Wahyu 22:12-21
“ya, aku datang segera!” Amin, datanglah, Tuhan
Yesus!
Kenaikan Yesus Kristus ke Sorga adalah fakta sejarah yang sungguh real
pernah terjadi, Dia kembali naik ketempat semula Yesus Kristus berada,
yaitu di Sorga (Yohanes 6:50, 62).
Dibalik peristiwa kenaikan Yesus
Kristus tersirat
sebuah rahasia sekaligus bentuk keberhasilan yang natural sekaligus radikal. Natural karena proses dimulai dari dasar,
yakni lahir di kandang Betlehem, bertumbuh di kampung Efrata dan memulai
pelayanan dari desa-kedesa, kemudian membangun sebuah komunitas kudus. Radikal
karena cara itu sebuah cara berhasil yang tidak disukai orang. Yaitu sebuah keberhasilan melalui proses.
Yesus naik (berhasil) setelah melakukan yang terbaik bagi manusia. Dia mengasihi, melawat, membalut yang terluka, melepaskan yang terikat setan, menyembuhkan orang yang sakit bahkan membangkitkan orang mati dan yg terakhir Dia mengaruniakan kepada kita kuasa kebangkitan dari antara orang mati, Haleluya. Sebuah proses yang bermula dari yang paling dasar, penuh korban dan penderitaan tetapi akhirnya tiba ditujuan yang diharapkan. Diberkati dan pasti pula menjadi berkat. Keberhasilan melalui proses itu bagaikan buah yang matang dipohon, manis dan menyegarkan. Jika kita meniru dan masuk dalam proses seperti yang Yesus Kristus teladankan, kita akan menikmati keberhasilan. Gereja yang kami layani dan mungkin gereja tempat saudara berjemaat sedang melewati proses ini dan akan terus bergerak naik ke level matang dan menyegarkan. Kita akan melihat sekaligus menikmati wujud visi Tuhan dan menjadi berkat besar bagi banyak orang. Oleh sebab itu dibutuhkan soliditas, konsistensi dan totalitas serta rela berkorban. Maka tetaplah setia !
Yesus naik (berhasil) setelah melakukan yang terbaik bagi manusia. Dia mengasihi, melawat, membalut yang terluka, melepaskan yang terikat setan, menyembuhkan orang yang sakit bahkan membangkitkan orang mati dan yg terakhir Dia mengaruniakan kepada kita kuasa kebangkitan dari antara orang mati, Haleluya. Sebuah proses yang bermula dari yang paling dasar, penuh korban dan penderitaan tetapi akhirnya tiba ditujuan yang diharapkan. Diberkati dan pasti pula menjadi berkat. Keberhasilan melalui proses itu bagaikan buah yang matang dipohon, manis dan menyegarkan. Jika kita meniru dan masuk dalam proses seperti yang Yesus Kristus teladankan, kita akan menikmati keberhasilan. Gereja yang kami layani dan mungkin gereja tempat saudara berjemaat sedang melewati proses ini dan akan terus bergerak naik ke level matang dan menyegarkan. Kita akan melihat sekaligus menikmati wujud visi Tuhan dan menjadi berkat besar bagi banyak orang. Oleh sebab itu dibutuhkan soliditas, konsistensi dan totalitas serta rela berkorban. Maka tetaplah setia !
Siapakah Dia yang
sudah naik kesorga itu
dan yang membuat
kita beribadah di hari ini? Jawabnya ialah
Yesus Kristus! Yang ketika ada di
tengah-tengah dunia menjalani hidupNya dengan suatu pola mengosongkan diri (Filipi 2:7). Yesus Kristus yang walau memiliki segala kuasa di sorga dan di bumi, Dia membuat diriNya sama dengan manusia yang tidak berdaya. Dengan kata lain, ia tidak membuat status-Nya yang Maha Kuasa itu untuk melakukan hal-hal yang arogan dan semena-mena. Bahkan ia rela membiarkan diriNya di perlakukan dengan seman-mena. Saat hadir di dunia, Yesus Kristus dapat diibaratkan bagaikan seorang putra mahkota
konglomerat yang rela belajar melalui proses awal yaitu menjadi kariawan
bawahan diperusahaan bapaknya dan dengan telaten melalui tahap demi tahap level
jabatan. Dengan demikian seluruh tahapan awal produksi sampai hilir dia ketahui
dengan detail lengkap dengan suka dukanya. Demikianlah gambaran yang akurat
tentang mengosongkan diri. Itulah
sebabnya, Yesus Kristus sangat mengetahui penderitaan manusia dan menghargai
setiap pribadi yang rela berkorban. Inilah nilai rendah hati dan rela berkorban yang bermuara kepada keberhasilan. Naik itu berarti berhasil, ditinggikan, dimuliakan dan berada di atas semua orang. Naik berarti menjadi pemenang, diberkati sekaligus mendapat kepercayaan besar. Dan semua itu harus diraih melalui proses. dibutuhkan ketekunan, kerja keras dan pikul salib.
Semua orang sangat senang dengan orang yang
rendah hati, Tidak demikian halnya dengan
orang yang congkak, angkuh dan sombong. Ia pasti dibenci oleh banyak orang yang
pasti ditolak di sorga oleh Dia yang sudah naik ke sorga.
Raihlah ketinggian perjuangan yang tak kenal lelah. Focus pada tujuan dan menerapkan nilai-nilai kristiani, Amin.
Raihlah ketinggian perjuangan yang tak kenal lelah. Focus pada tujuan dan menerapkan nilai-nilai kristiani, Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar