Hosea 14: 6-9
Aku akan seperti embun bagi Israel, maka ia akan
berbunga seperti bunga bakung dan akan menjulurkan akar-akarnya seperti pohon
hawar (ayat 6.)
Bunga bakung, bunga idaman, ber warna-warni menawan
mata dan menarik hati. Banyak di padang, indah dipandang, terpatri abadi di
tiap tiang rumah Tuhan (I Raj. 7: 19,22)
Bunga
bakung itu melambangkan manusia yang direncanakan untuk kemulian nama Tuhan. Bunga
tersebut menjadi visi Tuhan untuk seluruh umat manusia. Ia juga melambang
manusia yang ‘hari ini’ gagah dan bersemangat tetapi besok sudah tidak ada.
Tuhan mendandani bunga bakung sedemikian indah melebihi kemilaunya dandanan
yang diciptakan dan yang dimiliki oleh manusia. Oleh sebab itu melalui ‘bunga
bakung’ kita akan melihat dampak kehadiran Tuhan yang luar biasa di setiap hidup
manusia yang berserah kepadaNya, yaitu:
Pertama. Setiap orang yang percaya akan dimampukan untuk
menjadi saksi yang besar di setiap lingkungan masing-masing. Bagai bunga bakung
yang berbunga, manusia itu dituntut untuk memancarkan keindahan dan keharuman. Ia
aktif dinamis, tidak pasif. Dia berusaha
menjadi solusi bukan pembuat kontroversi. Dia selalu rindu menjadi historys
maker, bukan trouble maker. Dia menjadi berkat besar. Dia menjadi seorang
pribadi yang dirindukan. Kalau dia tidak ada rasanya tidak rame, sepi !!
Kedua. Tuhan merancang setiap orang yang akan percaya selalu kuat tidak
tergoyahkan saat dalam menghadapi setiap tantangan. Tidak mudah kecewa dn tidak
mengecewakan orang lain. Tidak mudah mundur dari gereja dan tidak membuat orang
lain mundur dari gereja. Kalau dia seorang laki-laki, dia menjadi pria yang
berbibawa yg tidak mudah mengumbar kata.. Kalau dia seorang wanita, dia menjadi
seorang yang anggun mulia, karena menahan diri mengumbar kata dan fitnah. Bagai
pohon hawar ia akan menjulurkan dan menancapkan akar-akarnya hingga tahan di
segala musim dan kuat di setiap badai. Dia bagai karang yang tak tergoyahkan
oleh apapun. Haleluya….
Ketiga. Tuhan merindukan
Setiap orang percaya menghasilkan buah dan menjadi saluran berkat bagi
banyak orang. Menjadi tiang rumah Tuhan dan tidak menjadi batu sandungan. Ia
memandang semua orang sebagai saudara dan tidak membuat orang lain menjadi
sasaran kepentingan diri. Dia tidak membuka mulutnya untuk mnghasut orang lain
dan menutup telinganya terhadap setiap hasutan dan fitnah. Ia tahu kalau ada
yang salah, Tuhanlah yang menjadi hakimnya. Oleh sebab itu ia tidak pernah
mengambil haknya Tuhan. Ia tak cemburu di saat orang senang, ia tidak congkak
saat mencapai puncak. Ia ada saat orang lain berduka, ia mengulurkan tangan
tatkala orang lain merana. Bunga bakung
Tuhan adalah orang yang selalu menyadari, bahwa seorang kawan berpotensi sejuta
peluang, dan meninggalkan seorang kawan berpotensi sejuta hambatan. Itulah sebabnya
kita harus berusaha membangun persaudaraan, bahkan sekalipun kawan kita tersebut sering mengecewakan. Dari pada mudah menjatuhkan vonis bersalah kepada orang lain, lebih baik kita
menguji dri sendiri.
Tuhan
itu selalu menginginkan umatnya terpelihara dan menginginkan umatnya bertindak
memeliharan sesamanya. Kekristenan dituntut untuk selalu dapat menselaraskan
hak dan tanggung jawab. Untuk mewujudkan hal itu, Tuhan menginspirasikannya
agar kita menjadi Bunga Bakung nama-Nya. Artinya, setiap anggota jemaat dapat merencanakan yang
terbaik bagi dirinya dan memberikan yang terbaik buat orang lain. Selamat
Menjadi Bunga Bakung, God Bless all.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar