*Siapakah namamu? Apa artinya?*
Yunus 3:1-10
"Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." (Ayat 4)
Nama, bukan hanya sekedar panggilan, tetapi ada arti dibaliknya. Bahkan ada visi, doa dan harapan orang tua saat anak diberi nama. Orang tua berharap anak tersebut menghadirkan sesuatu yang indah seperti nama yang mereka berikan. Baik yang berkaitan dengan keluarga terutama yang berkaitan dengan diri dan masa depan anak. Hal yang sama barangkali juga menginspirasi bapa-ibu Amitai. Saat anak lahir mereka memberi nama "Yunus", artinya merpati. Harapannya, Yunus berkarakter seperti burung merpati; berkepribadian yang baik dan menarik, lemah lembut, terpandang setia kepada Tuhan, setia kepada kawan dan setia terhadap pasangan dan disukai semua orang. Yesus menggambarkan merpati sebagai lambang ketulusan dan kemurnian. Alkitab membuat merpati sebagai lambang Rohkudus.
Yunus namanya, merpati artinya. Namun sayang, sikap Yunus tidak sepadan dengan arti namanya. Saat Tuhan memanggil dan mengutusnya, Yunus menolak taat dan lebih turut kata hati. Dari pada pergi ke Niniwe, Yunus lari ke Tarsis. Dibenaknya, penduduk Niniwe jahat dan pendosa besar sebab itu tidak layak menerima pengampunan. Bagi Yunus, kota Niniwe harus dibumi hanguskan dan penduduknya harus dibinasakan. Tuhan memahkotai Niniwe dengan anugerah, Yunus menghendaki Niniwe binasa.
Sikap Yunus yang menolak taat kepada Tuhan dan lebih suka melihat orang lain celaka, hari-hari ini banyak menghinggapi diri orang Kristen. Sikap anti melihat orang lain diberkati mewarnai relasi umat gerejawi. Padahal Tuhan memanggil semua orang Kristen menjadi teladan di segala dimensi kehidupan. Simpati, empati, baik hati, cerdas mengelola emosi merupakan standart minimal sebagai pengikut Kristus sekaligus wujud hidup yang selaras dengan iman.
Apa yang terjadi setelah Yunus taat dan hidup mengikuti arti namanya?
Ketika Yunus berubah, Tuhan memberkati berlimpah-limpah. Namanya masyhur dan menjadi berkat besar bagi Kota Niniwe dan penduduknya. Yunus dimuliakan, makamnya dijaga berabad abad sampai isis meratakan hingga hilang tanpa bekas.
Melalui perubahan yang radikal, Tuhan dimuliakan secara luar biasa. Keputusan untuk taat dan siap jadi berkat besar merupakan goal hidup setiap orang percaya.
Saudara, mari kita songsong berkat Tuhan. Buanglah benci taburlah kasih sayang. Lenyapkanlah dendam dan berikanlah pengampunan. Sama seperti Yunus diberkati ketika taat kepada Bapa, demikianlah kita sekalian akan terus semakin dipulihkan dan diberkati selamanya, haleluya. Gbu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar