Mazmur
116:1-14
Bagaimana akan
kubalas kepada Tuhan segala kebajikan-Nya kepadaku? (12)
Semua orang berjuang keras untuk membangun harkat diri, namun tidak
sedikit yang terjerumus kedalam jurang prustasi. Maka sangat sering kita melihat sosok orang yang diam bertopangkan dagu. Tatapan matanya yang kosong, tak risau dengan orang yang lalu lalang, Ditempat lain orang meratap kecewa karena hidupnya terasa hampa, Ada juga yang beringasan kehilangan akal
sehat, hidupnya dipenuhi amarah karena impiannya buyar tidak jelas. Dari sudut etis teologis banyak orang membangun deskripsi
hidup yang bias dengan berkata: “Hidup ini
tidak berarti, tak
ada guna menganut nilai-nilai, taat pada
norma-norma adalah perbuatan bodoh”. Itulah fenomena lain era modern, tragis bukan!!
Dalam nats kita hari ini firman Tuhan berkata: “aku sudah lemah, tetapi
diselamatkan-Nya aku” (ay 6b). Semua
yang difirmankan
TUHAN melalui tulisan raja Daud ini merupakan kebenaran yang telah terbukti di
dalam perjalanan kehidupannya. Raja Daud telah lebih dahulu mengalami berbagai penderitaan
yang mungkin ada dianatara kita sekarang ini mengalaminya. Mungkin ada diantara saudara sedang mengalami krisis
keuangan, krisis keluarga, krisis rohani, krisis social dan krisis politik dan
berbagai krisis lain. Melalui kisah hidup Raja Daud ini kita
dapat menarik beberapa kebenaran, yaitu: Pertama, untuk setiap orang yang percaya
kepada Tuhan Yesus Kristus, pintu selalu selalu terbuka, harapan dan masa depan selalu ada. Kuasa Tuhan yang tanpa
batas dan kekal tersebut mampu membuat yang lemah menjadi kuat, yang sedang mengalami krisis memiliki peluang dan mennjadi
pemenang, dan yang menabur pasti menuai,
haleluya. Kedua, hidup di masa yang akan datang
ditentukan melalui cara kita menjalani hidup di masa kini.
Artinya dalam hidup ini, kita selalu
diperhadapkan dengan pilihan: bergantung
kepada Tuhan seperti Daud Atau membiarkan hidup kita di gantung masalah? Jika kita memilih bergantung kepada Tuhan, maka kita
kuat dan dipulihkan.
Kita akan seperti air yang mengalir dari
sumbernya. Tembok yang tinggi tidak akan membuat kita berhenti. Jurang yang dalam tidak akan membiarkan
langkah kita tertahan. Bagaikan Air, kita harus tetap
naik merangkak sampai mengatasi penghalang. Sebaliknya
jika kita dikuasai masalah, hidup kita cepat goyah kalah dan dikalahkan. Ketiga, masa lalu adalah kenangan sekaligus sebuah
pengalaman untuk menghadapi tantangan dimasa depan. Dengan demikian kita terus bergerak dalam segala keadaan sambil menaikkan puji dan syukur yang membuat nama Tuhan Yesus
Kristus semakin masyihur.
Saat
ini kita sudah tiba di hari ini hari yang diberkati Tuhan. Seperti Raja Daud,
banyak hal yang kita alami. Mungkin ada suatu saat di hari yang lampau saudara berlimpah sukacita karena
Tuhan mengaruniakan hasil kerja dan harmoni kehidupan yang membuat semuanya
terasa lebih indah. Pengalaman lain mungkin
membawa saudara di ambang batas pengharapan. Sudah berjuang keras dan
tuntas tetapi hasilnya mengecewakan. Saudara, bagaimanapun bentuk pengalaman hidup kita,
satu hal yang kita syukuri ialah kita tiba di sini di hari ini, terpujilah Tuhan kita Yesus Kristus. Hal itu tentu sangat membangkitkan gairah dan motivasi
kita untuk selalu meng amini, bahwa Tuhan yang kita sembah adalah pengasih dan adil, Allah kita
penyayang (ay 5). Dengan demikian kita akan senantiasa mengekspresikan kegembiraan disetiap hari yang akan kita lalui disepanjang Minggu ini. Mari kita mendekat kepada Tuhan supaya kegembiraan tersebut melingkupi saudara dan keluarga. Percayalah, Tuhan Yesus Kristus memahkotai hari ini dengan kebaikan-Nya (Mazmur 65:12) dan akan terus memahkotai setiap orang percaya dengan berkat, rahmat, dan keselamatan (Mazmur 103,4; 149:4). Itulah sebabnya kita perlu bersyukur didalam kegembiraan, Haleluya Amin !!