
terbaik. Abram tidak menawar, tetapi taat. Secara logika Abram mungkin lebih menghendaki
korban lembu jantan. Dan isterinya Sarai mungkin berpikir sama. Tetapi sebagai suami dan sebagai kepala
keluarga, Abram sadar, jika dia taat, hartanya akan bertambah banyak, isterinya
sehat bahagia dan perkenanan Tuhan akan semakin berlimpah. Abram sadar,
ketaatan keluarga dimulai dari ketaatan seorang suami sebagai kepala. Sama
seperti pembusukan dimulai dari kepala, demikian juga keberkatan bermula dari
kepala.
Mempersembahkan yang terbaik merupakan salah satu cara menjaga
sumber rezeki, cara memelihara berkat yang kita dapat dan cara mengundang
berkat yang lebih besar. Mempersembahkan dengan berkorban merupakan bukti mempercayai
pemeliharaan Allah sekaligus cara terbaik melenyapkan ketakutan. Peristiwa saat banyak
rezeki, kemudian lenyap tanpa kita sadari, dan hasil besar yang sudah didepan
mata tetapi tiba-tiba lenyap tanpa sebab yang jelas, dapat kita buat sebagai
cermin yang memotivasi untuk lebih sungguh-sungguh
taat pada firman Tuhan yang kita dengarkan. Abram taat dan dia mngalami
muzizat. Kandungan isterinya sehat di jamah Tuhan dan menghasilkan keturunan.
Setiap isteri harus mendorong suaminya agar tobat dan
taat firman Tuhan. Hal itu sangat berdampak besar kepada dirinya sebagai isteri
dan kepada anak-anak dan masa depan rumahtangganya. Dan seorang suami harus
mengajar isterinya supaya tobat dan lebih taat karena dengan demikian suami
membentuk isterinya sebagai penolong yg hebat bagi dirinya. Intinya, suami yg tobat dan taat akan menghasilkan isteri yang saleh dan sehat
seperti Sarai dan isteri yang taat dan tobat akan membawa andil yang besar dan
yang berhasil dahsyat seperti Abram (ay 18-21) Jangan takut tetapi taat dan
percayalah, sebab Tuhan Yesus Kristus yang Mahakuassa menjamin hidup kita. Nikmatilah
berkat besar dengan lebih tobat dan lebih taat (Matius 3:8-10). Amin. ( Pdt H R Hutapea, STh, MA ).