Yehezkiel26:1-21
"Hai anak manusia, oleh karena Tirus berkata mengenai Yerusalem: Syukur!
Sudah rusak pintu gerbang bangsa-bangsa itu; ia akan beralih kepadaku, sehingga
aku menjadi penuh, tetapi ia menjadi reruntuhan. Oleh sebab itu beginilah
firman Tuhan ALLAH: Lihat, Aku menjadi lawanmu, hai Tirus. Aku akan menyuruh
bangkit banyak bangsa melawan engkau, seperti lautan menimbulkan
gelombang-gelombangnya..." (AY 2-3)
Tuhan menentang setiap orang yang senang
atau bersyukur atas kejatuhan orang lain. Perilaku seperti itu adalah jahat dan
mendatangkan murka. Hal yang sama kita temukan saat Tuhan menentang Tirus.
Sejak dulu, Tirus adalah Pusat perdagangan bagi seluruh bangsa di Timur Tengah.
Tirus yang maju makmur dan modern tersebut ditentang Tuhan karena mentertawakan
Yerusalem yang ditinggalkan Tuhan. Tirus senang karena akan menerima limpahan
bisnis dari para pedagang yang biasanya berdagang di Yerusalem.
Tirus menjadi salah satu penguasa laut
yang hebat. Mulanya Salomo dan raja Tirus mempunyai usaha perkapalan patungan
untuk mengimpor barang-barang berharga termasuk emas dari Ofir. (1 Raja raja
9:26-28; 10:11&22; 2 Tawarikh 9:21). Mereka mulanya bersinergi, namun
karena keserakahan, Tirus ingin menguasai semuanya. Maka saat Tirus mendengar
Yerusalem ditinggalkan Tuhan, Tirus berpesta kegirangan. Tirus yang seharusnya
menolong rekan yang jatuh, justeru mengucapakan “syukur”. Tirus senang karena saingan
satu-satunya sudah jatuh. Tirus lupa, bahwa ada Tuhan yang tidak pernah tidur
dan yang sangat murka melihat karakter jahat seperti yang ditunjukkannya.
Hari ini kita akan belajar utk memiliki
hati yg berkenan dihadapan Tuhan. Dalam kehidupan sehari hari sering kita
menemukan filosophy yang bertentangan dengan firman Tuhan. Baik didunia
business, di arena politik, bahkan hidup subur diantara para hamba Tuhan.
Filosophy nya berkata begini: 'untuk naik ke puncak, hanya boleh ada satu,
kalau bukan dia ya saya. Maka utk memuluskan jalan ke atas, dia harus jatuh
atau dijatuhkan…!' Itulah nilai atau filosophy yg dianut Tirus yang membuatnya ditentang Tuhan. Tirus senang
jika dia berhasil sendiri dan orang lain jatuh. Kejatuhan orang lain dibuat
untuk keuntungan diri sendiri. Dan sekarang filosophy itu terus hidup dan berkembang.
Semakin maju zaman semakin rusak perilaku orang. Kepentingan diri sendiri
sangat kental.
Bagaimana dgn usaha atau business kita?
Bagaimana jika engkau mendengar saingan businessmu collapse? Saat itu ketulusan
hatimu akan terbukti. Bagaimana jika orang yg pernah menyakitimu jatuh atau
sakit keras, apa reaksimu? Tuhan memanggil kita utk membuatnya sebagai sebuah
kesempatan untuk menunjukkan kualitas iman kita, mengulurkan tangan untuk
menopang. Sekalipun orang yang jatuh dan malu tersebut pernah merugikan atau
menyakiti perasaanmu, diriku dan dirimu harus berusaha untuk menunjukkan
simpati dan empati. Sebab tanpa di tertawakan pun, dia sudah sangat menderita.
Camkanlah, Tuhan tahu ketulusan hatimu dan
hatiku! Belajarlah utk memiliki hati yg tulus. Berkat itu datangnya dari Tuhan.
Jika Tuhan menilik hati kita bersih dan tulus, maka kita sudah siap utk
menerima berkat berkat Tuhan !!! Saat diriku dan dirimu mengambil keputusan untuk
melakukan sesuatu yang luhur seperti mengasihi lebih sungguh, setia dan berinsiatif
untuk menolong, maka kita sedang mengundang campur tangan Tuhan untuk
menggerakkan dunia melakukan hal yg sama kepada diriku dan dirimu. Haleluya, ( Pdt. Haposan R Hutapea, STh, MA)