Sabtu, April 30, 2016

Naik untuk Datang Lagi

Wahyu 22:12-21
“ya, aku datang segera!” Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
Kenaikan Yesus Kristus ke Sorga adalah fakta sejarah yang sungguh real pernah terjadi, Dia kembali naik ketempat semula Yesus Kristus berada, yaitu di Sorga (Yohanes 6:50, 62). 
Dibalik peristiwa kenaikan Yesus Kristus tersirat sebuah rahasia sekaligus bentuk keberhasilan yang natural sekaligus radikal. Natural karena proses dimulai dari dasar, yakni lahir di kandang Betlehem, bertumbuh di kampung Efrata dan memulai pelayanan dari desa-kedesa, kemudian membangun sebuah komunitas kudus. Radikal karena cara itu sebuah cara berhasil yang tidak disukai orang. Yaitu sebuah keberhasilan melalui proses.
Yesus naik (berhasil) setelah melakukan yang terbaik bagi manusia. Dia mengasihi, melawat, membalut yang terluka, melepaskan yang terikat setan, menyembuhkan orang yang sakit bahkan membangkitkan orang mati dan yg terakhir Dia mengaruniakan kepada kita kuasa kebangkitan dari antara orang mati, Haleluya. Sebuah proses yang bermula dari yang paling dasar, penuh korban dan penderitaan tetapi akhirnya tiba ditujuan yang diharapkan. Diberkati dan pasti pula menjadi berkat. Keberhasilan melalui proses itu bagaikan buah yang matang dipohon, manis dan menyegarkan. Jika kita meniru dan masuk dalam proses seperti yang Yesus Kristus teladankan, kita akan menikmati keberhasilan. Gereja yang kami layani dan mungkin gereja tempat saudara berjemaat sedang melewati proses ini dan akan terus bergerak naik ke level matang dan menyegarkan. Kita akan melihat sekaligus menikmati wujud visi Tuhan dan menjadi berkat besar bagi banyak orang. Oleh sebab itu dibutuhkan soliditas, konsistensi dan totalitas serta rela berkorban. Maka tetaplah setia !
Siapakah Dia yang sudah naik kesorga itu dan yang membuat kita beribadah di hari ini? Jawabnya ialah Yesus Kristus! Yang ketika ada di tengah-tengah dunia menjalani hidupNya dengan suatu pola mengosongkan diri (Filipi 2:7). Yesus Kristus yang walau memiliki segala kuasa di sorga dan di bumi, Dia membuat diriNya sama dengan manusia yang tidak berdaya. Dengan kata lain, ia tidak membuat status-Nya yang Maha Kuasa itu untuk melakukan hal-hal yang arogan dan semena-mena. Bahkan ia rela membiarkan diriNya di perlakukan dengan seman-mena. Saat hadir di dunia, Yesus Kristus dapat diibaratkan bagaikan seorang putra mahkota konglomerat yang rela belajar melalui proses awal yaitu menjadi kariawan bawahan diperusahaan bapaknya dan dengan telaten melalui tahap demi tahap level jabatan. Dengan demikian seluruh tahapan awal produksi sampai hilir dia ketahui dengan detail lengkap dengan suka dukanya. Demikianlah gambaran yang akurat tentang mengosongkan diri. Itulah sebabnya, Yesus Kristus sangat mengetahui penderitaan manusia dan menghargai setiap pribadi yang rela berkorban. Inilah nilai rendah hati dan rela berkorban yang bermuara kepada keberhasilan. Naik itu berarti berhasil, ditinggikan, dimuliakan dan berada di atas semua orang. Naik berarti menjadi pemenang, diberkati sekaligus mendapat kepercayaan besar. Dan semua itu harus diraih melalui proses. dibutuhkan ketekunan, kerja keras dan pikul salib.
Semua orang sangat senang dengan orang yang rendah hati, Tidak demikian halnya dengan orang yang congkak, angkuh dan sombong. Ia pasti dibenci oleh banyak orang yang pasti ditolak di sorga oleh Dia yang sudah naik ke sorga. 
Raihlah ketinggian perjuangan yang tak kenal lelah. Focus pada tujuan dan menerapkan nilai-nilai kristiani, Amin.

Tidak ada komentar:

BUKU KEHIDUPAN

Haleluya!! Saudaraku, mari menikmati hari ini dengan doa dan puji untuk mengukir karya mulia demi hormat dan keagungan DIA Yang Maha Tinggi,...