Keluaran 20:1-18
“Akulah
Tuhan Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir dari tempat
perbudakan (ayat 2)
Puji
Tuhan, hari ini kita berhimpun kembali dalam ibadah yang suci. Saat beribadah orang
Kristen memang harus berhimpun bersama orang lain bukan sendiri sendiri. Hal
itu penting, karena Tuhan Yesus Kristus
itu bukan hanya Tuhanya aku semata, melainkan Tuhan kita bersama. Dia
bukanlah Tuhan seseorang melainkan Tuhan semua orang yang percaya. Itulah
sebabnya, DIA memanggil semua orang percaya sebagai umat-Ku. Jika hanya berdoa
bisa kita lakukan dengan sendiri saja, tetapi beribadah harus kita lakukan
dengan ber-jemaah, bersama, Haleluya. Hal itu sangat penting, sebab jika saat beribadah
kita sudah bersama berjemaah, maka diharapkan saat menghadapi berbagai
persoalan hidup sehari hari diriku dan dirimu akan baku perduli.
Dengan demikian saat seorang mengalami tekanan berat, yang lain menopang
sehingga beban berat menjadi ringan, puji Tuhan.
Faktor
utama yg menggerakkan kita beribadah dan melayani adalah kasih Kristus. Kasih
itu juga yg menopang kita dalam indahnya sebuah persekutuan dalam kebersamaan.
Mudah2an kasih itu pula yg mendorong kita utk terus berjuang bersama membangun
silaturrahmi. Hamba berdoa supaya tidak ada yg sengaja meninggalkan kasih
semula itu. Karena dipenuhi kasih yg
semula itu menyehatkan tubuh, menyegarkan jiwa, menjernihkan pikiran serta
membuka pintu rejeki. Sebab itu maju terus saudaraku... jangan lemah, sebab
Tuhan selalu hadir di dapur pengujian sekalipun. DIA Tuhan yg akan terus
mengurapi, memelihara sekaligus membela kita sampai selamanya. Ketahuilah,
Tuhan yang kita sembah dalam ibadah berjemaah
itu adalah Tuhan yang dahsyat luar biasa. Firman dan kuasa-Nya sunggah hebat tidak
terkira. Dengan berfirman, DIA menciptakan semesta. Dengan sepatah Kata setan
diusir dan dengan sepatah Kata pula
penyakit disembuhkan. Sungguh dahsyat Tuhan kita. Urapan-Nya membuat orang yg
biasa menjadi orang yang luar biasa, Haleluya.
Bagaimana
kita bersikap setelah hari ini firmannya kembali mengingatkan kita?
Pertama, Waspadalah supaya jangan sampai bermegah diri. Prestasi apapun yg
sudah kita raih, sebesar apapun pekerjaan yang sudah kita tunaikan dan seberlimpah bagaimanapun urapan yang kita
sudah terima, tetaplah tertunduk diri. Dalam ayat ini kita menemukan karakter
Tuhan yg layak kita teladani, yaitu kerendahan hati. Sebelum memberi 10 hukum kepada
manusia ciptaannya, Tuhan lebih dahulu memperkenalkan diri. DIA bersabda: “
akulah TUHAN Allahmu….Yang Mahakuasa kulonuwun, Dahsyaat..!!
Kedua, Teruslah berjuang membangun iman. Beriman berarti berpikir dan
berperasaan seperti Bapa di Sorga. Beriman harus menjadi gaya hidup kita. Segala
sesuatu yang dipikirkan, diucapkan, dan dilakukan selalu sesuai dengan kehendak
Bapa. Inilah gaya hidup yang dikenakan oleh Tuhan Yesus Kristus yang juga harus
menjadi gaya hidup kita. Gaya
hidup seperti ini membuat kita menjadi pribadi yang selalu siap sedia menikmati curahan impartasi kuasa dan berkat Allah. Itulah Gaya hidup yg
membedakan orang percaya dengan orang dunia. Firman Tuhan Dlm Roma 12:2 :
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Saudaraku,
Mari terus beribadah dengan sungguh2 dan mari layani pekerjaannya dengan
sungguh2 pula karena DIA sungguh2 memelihara kita. Tuhan yg kita sembah adalah Tuhan
yang sungguh sungguh, DIA tidak pernah setengah setengah.
Mari
kita ucapkan syukur kepada DIA sumber kasih karunia tersebut. Jadilah kuat,
teruslah membangun pengharapan dan tetaplah semangat. Yakinlah bahwa impartasi
kuasa Allah menaungi kita disetiap gerak dan perjuangan kita sebab itulah
janjiNya. Aminn