Cantik engkau, manisku, seperti kota Tirza, juita seperti Yerusalem, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya*. Kidung Agung 6:4.
Semua orang suka dipuji, dari balita sampai orang tua. Dari lelaki apalagi wanita. Pujian itu perlu tetapi yang wajar. Pujian yang tulus bukan pura pura. Pujian yang suci presisi bukan pujian imitasi. Pujian untuk yang berprestasi akan menambah dedikasi, apalagi jika tambah salary akan semakin ber api api. Jika suami dipuji semangatnya akan membara. Jika isteri dipuji hatinya senang berbahagia. Pujilah dengan murni bukan dengan motiv tersembunyi. Pujian yang murni adalah karakteristik kristiani. Pujian ala kristiani adalah reaksi konkrit dari setiap pribadi yang mengenal Tuhan Yang Maha Terpuji. Kristen memuji sebagai bentuk apresiasi atas prestasi dan bakti sesama. Puji ala Kristen merupakan aksi suci pribadi yang berharga kepada pribadi sesama yang juga sangat berharga. Kita wajib memuji sesama karena Tuhan sangat memuji kita. Pujian Tuhan itu luarbiasa: menggembirakan, meneguhkan membanggakan. Hatimu dan hatiku pasti senang. Tuhan puji saya dan puji kamu. Kita semua berharga wooii.... Aku dan kamu mahal, bukan recehan! Ayooo, tunjukkan keberhargaanmu. Yang suka ngomong jelek ke orang lain itu recehan. Yang hanya pengin menang sendiri itu, receh juga, tak laku. Orang yang suka ngambek itu tak bermutu. Sikap seperti itu segera buang ke lautt. Pak, puji isterimu bukan isteri orangš. Bu, puji suamimu walau sudah pensiunš¤£, puji ibu mertuamu. Pak, bu!, puji anak anakmu. Puji ayahmu dan juga ibumu, puji asistenmu, puji bossmu.
*Pujilah Tuhan selalu. God bless you*.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar