Minggu, September 25, 2011


HARTAMU ADALAH MILIK TUHAN                                                                                                     ( Ulangan 32:1-18 ) 

Gunung Batu yg memperanakkan engkau, telah kau lalaikan,
                                       dan telah kau lupakan Allah  yg melahirkan engkau (18)
 Tak ada sesuatu tanpa Tuhan, demikianlah seharusnya pemahaman org Kristen sepanjang zaman (Yoh 1:3). Tuhanlah yang menciptakan segala sesuatu dan didalam tangan-Nya berada segala sesuatu yang kita perlukan. Karena itu tidak bolehlah kita bermegah akan segala sesuatu, termasuk dengan harta milik yang kita punyai. Namun orang kristen seringkali seperti orang yang baru makan kenyang. Orang yang makan kenyang itu cepat tidur kemudian lupa sekitarnya. Banyak orang Kristen melupakan  Tuhan Sang Sumber yang membuatnya makan kenyang.

Musa rupanya menyadari hal itu. Sehingga ketika ia mau berpisah dengan umat Allah ia mengingatkan supaya hati-hati terhadap kemapanan. Ia memakai kiasan tentang perut yang kenyang. Ia berkata: ”apabila engkau sudah makan kenyang, maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan Tuhan….” (Ulangan 16: 11b-12). Melupakan Tuhan itu tak nampak namun berdampak nyata. Hidup tidak tenang, tidak maksimal dan gagal. Tetapi walau demikian  banyak orang Kristen merasa tidak bersalah. Mereka sudah meninggalkan Tuhan tetapi merasa tak salah apa-apa bahkan berpikir mereka masih tetap menyenangkan hati Tuhan. Mengapa bisa terjadi yang demikian? Jawabnya ialah, karena mereka hanya menguji pikiran dan tindakannya berdasarkan pikiran, bukan berdasarkan ketetapan Tuhan.

Dengan apakah kita sering melupakan Tuhan? 
Hidup yang berkecukupan, sehat dan mapan merupakan rencana Tuhan untuk setiap umat-Nya. Dan kita sebagai manusia normal pasti mengharapkan hal yang sama. Namun seringkali setelah semuanya didapatkan, manusia melupakan “Gunung batu yang memperanakkan dan Allah yang melahirkan”. Kita melupakan-Nya dengan kata-kata yang sombong; kita melupakannya dengan hati  yang berniat menyimpang dan tak tergerak untuk menolong dengan cara memegang erat-erat pemberian-Nya.

Sikap melupakan Tuhan yang demikian oleh Musa disebutkan seperti seorang anak yang melupakan ibu yang melahirkannya: Orang yang mapan tetapi durhaka. Orang seperti itu pasti menuju neraka.
 Tuhan yang memberi, Tuhan pula yang berdaulat atas semua pemberian-Nya. Hal yang sama juga diakui oleh raja Daud yang mengatakan: "........sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan punyaMulah segala-galanya" (1 Tawarikh 29:14) Ungkapan Daud tersebut meruapakan sebuah contoh ungkapan yang perlu dicontoh setiap orang percaya.Dibalik ungkapan tersebut Nampak iman, nampak juga pengakuan yang benar serta keputusan untuk mengungkapkan kasih karunia –Nya yang ajaib. Ungkapan yang sama kiranya menjadi ungkapan kita juga. Ingatlah, ada alasan-alasan mengapa Tuhan memberkati kita, yaitu:
1. Tuhan ingin melihat kita bersukacita kemudian memuliakan nama-Nya
2. Tuhan ingin membantu Gereja-Nya dalam menjalankan kesaksiannya ditengah-tengah dunia. Oleh sebab itu Tuhan merancang kita menjadi saluran untuk gereja-Nya tersebut. 

GBI Aletheia Pamulang, adalah gereja Tuhan tersebut yang dalam kesederhanaanNya dipanggil untuk memberdayakan setiap Umat Tuhan, terutama yang bermukim di kota Tangsel. Itulah sebabnya GBI Aletheia diberikan Visi yang jelas, yaitu: 

                            VISI GBI Aletheia Pamulang
Membangun Sidang Jemaat Yg Benar dan Berdampak Besar

  

   Benar berarti:

            Menjalankan  3 Panggilan gereja dgn Seimbang,

Sesuai dengan Kisah 2:42-46; Mark 16:15,20

            Menjalankan Pelayanan berlandaskan Matius 16:16-19

Membangun Hubungan berdasarkan Matius 22: 37-40

   Berdampak berarti:

Mengusahakan Pemulihan                        Membawa pembaharuan

Menerbitkan Pencerahan                         Menciptakan Kemandirian



   MISI: Memperlengkapi Sidang Jemaat Melalui Pengajaran Yang Bermutu,

Kharismatik dan Utuh sehingga berkarakter seperti Kristus.

             Mengusahakan Pelayanan Prima kepada Setiap Anggota Jemaat, serta

                        memberdayakan Umat disegala dimensi Panggilan                 

 Memaksimalkan setiap Potensi Jemaat sehingga menghasilkan

karakter pelayanan yang Excellence, Efficient dan Equity



 Tuhan Memanggil saudara mendukung Visi Tuhan melalui GBI Aletheia Pamulang dengan mewujudkan mimpi  yg besar untuk memiliki gedung sendiri supaya pelayanan dapat maksimal, Amin. 
Kirimkan Persembahan anda ke: 0 6 7 1 0 2 5 7 0 8  an: Pdt. Haposan Hutapea STh (BCA)


Minggu, September 18, 2011

SUMBER BERKAT BESAR

( 1 Timotius 6:17-19 )
Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dlm kebajikan, suka memberi dan membagi (18)
Memberi persembahan itu artinya bersyukur. Esensinya membuat nama Tuhan masyhur. Artinya dengan memberi persembahan – baik itu persembahan sukarela, persembahan syukur dan persembahan persepuluhan – kita mengakui Tuhan sebagai sumber rezeki, mengakui Tuhan sebagai sumber pertolongan sekaligus mengakui keterbatasan kita sebagai manusia. Sehingga, walau secara matematis memberi persembahan itu mengurangi uang kita, namun oleh iman dan oleh kuasa firman-Nya kita percaya setiap pemberian diladang Tuhan, akan mengalami uangnya bertambah-tambah, Haleluyah!!!!!!!. 
Firman Tuhan berkata, Tuhan akan mengembalikan tiga puluh kali lipat sampai seratus kali lipat (Lukas 18:30). Aneh tetapi nyata, tetapi itulah fakta! Kekristenan memang sarat dengan rahasia ilahi. Karena siapakah yang mampu menganalisa dan menduga langkah dan rancangan Pencipta? Sejak dulu sampai kiamat tak seorangpun. Manusia hanya perlu meng-imani kemudian mengikuti langkah-langkah Tuhan. Panggilan memberi persembahan itu merupakan kehendak Tuhan. Ia ingin lebih memakmurkan kita. Tuhan berdaulat terhadap hidup kita. Ia pun berdaulat terhadap segala pekerjaan dan harta kita. Tuhan Yesus Kristus tidak ingin menarik atau memindahkan berkat-Nya kepada yang lain walau hal itu mudah Tuhan lakukan. Itulah sebabnya Tuhan menunggu kita untuk memberi semua hak-Nya yg ada didalam harta kita. Jika Ia melihat kita setia, Ia akan menambah harta kita. Sebaliknya jika kita ingkar, Tuhan Yesus Kristus akan menutup pintu berkat-Nya, sebab kita tidak bisa dipercaya.
Dalam nats diatas, Tuhan Yesus Kristus mengingatkan kepada setiap hamba Tuhan. Semua orang Kristen harus diajar supaya giat memberi. Tujuannya ialah selain supaya umat tidak melupakan Tuhan yang telah bermurah hati, juga supaya setiap umat memahami tanggungjawabnya sebagai anggota gereja. Secara akal budi umat harus kreatif dalam mengisi dan menjalani hidup, tetapi secara theologis umat tidak boleh menentukan sendiri nilai-nilai yang dianut. Tuhan harus dimuliakan dan Cuma kehendak-Nya yang harus diutamakan. Artinya kalau Tuhan menyuruh setiap anggota Jemaat untuk memberi persembahan guna membantu ladang Tuhan di gereja tempat saudara beribadah atau ketempat dimana Rohkudus menyuruh saudara memberi, hal itu har us kita sambut dengan bersukacita. Sebab sebagai umat Tuhan yang telah ditebus dari segala dosa dan kejahatan, kita harus menjadi berkat bagi semua orang. Selanjutnya jika Tuhan memerintahkan kita agar memberi, hal itu berarti supaya kita membuktikan bahwa kita sungguh-sungguh meneladani Tuhan yg kita percayai yang telah lebih dahulu memberi diriNya untuk keselamatan kita.
Ada tiga berkat besar jika kita setia mengembalikan milik Tuhan, yaitu: 
1. Kasih Tuhan Yesus Kristus yang besar itu dapat dinikmati banyak orang. 
2. Kuasa Tuhan Yesus itu akan semakin nyata didlm bisnis dan pelayanan kita 
3.Janji-Nya yg “Ya dan Amin”! itu akan menyehatkan ekonomi sekaligus menyehatkan tubuh jasmani kita. 
Saya harap setiap Saudara percaya akan janji Allah dan bersukacita olehnya, Amin.

Senin, September 12, 2011

MEMILIH YG SEHARUSNYA


        (2 Tawarikh 30:1-9)
Sekarang janganlah tegar tengkuk seperti nenek moyangmu. Serahkanlah dirimu kpd Tuhan, dan datanglah ketempat kudus yang telah dikuduskan-Nya untuk selama-lamanya (ayat 8)
Banyak orang merasa masa depan itu sangat gelap. Akibatnya ia cemas dan takut berkepanjangan dan  yakin  hidupnya tidak berarti. Saya  berdoa supaya kita jangan sampai dikuasai perasaan seperti itu. Tetapi, kalau diantara saudara ada yang dikuasai keadaan seperti itu, saudara  perlu memperbaharui pemahaman saudara tentang Tuhan dan rancangan-Nya yg ajaib!
Hidup dengan penyerahan kepada Tuhan dan konsisten hidup diadalam panggilanNya   akan membuat setiap ambisi  dan keinginan luhur saudara  semakin pasti dan akhirnya menimbulkan  sejahtera. Sebab siapakah yang menciptakan waktu dan siapakah yang mendominasi waktu? Tuhanlah yang punya waktu! Oleh sebab kita harus senantiasa  berkata kepada Dia yang empunya segala sesuatu, “waktuku untuk Tuhan dan di setiap waktu aku akan terus memuliakan nama Tuhan!”, Artinya, dalam perjuangan kita setiap waktu  di’dunia’, kita terus mengagungkan Tuhan Sang pemberi waktu.
Tuhan memberi kita waktu 24 jam satu hari atau 168 jam satu minggu. Sekarang mari kita  bersikap jujur, berapa lamakah waktu yang saudara kembalikan kepada Tuhan sang pemberi waktu itu? Apakah hanya dua jam dalamsatu minggu atau hanya lima menit dalam satu hari? Ah, jikalau demikian halnya, keterlaluan juga! Saudara habiskan waktu dengan berbagai macam aktivitas, sementara Tuhan saudara lupakan. Tubuhpun letih untuk sesuatu yang saudara kira dapat memberikan sejahtera dan bahagia.
Raja Hizkia menyadari makna kehadiran TUHAN didalam kehidupannya. Ia pun menyadari TUHAN sebagai sumber  pekerjaan dan sumber segala yang ia miliki. Hizikia pun memahami bahwa untuk membuatnya berhasil mejalankan tugas-tugas hanyalah dengan memuliakan TUHAN dihari pertama ia dilantik sebagai raja. Konkritnya, Raja Hizkia menghargai waktu yang TUHAN berikan dengan mengingat dan mengutamakan TUHAN yang memberi waktu.
Sebagai orang yang mengenal TUHAN, seyogyanya setiap kita mengikuti keteladanan yang ditunjukkan Hizikia. Menghormati TUHAN sebagai sumber kebaikan sangatlah penting. Menyadari TUHAN sebagai pemberi waktu seharusnya mampu memotivasi setiap kita untuk memuliakan Tuhan Yesus dengan mengingatNya disetiap waktu. Memprioritaskan TUHAN disetiap aktivitas merupakan sebuah bentuk keteladanan. Mengisi waktu dengan hal-hal yang berguna merupakan sebuah keharusan. Tuhan Yesus berkata: “hanya satu yang perlu!”, Ungkapan tersebut merupakan sebuah janji yang tersirat tentang betapa bermaknanya hidup yang mensyukuri perbuatan TUHAN dengan mengisi setiap waktu dengan efektif sambil terus mencari wajah-Nya. Sudahkah anda mengisi waktu sambil memuliakan Tuhan?

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...