1 Timotius 6:1-16
Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya
itu, kejarlah keadilan, ibadah kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan (ayat
11)
Tuhan memanggil manusia untuk diselamatkan. Dipanggil bukan
hanya dengan perkataan saja melainkan dengan perbuatan nyata. Didalam perbuatan
keselamatan tersebut ada visi besar ilahi yaitu untuk menuntun manusia kembali
ke Taman firdaus Allah. Taman firdaus itu adalah sorga yang kekal dan sorga ditengah dunia
yaitu hidup yang cerah diberkati berbahagia dan berkecukupan. Jika karena dosa Tuhan menghalau manusia dari lumbung berkat, melalui
anugerah-Nya dikayu salib, Tuhan memanggil sekaligus menuntun orang yg memenuhi
panggilan itu kembali ke Firdaus-Nya yakni menikmati berkat kebutuhan hidup
yang berlimpah ( Kj 1:20-31; kj 2:23-24; Yoh 10:10, 3:16). Artinya, muara dari
segala pemulihan rohani tersebut bukan saja yang berkaitan dengan
perkara-perkara sorgawi semata tetapi juga berkaitan dengan perkara jasmani,
yaitu kebutuhan jasmani umat
Tuhan. Yang lapar dapat makan, yang putus asa dapat harapan baru, yang sakit disembuhkan. Sama sebelum Tuhan menciptakan manusia, Dia lebih dahulu menyediakan semua
kebutuhan manusia. Demikian juga saat ini setelah manusia menikmati pemulihan
persekutuan dengan Tuhan, manusia kembali menikmati semua yang diciptakan Tuhan Tersebut. Apakah yang harus menuasia lakukan supaya
dapat leluasa menikmati berkat tersebut? Kita harus giat beribadah, yaitu
ibadah yang seperti Tuhan kehendaki. Ibadah tanpa pengertian, tidak
akan menyukakan Tuhan. Pengakuan dan pengetahuan tentang Tuhan haruslah disertai
dengan pemahaman akan firman-Nya. Sukacita dan sorak sorai dalam ibadah, hanya
dapat timbul jika orang percaya menyadari Kasih dan Anugerah Tuhan yang olehnya
manusia itu layak menghampiri hadirat-Nya.
Sebab ibadah yang menyukakan hati
Tuhan adalah ibadah yang dilakukan dengan pengertian dan yang sungguh-sungguh, bukan ibadah
yang sesuai dengan tradisi atau yang diselewengkan. Esensi Ibadah adalah Ungkapan syukur atas
Karya Keselamatan Allah. Dalam ibadah yang seperti ini kita dapat menyapa Allah
dengan sikap hormat, menyapa sesama dengan kasih persaudaraan.
Setiap orang Kristen harus memahami Tujuan dan makna ibadah.
Ibadah adalah indicator orang yang dipulihkan sekaligus jalan untuk menikmati
semua berkat yg diciptakan Allah. Ibadah yang membawa kelegaan, kebebasan
dan sukacita, serta persaudaraan itu dilakukan sekaligus menjadi kebutuhan dan
kewajiban. Meskipun tawaran kemilau dunia sangat menggiurkan, peranan dan panggilan ibadah dalam
kehidupan Kristen tidak
boleh tergeser. Ibadah
tidak boleh sekedar formalitas
saja, tetapi dilakukan dengan sunguh
sungguh dan berdampak. Ada upah dalam ibadah. Itulah sebabnya kita sebagai warga
jemaat mengemban tugas mengembalikan makna ibadah tersebut, yaitu menghayati kebesaran
dan kebaikan Allah. Saat kita mampu memahami dan menghayati persekutan dengan Tuhan melalui
ibadah, kita akan semakin dapat mengalami, menyelami dan mengerti kebaikan Tuhan. Dengan beribadah kita mengakui
bahwa Tuhan Yesus Kristus itu sungguh menyediakan yang amat baik untuk kita
baik didalam dunia ini terutama didalam kekekalan sorga, AMIN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar