( 1 Kor 16:19-24))
Siapa yang tidak mengasihi Tuhan
terkutuklah ia, Maranatha!
Minggu ini minggu pertama bulan Desember.
Nyanyian dan nuansa natal juga mulai mewarnai-hari-hari Di denominasi sebagian gereja nyanyian resfon nats firman Tuhan disambut jemaat dengan nyanyian “Maranataha”!
Mengutif doa dari Paulus di suratnya ke jemaat Tuhan di kota Efesus. Hal-hal
apakah yang terkandung dalam nyanyian “maranatha” tersebut?
Pertama, didalam ungkapan
tersebut terkandung sebuah doa. Sebuah doa yang diucapkan oleh jemaat Tuhan dengan
iman yang teruji yg bersumber dari pengenalan kepada Tuhan Yesus Kristus. Melalui
nyanyian tersebut orang Kristen menyaksikan konkritnya pemeliharaan Tuhan yang
sudah dinikmati sejak dahulu kala. Dan melalui nyanyian tersebut orang percaya
pemeliharaan Tuhan akan terus dinikmati
dihari yang akan datang. Intinya, Gereja yang menyerukan “Maranatha” adalah
gereja yang siap dilawat Tuhan sekaligus siap mempersembahkan yang terbaik bagi
Tuhan. Gereja yang siap diibaratkan seperti orang yang merindukan perjumpaan
dengan orang yg sudah lama dirindukan.
Kedua, didalam ungkapan
tersebut terkandung pengharapan. Sebuah pengharapan yang dibangun diatas dasar
janji Tuhan yang kekal. Ibarat seorang hamba yang setia dengan kualitas kerja tanpa
cela, ia siap pekerjaannya tersebut siap diuji oleh tuannya. Ia siap karena
sudah melakukan pekerjaannya dengan sebaik mungkin.
Ketiga, ungkapan tersebut
juga mengandung keputusan bertobat. Sebuah pertobatan yang radikal. Pertobatan
karena kesadaran bahwa hidup diluar Tuhan tak
ada makna. Bertobat berarti kita berkomitmen mengikuti nilai nilai
Tuhan. Bertobat berarti memahami dan meresfoni anugerah Tuhan yang berkenan hadir
meninggalkan Tahta kemuliaan-Nya. Didalam Natal kita melihat Tuhan Yesus
Kristus memberikan diri seutuhnya, maka kitapun siap memberikan yang terbaik
buat pekerjaan Tuhan. Jemaat yg menyerukan “Maranatha” karena sangat menyadari pengorbanan Kristus, sehingga
iapun siap berkorban untuk Tuhan.
Yesus Kristus datang membawa
kemenangan. Artinya didalam kehadiran-Nya ada kuasa untuk menang. Kemenangan
melalui pengorbanan. Kemenangan yang diraih karena janji diwujudnyatakan
melalui bukti. Natal menunjukkan, bahwa Yesus sungguh berdaulat atas semesta
ini. Ia berkuasa untuk turun dan berkuasa pula untuk naik. Hal itu menunjukkan
bahwa sorga dan dunia dan segala isinya adalah milik Tuhan. Sebagai jemaat-Nya,
kita dipangil untk mempersiapkan diri menyambut hari Natal. Namun, terlebih dari
situ kita dipanggil untuk siap-sedia menyambut kedatangan Kristus yang kedua
kali, itulah natal ke II. Siap atau tidak, Yesus Kristus akan segera datang
lagi, Maranatha!!!