Sabtu, April 22, 2017

JANGAN UCAPKAN SYUKUR

Yehezkiel26:1-21 
"Hai anak manusia, oleh karena Tirus berkata mengenai Yerusalem: Syukur! Sudah rusak pintu gerbang bangsa-bangsa itu; ia akan beralih kepadaku, sehingga aku menjadi penuh, tetapi ia menjadi reruntuhan. Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku menjadi lawanmu, hai Tirus. Aku akan menyuruh bangkit banyak bangsa melawan engkau, seperti lautan menimbulkan gelombang-gelombangnya..." (AY 2-3)
Tuhan menentang setiap orang yang senang atau bersyukur atas kejatuhan orang lain. Perilaku seperti itu adalah jahat dan mendatangkan murka. Hal yang sama kita temukan saat Tuhan menentang Tirus. Sejak dulu, Tirus adalah Pusat perdagangan bagi seluruh bangsa di Timur Tengah. Tirus yang maju makmur dan modern tersebut ditentang Tuhan karena mentertawakan Yerusalem yang ditinggalkan Tuhan. Tirus senang karena akan menerima limpahan bisnis dari para pedagang yang biasanya berdagang di Yerusalem.
Tirus menjadi salah satu penguasa laut yang hebat. Mulanya Salomo dan raja Tirus mempunyai usaha perkapalan patungan untuk mengimpor barang-barang berharga termasuk emas dari Ofir. (1 Raja raja 9:26-28; 10:11&22; 2 Tawarikh 9:21). Mereka mulanya bersinergi, namun karena keserakahan, Tirus ingin menguasai semuanya. Maka saat Tirus mendengar Yerusalem ditinggalkan Tuhan, Tirus berpesta kegirangan. Tirus yang seharusnya menolong rekan yang jatuh, justeru mengucapakan “syukur”. Tirus senang karena saingan satu-satunya sudah jatuh. Tirus lupa, bahwa ada Tuhan yang tidak pernah tidur dan yang sangat murka melihat karakter jahat seperti yang ditunjukkannya.
Hari ini kita akan belajar utk memiliki hati yg berkenan dihadapan Tuhan. Dalam kehidupan sehari hari sering kita menemukan filosophy yang bertentangan dengan firman Tuhan. Baik didunia business, di arena politik, bahkan hidup subur diantara para hamba Tuhan.
Filosophy nya berkata begini: 'untuk naik ke puncak, hanya boleh ada satu, kalau bukan dia ya saya. Maka utk memuluskan jalan ke atas, dia harus jatuh atau dijatuhkan…!' Itulah nilai atau filosophy yg dianut Tirus  yang membuatnya ditentang Tuhan. Tirus senang jika dia berhasil sendiri dan orang lain jatuh. Kejatuhan orang lain dibuat untuk keuntungan diri sendiri. Dan sekarang filosophy itu terus hidup dan berkembang. Semakin maju zaman semakin rusak perilaku orang. Kepentingan diri sendiri sangat kental.
Bagaimana dgn usaha atau business kita? Bagaimana jika engkau mendengar saingan businessmu collapse? Saat itu ketulusan hatimu akan terbukti. Bagaimana jika orang yg pernah menyakitimu jatuh atau sakit keras, apa reaksimu? Tuhan memanggil kita utk membuatnya sebagai sebuah kesempatan untuk menunjukkan kualitas iman kita, mengulurkan tangan untuk menopang. Sekalipun orang yang jatuh dan malu tersebut pernah merugikan atau menyakiti perasaanmu, diriku dan dirimu harus berusaha untuk menunjukkan simpati dan empati. Sebab tanpa di tertawakan pun, dia sudah sangat menderita.
Camkanlah, Tuhan tahu ketulusan hatimu dan hatiku! Belajarlah utk memiliki hati yg tulus. Berkat itu datangnya dari Tuhan. Jika Tuhan menilik hati kita bersih dan tulus, maka kita sudah siap utk menerima berkat berkat Tuhan !!! Saat diriku dan dirimu mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu yang luhur seperti mengasihi lebih sungguh, setia dan berinsiatif untuk menolong, maka kita sedang mengundang campur tangan Tuhan untuk menggerakkan dunia melakukan hal yg sama kepada diriku dan dirimu. Haleluya, ( Pdt. Haposan R Hutapea, STh, MA)

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...