(Yakobus 1:6-8)
Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya (ayat8)
Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya (ayat8)
Ibu Herman bingung bukan kepalang. Dua undangan resefsi
pernikahan ada di tangannya. Keluarga Hari yang baru dikenalnya mengundangnya hadir dalam
resepsi pernikahan putrinya yang
meriah di sebuah hotel berbintang lima, lengkap dengan penyanyi kondang dan MC kenamaan. Sementara keluarga Okym sahabat
dekatnya mengundang untuk acara yang sama, tetapi resefsinya sederhana, dirumah saja.
Melihat isterinya bingung, pak
Herman berucap tidak sabar:
Pak Herman: “Jadi berangkat tidak sich?” Ibu Herman tersentak kaget.
Ibu Herman: “Entahlah! Saya jadi bingung”, katanya sambil berkemas malas.
Pak Herman: “Kenapa harus bingung, pilih saja acara pak
Okym yang pertama mengundang,
bereskan?”,
Ibu Herman: “ Tetapi papi, ini bintang
lima loh, acaranya pasti meriah,
apalagi masakannya, pasti lezat, kan sayang
kalau di lewatkan”.
Orang yang diperhadapkan dengan dua pilihan akan cenderung dikuasai
rasa bimbang, serba salah. Ingin
memiliki yang satu tanpa kehilangan yang lain.
Tuhan Yesus berkata: “Tidak mungkin mengabdi kepada dua tuan” (Lukas
16:13). Demi menjaga perasaan orang, kita sering mencoba ‘membagi diri‘ untuk dimiliki dengan asumsi akan menyenangkan
semua, namun tanpa kita sadari hal demikian telah menjerumuskan kita menjadi
orang yang munafik dan berfotensi
mengecewakan orang lain.
Melalui pembacaan nats di atas, rasul Yakobus mengingatkan orang percaya di seluruh bumi dan di sepanjang
abad tentang konsekuensi
orang yang mendua hati, yaitu:
Orang tersebut tidak dikenan Tuhan. Bimbang, berarti tidak percaya
kepada Tuhan. Sudah rajin kegereja tetapi tidak percaya, kasihan. Apalagi orang
yang melayani pekerjaan Tuhan, dia haruslah teladan dalam kepercayaan. Sebab
jika tidak demikian semuanya akan sia-sia, akan selalu terombang ambing (kacau balau, Tidak menikmati damai sejahtera) serta tidak mendapatkan apa-apa dan
berdosa. Dampaknya sungguh dahsyat..!!
Dalam hidup ini, seringkali kita dikuasai perasaan
bimbang. Keterbatasan mengetahui hari esok, menjadi salah satu alasan orang menjadi bimbang. Dalam konteks teologis,
Tuhan yang adalah roh yang tidak berwujud dan tidak dapat dilihat, merupakan
alasan orang ragu keberadaan TUHAN. Saudara, jangan ragu!! DIA mengaruniakan
hari esok yg cerah dan memberi upah untuk percayamu bahwa TUHAN ada dan
berkuasa (Ibrani 11:6, dan Yer 33:3) DIA hadir dan berkarya didalam umat dan
gereja-Nya.
Firman
Tuhan yg disampaikan Rasul Yakobus hari ini mengajarkan kepada kita, satu-satunya
jawaban untuk seluruh masalah manusia hanyalah melalui campur tangan Tuhan.
Artinya, kalau setiap orang sungguh-sungguh menghadirkan Tuhan dalam segala harapan
dan pergumulannya, dipastikan orang tersebut menikmati kemenangan serta keyakinan yang tidak tergoyahkan.
Tuhan itu ada dan Mahakuasa.
Jangan ragukan itu!! DIA tidak menutup mata untuk setiap pribadi yang percaya
dan yang melayani pekerjaa-Nya. Demikian juga kepada setiap pribadi dan
keluarga yang melakukan kehendaknya. Hanya DIA sumber pertolongan sejati dan
hanya DIA saja satu-stunya focus penyembahan kita. Jangan bimbang dan jangan
ragu nikmatilah berkat-Nya, Haleluya. AMIN.
(Doaku menyertai saudara, Pendeta Haposan
R Hutapea)