Senin, Desember 28, 2015

B E R K A T N A T A L

                                                                     Lukas 2:8-20
Dan ketika mereka melihatnya, mereka memberitahukan apa yang mereka ketahui tentang anak itu, Dan semua orang yang mendengarnya menjadi heran tentang apa yang dikatakan gembala gembala itu kepada mereka (Lukas 2: 8-20)
Pencipta merancang hidup manusia itu indah. Dia mengaruniakan jalan untuk hidup yang  harmoni dengan memberikan petunjuk, cara  untuk menikmati hidup yang indah tersebut. Dia memberikan rambu-rambu yg perlu kita hindari supaya harmoni tersebut jangan sampai  hilang, yakni dengan memanggil manusia itu keluar dari kegelapan dan menjadi kawanan jemaat yaitu gereja. Namun rencana yang indah itu seringkali sirna termasuk di dalam kawanan jemaat itu sendiri.
Apakah penyebab sirna nya harmoni dari hidup kawanan domba-domba Allah itu? Salah satu penyebabnya ialah karena terlalu sering bertemu. Bukankah semakin sering bertemu itu sangat perlu? Betul! Namun, tujuan bertemu dan kualitas pertemuan tersebutlah yang menjadi masalah. Tuhan memanggil kita untuk bersekutu. Dan bersekutu artinya bertemu muka dengan muka. Artinya, setiap pertemuan itu ada makna dan tujuannya, sebab itu perlu direncanakan dengan baik. Mengapa harus demikian? Supaya yang akan dibicarakan adalah hal-hal yang sangat penting. Karena kalau tidak demikian pembicaraan menjadi ‘ngalor-ngidul’, gossip dan mendiskreditkan orang. Kalau sudah demikian cepat atau lambat, keakraban yang demikian akan segera berakhir dan patah. Dan patahnya menjadi patah arang, susah disambung seperti sediakala. Ingatlah, Tuhan menghendaki kita bertemu untuk bersekutu didalam kasih-Nya. Namun disisi lain Iblis menginginkan pertemuan kita itu menjadi cara untuk merusak persaudaraan kita ( Amsal 25:17 ), hati-hatilah…!! Ada dua cara yang perlu kita lakukan supaya di satu sisi dapat sering bertemu dan membangun persaudaraaan yang lestari sekaligus menjadi berkat bagi orang lain?
Marilah kita buat setiap pertemuan itu hanya mempercakapkan kebaikan Tuhan Yesus Kristus! Jangan menggosipi orang dan kelemahannya. Ingatlah semua manusia mempunyai kelemahan. Jadi jika bertemu, usahakan untuk saling berbagi, Jangan untuk menunjukkan sesuatu yang kita miliki. Kita perlu belajar dan meneladani para gembala padang Efrata. Saat mereka bertemu Sang Bayi Natal, mereka mempercakapkan kedahsyatan Tuhan. Dan mereka menyampaikan kepada orang lain semua yang mereka lihat, yang mereka dengarkan dan yang mereka rasakan saja, tidak ditambah dan dikurangi.  Dan mereka menjadi berkat besar.
Selanjutnya kita perlu merencanakan setiap pertemuan sebagai  “Kon Ji Ro.”Kontak Jiwa dan Roh! Yaitu saling melayani; bersekutu bersama dengan puji-pujian, baca Alkitab bersama, dan kemudian berdoa bersama. Insiatif Kon Ji Ro kita adakan karena ‘aku menyadari kau mengalami pergumulan’. Selain itu sebagai orang yang saling mengasihi, kau dan aku yang sama-sama mengalami kerasnya kehidupan yang pasti pula membutuhkan dukungan dan keperdulian  (Ibrani 10:25-16). Di dalam pertemuan seperti itu kau dan aku dapat saling menghibur dan saling menguatkan baik dengan perbuatan demikian dan dengan perkataan (Galatia 6:2). Jika perkara tersebut kita lakukan secara konsisten, maka potensi kita sebagai jemaat Tuhan dan sebagai keluarga dapat kita kembangkan dan optimalkan di dalam Tuhan (Mazmur 128:1-6). Hubungan didalam keluarga dan antar keluarga pun semakin rukun dan harmoni serta diberkati (Mazmur 133:1-3) Dengan demikian Kemuliaan bagi Allah ditempat tinggi dan Damai sejahtera dibumi, sungguh terjelma dalam hidup kita. Rezeki lancer, tubuh kita sehat dan awet muda berbahagia. Inilah berkat Natal yang direncanakan Tuhan untuk setiap orang, Haleluyah. AMIN.


Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...