Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, (Kisah 2:41-47)
Haleluya, Shalomm! Kehidupan rohani itu harus dihidupkan, salah satu bentuknya ialah melalui Perjamuan kasih. Perjamua kasih adalah sebuah usaha untuk melakukan visi Tuhan kepada gerejanya yang setelah memenuhi kebutuhan rohani umat melalui ibadah, dilanjutkan dengan mencukupkan kebutuhan jasmani jemaat. Tuhan Yesus Ktistus memanggil Gereja menjawab sekaligus tiga kebutuhan jemaat, yaitu kebutuhan roh, kebutuhan jiwa dan kebutuhan jasmani. Dengan demikian anggota jemaat dilingkupi kasih Tuhan dan dipenuhi kasih persaudaraan pulang dari gereja dgn hati riang. Itulah semangat gereja mula mula. Gereja memikirkan keutuhan kebutuhan manusia. Semangat itu pula yang di doakan, diusahakan oleh gereja Aletheia Pamulang. Dan kami mengajak sudara terlibat didalamnya. Percayalah, orang yang suka berbagi pasti lebih berbahagia. Orang yang murah hati pasti hidupnya lebih cerah. Alasannya adalah karena berbagi dan murah hati merupakan karakter Kristus
Jadi Perjamua kasih itu manfaatnya sangst besar. Di dalamnya nampak ucapan syukur melalui berbagi. Terwujud persekutuan dalam kebersamaan. Bersama saling memikirkan orang lain. Ada ruang untuk umat untuk saling belajar mengendalikan diri. Ada usaha kasih menegur supaya yg biasa hidup serakah menjadi lebih berbagi. Ada usaha membagi rasa dengan berbagi rata. Yang sedikit terbagi sama karena meninggalkan usaha kenyang sendiri. Dan yang paling penting ialah tercipta ikatan batin yang semakin kuat seperti kehendak Tuhan dan menjadi kesaksian utk orang lain.
Itulah sebabnya orang yg sudah biasa makan bersama tetapi masih menghianati temannya, hidupnya akan seperti hidup Yudas yg mati tragis.
Sebab itu adakanlah jamuan tetapi tujuannya harus luhur seperti Ishak. Firman Tuhan berkata didalam Kejadian 26:30: Kemudian Ishak mengadakan perjamuan bagi mereka, lalu mereka makan dan minum. Salah faham sirna dan hidup akur damai terjelma. Di meja makan terciptalah komunikasi, makin teguhlah persahabatan.
Sebab itu setiap orang perlu memahami filosofi tentang makan, yaitu:
Makan itu bukan sekedar enak di mulut dan kenyang di perut tetapi juga menentukan kualitas hidup seseorang. Makan bersama juga berbicara tentang hubungan2 yg harmoni dan berbicara mengenai cara membangun keakraban dan menerapkan kasih Tuhan. Itulah sebabnya makan bersama dengan TULUS itu penting. Dan itulah rahasia kekuatan gereja mula2 yg justeru dilupakan oleh gereja Masa kini. Sebagai jemaat Tuhan, GBI Aletheia perlu mengembangkan persekutuan di meja makan. Firman Tuhan di Kisah Para Rasul 2:46 berkata : ".... Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,".
Tuhan merancang kita sehat dan berumur panjang, berhasil dan menjadi berkat, dimulai dari makan dan makanan!! Di meja makan tersedia berlimpah mukjizat. Haleluya.