Kamis, Desember 19, 2024

DILARANG CONGKAK*

Shalom, selamat hari Jumat. Puji Tuhan semua sehat walafiat, semua dapat rezeki dan merasakan nikmat. Itulah rahmat untuk umat yang sepakat hidup melekat kepada Tuhan yang Mahakuat. Walau demikian waspada itu tetap. Menjadi hamba Tuhan itu hebat, menjadi pelayan Tuhan itu dahsyat. Selain banyak berkat juga tidak takut hari kiamat. Saat engkau lemah Tuhan menopang sehingga tetap kuat. Saat engkau sakit, Tuhan melawat dan membalutmu dirimu sehingga segera sehat. Saat engkau berjalan dalam gelap, Tuhan memberimu terang gemerlap sehingga engkau tidak tersesat. Tetapi waspadalah tetap. Rendah hatilah tetap. Dilarang merasa paling hebat, tetaplah taat. Muliakanlah Tuhan setiap saat. Saksikanlah selalu bahwa Tuhanlah yang hebat, kasih dan anugerahnya saja sumber nikmat. Disetiap pikiran, kata, gerak dan langkahmu biarlah bumi dan sorga bersorak sorak. Dengan demikian dirimu dan diriku disegala keadaan dan tempat selalu menjadi berkat. Ber-ucap "Tuhan baik" saat senang maupun saat  terdesak. Ber-ucap "haleluyah" saat gundah gulana seperti saat mengalami mujizat. Sikap seperti itu didalam diri Ayub sangat jelas terlihat. Saat senang saat susah, selalu kata pujian yang terucap. Sungguh dahsyaatt. Ayub menunjukkan sikap yang benar kepada sesama dan kepada Tuhan Yang Maha Berdaulat. Demikian Ayub berucap:
"Tetapi sekarang, Ia telah membuat aku lelah dan mencerai-beraikan segenap rumah tanggaku, 
sudah menangkap aku; inilah yang menjadi saksi; kekurusanku telah bangkit menuduh aku. 
Murka-Nya menerkam dan memusuhi aku, Ia menggertakkan giginya terhadap aku; lawanku memandang aku dengan mata yang berapi-api. 
Mereka mengangakan mulutnya melawan aku, menampar pipiku dengan cercaan, dan bersama-sama mengerumuni aku. 
Allah menyerahkan aku kepada orang lalim, dan menjatuhkan aku ke dalam tangan orang fasik. 
Aku hidup dengan tenteram, tetapi Ia menggelisahkan aku, aku ditangkap-Nya pada tengkukku, lalu dibanting-Nya, dan aku ditegakkan-Nya menjadi sasaran-Nya. 
Aku dihujani anak panah, ginjalku ditembus-Nya dengan tak kenal belas kasihan, empeduku ditumpahkan-Nya ke tanah. 
Ia merobek-robek aku, menyerang aku laksana seorang pejuang. 
Kain kabung telah kujahit pada kulitku, dan tandukku kumasukkan ke dalam debu; 
mukaku merah karena menangis, dan bulu mataku ditudungi kelam pekat, 
sungguhpun tidak ada kelaliman pada tanganku, dan doaku bersih. Hai bumi, janganlah menutupi darahku, dan janganlah kiranya teriakku mendapat tempat perhentian! 
Ketahuilah, sekarang pun juga, Saksiku ada di sorga, Yang memberi kesaksian bagiku ada di tempat yang tinggi. 
Sekalipun aku dicemoohkan oleh sahabat-sahabatku, namun ke arah Allah mataku menengadah sambil menangis, 
supaya Ia memutuskan perkara antara manusia dengan Allah, dan antara manusia dengan sesamanya.". (Ayub 16:7-21)
Gbu alwsys

ISO OR ORA ISO

Shalom all, selamat hari Sabtu!! Jika setiap orang berteduh diri merenungkan perjalanan hidupnya,  niscahya akan menemukan berbagai kesempat...