Selasa, Desember 23, 2025

SEPERTI FAJAR

Shalom Aletheia,  selamat pagi!! Berjanji itu boleh tetapi harus ditepati. Berjanji yang manis itu bagus, tetapi jika diingkari mengundang celaka. Murka Allah ditimpakan keatas orang tersebut. Apalagi jika berjanji kepada Allah dan kepada hamba Allah. Karena itulah di Aletheia tidak berlaku *"janji iman. Janji seperti itu membawa anggota jemaat kepada murka Allah dan bernuansa memaksa"* Di Aletheia hanya berlaku *"korban persembahan"* Yang rindu berkorban utk Tuhan atau untuk gereja Tuhan, silahkan. Tidak perlu berjanji, berbahaya!! Tuhan mengingatkan itu melalui firman-Nya di kitab Pengkhotbah 5:4-6. Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu. Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya.  
Janganlah mulutmu membawa engkau ke dalam dosa, dan janganlah berkata di hadapan utusan Allah bahwa engkau khilaf. Apakah perlu Allah menjadi murka atas ucapan-ucapanmu dan merusakkan pekerjaan tanganmu?
Hari hari ini rata rata gereja menghimbau anggota jemaat membuat "Janji iman". Entah siapa yang pertama mengajarkan demikian dan yang lain latah. Perintah yang tertulis di Alkitab adalah "korban persembahan" bukan "janji iman".
Nazar atau janji itu tidak dapat ditarik lagi atau dibatalkan. Sekali berjanji harus ditepati. Tuhan kita adalah Tuhan yang berjanji, dan selalu menepati janji-Nya. Orang Kristen wajib mengikuti karakter Tuhan, yakni tepat janji!! Haleluya, Amin. Gbu selalu

Tidak ada komentar: