Sabtu, November 17, 2018

Pilihan yang tepat


                                                                                    2 TAWARIK 29:1-17
Pada tahun pertama pemerintahannya dalam bulan pertama, ia membuka pintu-pintu rumah TUHAN dan memperbaikinya (ayat 3). 
Membuat daftar prioritas yg tepat sangat menentukan berhasil atau tidaknya hidup orang. Dalam konteks iman, setiap Kristen dipanggil mencari kerajaan Allah lebih dahulu dan kebenarannya, maka semua kebutuhan akan ditambahkan, itulah daftar prioritas kita  (Matius 6:33). Artinya setiap Kristen dituntut merencanakan dan melakukan segala sesuatu yang memuliakan Nama Tuhan dgn menunjukkan ethos kerja keras dan semangat penyembahan yg benar sekaligus tulus. 
Didalam perikop ini kita dapat melihat tindakan positif yang dilakukan seorang raja dari sebuah Negara yang makmur dan besar.
Di katakan pada hari pertama, bulan pertama dan pada tahun pertama, dia mencari Tuhan (ay 17). Sejarah membuktikan raja Hizkia berhasil memerintah selama 29 tahun. Semuanya karena dia mendahulukan Tuhan dan terus memuliakan-Nya.
Dengan cara bagaimana Hizkia mendahulukan Tuhan dari pada urusan-urusan lain?
Pertama, Hizkia membuka pintu-pintu rumah Tuhan. Hizkia menyadari tugas yang  dipercayakan kepadanya adalah pekerjaan yang luar biasa berat. Selain itu dia masih sangat muda dan kemampuannya pun sangat terbatas, termasuk kemampuannya mengenal sifat manusia yang ada disekitar kekuasaannya. Hizkia sadar perbadingan antara kemampuan dan tugasnya sebagai kepala Negara sangat tidak sebanding. Dan dalam situasi seperti itu, raja Hizkia membuat keputusan yang tepat, datang kepada Tuhan yang Maha besar yang sanggup melakukan perkara yang besar. Dia mengetahui kekuasaan itu bagaikan lumbung gula yang mengundang semut berkerumun. Di sekitar banyak orang mencari kesempatan dengan motiv yang berbeda. Ada yang tulus untuk mengabdi, ada pula yang bermaksud memperkaya diri. Itulah seababnya, keputusan Hizkia mencari hikmat dan bimbingan Tuhan merupakan keputusan langka namun briliant. Saudara, Jangan anggap enteng pertolongan Tuhan dan jangan anggap kuno minta tolong kepada-Nya. Tindakan itu adalah tindakan yg sangat tepat. Setiap Kristen harus mampu bertindak tepat disegala tempat dan menyelesaikan setiap tugas sampai tuntas. Tugas serta tanggungjawab boleh berat, tetapi sikap kita harus pas. Itulah rencana Tuhan. Sebab itu robah yg perlu dirubah dan bertobatlah, haleluya..! 
Dengan membuka pintu-pintu rumah Tuhan, Hizkia seakan berkata, “aku tidak sanggup, namun bersama Tuhan, tidak ada yang mustahil bagiku”. Sikap yang demikian sangat perlu kita teladani. Semakin besar tanggungjawab dan pekerjaan yang harus kita lakukan semakin dahsyat pula kita memprioritaskan Tuhan. Dalam setiap permulaan hari, pekerjaan baru, tantangan baru, rumah baru, kita mulai dengan Tuhan, kita jalani dengan Tuhan dan mengakhirinya dengan Tuhan pula. Percayalah, jika selalu mengutamakan Tuhan, kita akan menjadi pemenang....... 
Kedua, Hizkia membangun Rumah Tuhan. Sebagai raja baru, Hizkia membutuhkan pembantu-pembantu. Dia sadar, untuk mencapai keberhasilan perlu didukung team yang solid dan setujuan serta seorang yang ber mental batu. Hizkia mengenal wajah orang-orang yang ada disekitarnya, tapi Hizkia tidak mengenal hati orang-orang tersebut, dia membutuhkan Rohkudus. Hizkia datang kepada Tuhan yang mengenal manusia, termasuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi dalam diri manusia itu. Hizkia membangun rumah Tuhan. Hizkia mengetahui, sumber segala rezeki adalah Tuhan. Dan setiap orang yang mengutamakan Tuhan rezekinya pasti akan bertambah-tambahPersembahan itu merupakan pagar yang mengamankan harta kita, vitamin yang menopang kesehatan tubuh kita dan sumber kebahagiaan buat jiwa kita. Dengan ikut membantu pelayanan rumah Tuhan, kita sedang mengundang campur tangan kuasa Tuhan yang ajaib. Membangun rumah Tuhan berarti memberikan diri dan hidup kita sebagai rumah Tuhan Menjaga kekudusan kemudian aktif ppenuh membangun komunitas kudus, (1Kor 6:19-20).
Dengan melakukan prioritas tersebut, Hizkia menikmati tuntunan, hikmat  saat membentuk team, dan bersama team yang dibentuk dengan bimbingan Tuhan tersebut, dia sukses dan diberkati. Negaranya aman, rakyatnya sejahtera dan Tuhan pun semakin dipermuliakan. Jika kita bertindak seperti Hizkia, maka sukses dan kebahagiaan akan mengikuti kita. Rumah tangga kita sejahtera, pelayanan kita maju dan pekerjaan usaha kita pun semakin maju, haleluya. Mari berjuang dan maju terus didalam Tuhan. Amin. (Doaku menyertai saudara, Pendeta Haposan Hutapea)


Sabtu, November 10, 2018

AKU DAN KAMU, SAMA!


                                                       Yohanes 8:1-11
Lalu kata Yesus: “Akupun tidak menghukum engkau…….”(ay 11)
Saat perempuan pendosa besar itu dibawa kehadapan Yesus, orang Farisi dan para ahli taurat mengharapkan perempuan itu dijatuhi hukuman seperti yang dituliskan di kitab Taurat, yaitu dirajam dengan batu sampai mati. Namun Yesus tidak melakukannya, bahkan menantang mereka  melakukan sendiri menghukum perempuan tersebut jika mereka sendiri merasa bebas dari kejahatan. Ternyata semua sadar bahwa mereka juga adalah  pendosa sehingga tidak ada yang layak untuk menghakimi perempuan tersebut. Menghakimi orang lain yang kita lihat atau kita dengar melakukan perbuatan dosa sangat mudah kita lakukan. Kita lupa bahwa kitapun sebenarnya adalah seorang pendosa juga walau perbuatan dosa yg kita lakukan tidak sama dengan yang dilakukan orang lain.
Mengapa Yesus tidak memenuhi keinginan orang orang yang mendakwa wanita tersebut, bukankah  Yesus layak sebagai hakim untuk menjatuhkan hukuman? Pelajaran apa yang dapat kita ambil dari sikap Yesus tersebut?
1.Yesus lebih menghendaki orang berdosa bertobat dari pada mati didalam dosanya. Yesus datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Mewartakan pembebasan dan kabar baik, melepaskan orang dari setan dan maut. Yesus bertindak sebagai hakim saat datang pada kali yang kedua, di akhir zaman. Yesus mengetahui manusia membutuhkan pencerahan dan jalan, bukan hukuman. Perempuann itu adalah salah satunya yg hidup dalam gelap dan orang lain hanya mengintip kejahatannya, bukan mengingatkannya. Jangan tutupi dosamu, tetapi bertobatlah supaya dosamu ditutup Yesus sendiri,
Perempuan pendosa itu selamat dari mati yang sia sia dan kemudian bertobat dan menjadi saksi Yesus yang luar biassa. Jangan menjadi hakim, itulah intinya. Jangan mengingat ingat dosa orang dan menunjuk-nunjuknya, tunjuklah dosamu sendiri dan bertobatlah supaya berkat Tuhan semakin tercurah leluasa.
2.Yesus memberikan kesempatan kepada semua orang untuk focus pada perbuatan diri sendiri dari pada mengintip kesalahan orang lain. Sebagai saksi Kristus fungsi kita adalah mewartakan injil dan menuntun orang datang kepada Tuhan. Hidup ini adalah kesempatan. Artinya, waktu yg kita miliki adalah waktu untuk bertobat. Bertobat dari dosa sendiri dan bertobat dari kecenderungan menunjuk nunjuk dosa orang lain. Yesus bersabda: selumbar dimata orang lain kita lihat, balok dimata sendiri kita abaikan, celaka!!
Apa yang harus kita lakukan supaya hidup seperti yang Tuhan kehendaki tersebut?
Pertama, yg jatuh harus ditolong bukan ditolak. Salah satu bukti kualitas iman seseorang adalah sikap saat saudaranya jatuh miskin, jatuh pada dosa, jatuh pada masalah atau jatuh pada hal lain. Saat kita perduli Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dan saudara kita di kuatkan, iblis dikalahkan.
Kedua, ulukan tangan bukan berpangku tangan. Semua Orang yg merasa dirinya sudah dewasa dipanggil menjadi orang yg peka, perduli dan suka menolong orang lain. Itulah Indikatornya orang beriman. Dia bukan lagi seorang anak melainkan seorang yang selalu siap menyambut orang yg bersikap seperti seorang anak kecil. Dengan menyambut orang lain seperti cara demikian, maka Tuhan  akan mesambut kita dengan berkat-Nya.
Ketiga, Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebagai seorang pribadi kita memiliki prinsip sendiri dan bangga dengan prinsip tersebut. Kita merasa yg kita pikirkan sangat benar, sangat bagus, orang lain harus ikut. Memiliki prinsip itu boleh tetapi ujilah selalu dengan membandingkan dengan firman Tuhan. Dengan demikian Tuhan selalu dimuliakan. Tindakan yang baik atau tindakan buruk dimulai dari pikiran. Saat menurutnya benar maka dilakukan. Saat terbukti melanggar hukum, sudah terlambat. Maka kita perlu selalu waspada. Menjadi hakim adalah urusan Tuhan. Urusan kita adalah taat kata Tuhan, Amin. Gbu all

Kamis, November 01, 2018

BERLIKU TETAPI AMAN


                                                                     Lukas 9:57-62
Lalu Ia berkata kepada seorang lain: “ikutlah aku!”
Daging ikan tambak itu mungkin lebih gemuk dengan daging ikan yang hidup bebas di sungai atau didanau, tetapi lembek dan banyak duri. Ikan yg bebas disungai atau didanau dagingnya keras, durinya tebal, tidak menganggu. Mengapa demikian? Karena Ikan yang ditambak hidupnya aman, semua makanannya disediakan, bahkan ditambah dengan vitamin. Lain halnya dengan ikan disungai yang bebas tetapi harus berjuang untuk mencari makan. Walau hdupnya penuh tantangan, tetapi makanannya serba alami. Dagingnya manis durinya tidak mengganggu saat dimakan. Semakin deras arus air habitatnya semakin senang ikannya. Ia kadang mehanyutkan diri seakan tak berdaya dan hilang kendali, tetapi sekejab ia melesat ke hulu menerjang arus.
Masalah yang kita hadapi sesungguhnya bukan hanya sebagai pelajaran tetapi Tuhan rancang sebagai sarana latihan. Diharapkan tantangan itu memmbuat kita kuat, sehat rohani, sehat jiwani dan sehat jasmani. Kalau Tuhan berkenan mengijinkan kita menghadapi tantangan hidup, hal itu berarti karena Tuhan ingin melihat semua umatnya menjadi pribadi yang penuh pengalaman, menjadi kuat sehingga layak dipercayakan perkara-perkara yang lebih banyak dan berat. Diharapkan level kita semakin meningkat dan leluasa bermultiplikasi dalam kebenaran. Sebab semakin sering mengahadapi tantangan, semakain besar kapasitas kita. Semakin besar kapasitas kita semakin banyak pula Tuhan mempercayakan tugas. Itulah sebabnya Tuhan memanggil kita untuk terus memandang kepada Tuhan dan selalu menyadari bahwa dibalik tantangan selalu ada peluang, dibalik ancaman ada kesempatan besar, setelah gelap pasti muncul fajar cerah dan setelah hujan pasti ada pelangi. Bagaimana cara supaya kita selalu mampu menerima masalah dengan tenang? Selain hidup intim dengan Tuhan dan firman-Nya kita perlu melakukan satu hal llain, yaitu:.
Kita perlu memperhatikan lingkungan sepergaulan. Manusia cenderung hidup mengikuti lingkungan sepergaulannya. Lingkungan yang baik akan menghasilkan orang yang berkarakter baik. Sebab itu sebagai orang percaya kita dipanggil menjadi sahabat sejati bagi semua orang. Sahabat sejati adalah seperti Yesus Kristus. DIA rela berkorban, rela menegur dan rela menerima teguran, rela menghajar sahabatnya dan merampas sahabatnya dari api yang yang menghanguskan. Sahabat seperti Yesus adalah sahabat yang mau terbuka dan mau mendengar sahabatnya. Ia membangun tidak meruntuhkan, ia mendorong bukan menjatuhkan, ia menghibur bukan menghancurkan. Seoang sahabat jika tidak bisa  menjadi solusi, paling tidak harus bisa menjadi inspirasi buat sahabtnya. Seorang sahabat selain berintegritas juga seorang yg mampu  ber empati dan bersikap terbuka ( Yohanes 15:15) Orang yg beruntung adalah orang yang memiliki sahabat yang berbudi luhur. Sebaliknya orang yang malang adalah orang yang menghianati sahabat2nya yang berbudiluhur tersebut. Hidup mujur dan hidup hancur seringkali berawal dari lingkungan sepergaulan (Mazmur 1:1-2). Maka penuhilah hidupmu dengan sahabat yang takut Tuhan dan berbudi mulia dan jadilah sahabat mulia buat orang lain. Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, menaruh kasih disetiap keadaan. Kita harus membuktikan bahwa kehadiran Tuhan Yesus Kristus itu sangat berdampak dahsyat utk diri sendiri dan untuk orang lain.
Itulah rencana Tuhan Yesus Kristus buat kita org percaya. Sebab itu bersyukurlah jika sudah mempunyai pergaulan baik dan sudah punya sahabat yg terbukti baik. Berjuanglah utk mempertahankan itu. Biarkan dirimu dikelilingi oleh sahabat2 yg baik, teman2 yg mau membangun, menegur dan terus perduli walau kau merasa sudah tak ada lagi yg perduli. Neraka itu bukan sekedar api yg menyala nyala, tetapi juga saat kita membiarkan sahabat kita kecewa karena tindakan kita jauh dari bukti integritas iman. Kualifikasi seorang sahabat ditentukan relasinya dengan Tuhan Yesus Kristus sahabat yang Maha Setia itu, Amin.

ISO OR ORA ISO

Shalom all, selamat hari Sabtu!! Jika setiap orang berteduh diri merenungkan perjalanan hidupnya,  niscahya akan menemukan berbagai kesempat...