Minggu, Februari 17, 2013

Penyembah Idaman

13: 14-17
Sebab hati bangsa ini telah menebal dan telinganya berat mendengar dan matanya melekat tertutup (ay 15a)
Shalom...............!
Setelah kita diberkati dengan anugerah keselamatan, maka Allah ingin memberikan berkat-berkat khusus kepada umat-Nya. Dan Ia mengaruniakan menurut cara dan kedaulatannya yang bebas dan mutlak, bukan menurut kehendak kita yang subyektif dan bias.
Bagaimanakah sikap jemaat supaya ia layak menikmati berkat-berkat Tuhan yg special tersebut? Layak atau tidaknya seseorang menikmati berkat special Tuhan sangat erat kaitannya dengan sikap orang percaya disaat kebaktian dan setelah keluar dari kebaktian. Sikap yg benar saat kebaktian dan saat pulang kebaktian merupakan bentuk penghormatan kepada Tuhan Allah.  Dan setiap orang yang  menghormati Tuhan akan dihargai oleh Tuhan itu sendiri. Itulah sebabnya kalau anggota jemaat hadir di gereja maka seluruh keberadaan kita harus tertuju dan terpusat kepada penyembahan kepada Dia yang Maha Agung. Konkritnya kalau  memuji Tuhan  maka harus memuji dengan sepenuh hati. Kalau berdoa harus berdoa dengan penuh percaya. Dan kalau  mendengar khotbah harus mendengar  dengan hati yang rindu dan terbuka untuk menerima, karena melalui kothbah itu Tuhan menyapa dan melawat umatNya. Dan firman Tuhan itu berisi teguran, peringatan, dan penghiburan serta janji-janji. Itulah sebabnya setiap anggota jemaat perlu memiliki kerendahan hati dalam menerima nasehat dan teguran. Orang yang ditegur Tuhan adalah orang yang berbahagia. Membuka hati terhadap firman adalah langkah awal menuju  sukses. Sebab melaluinya kita semakin diperlengkapi dengan segala macam rahasia ilahi.
Di dalam Matius 13: 14-17 ini Tuhan Yesus mengingatkan kita supaya saat mendengar firman kita membuka hati. Saat  menyanyikan pujian, kita memuliakan Tuhan. Saat  berdoa kita melakukannya dengan penuh keyakinan. Dengan demikian kita dipulihkan dalam segala dimensi kehidupan. Kita menjadi pribadi yang mau mendengar tidak hanya ingin didengar, kita menjadi orang mau mengerti tidak hanya ingin dimengerti, kita  mau menghargai orang lain karena kita juga ingin dihargai. Kita mau memberkati seperti kita yang ingin diberkati. Intinya, Allah memanggil kita untuk memuji, menyembah dan mendengar serta melakukan firman Tuhan. Dan Tuhan menghendaki kita melakukannya dengan benar dan utuh. Sebab itu firman Tuhan berkata;” Janganlah hatimu menebal, dan janganlah telingamu menjadi tuli dan awaslah  supaya matamu tidak buta”.
Ingatlah.. Beribadah itu penting, Menyembah Tuhan itu harus. Tetapi mwujudkan penyembahan tersebut diseluruh kehidupan jangan diabaikan. Sebab ibadah tanpa perubahan adalah Hampa. Penyembahan tanpa perbuatan adalah sia-sia, Itulah Penyembah Idaman, amin  
(doaku menyertai saudara, Haposan Hutapea STh, MA)

Sabtu, Februari 09, 2013

TEPAITLAH JANJIMU


   (Mazmur 12:1-7)
                             "Janji Tuhan adalah janji yang murni bagaikan perak yang teruji....."
Shalom...............!
Hidup manusia tidak dapat dilepaskan dari janji. Saat dua sejoli berpacaran memadu kasih, mereka mengumbar janji. Saat menikah dikemudian hari, pasangan tersebut  saling mengucap janji. Saat dilantik jadi pegawai Instansi, orang mengangkat janji.  Tetapi janji manusia seringkali tinggal janji, kita seringkali cepat lupa dengan janji. Intinya, janji manusia seringkali hanya sebatas kata yang asal bunyi.
Dalam nats diatas dikatakan, Tuhan tidak pernah main-main dengan janji-Nya. Janji Tuhan itu bagaikan perak yang teruji. Artinya ialah, sekali Tuhan berjanji, tak pernah Dia meng-ingkari. Cepat atau lambat Tuhan pasti menepati.
Saudara, Janji Tuhan kepada kita ialah memberkati. Tuhan mau memberkati kita karena kita adalah umat-Nya. Supaya melalui berkatNya tersebut kita menjadi berkat yang besar buat dunia ini. 
Tetapi mengapakah janji berkat Tuhan itu terasa jauh dari sebagian besar orang percaya? apakah Tuhan berdusta? Saudara......., Tuhan tidak pernah berdusta! Yang membuat orang Kristen tidak menikmati janji Allah ialah karena orang Kristen itu sendiri seringkali mengingkari janji-janjinya. Orang Kristen melupakan janjinya kepada Tuhan, kepada orang lain bahkan kepada diri sendiri. Umpamanya saat mengambil keputusan untuk bertobat, kita berjanji untuk berubah dengan hidup lebih dekat kepada Tuhan, Atau mengambil keputusan untuk lebih hormat pada orang tua. Namun dalam perjalanan waktu, janji janji itu kita lupakan dengan sekejab. Akibatnya kita menjadi orang yang hanya mengharapkan Tuhan menepati janji-Nya sementara kita mengingkari janji sendiri. Saudara, Tuhan hanya memberkati orang yang menghargai janjinya, sebab Tuhan yg kita sembah itu adalah Tuhan yang pasti menepati  setiap janji yang difirmankan-Nya.
Apakah anda sudah sangat lelah dalam perjuangan hidup ini? dan apakah saudara belum merasa puas dengan hasil anda? atau anda merasa mimpi atau cita-cita saudara terasa sangat jauh dan merasa tak sanggup lagi untuk diraih? Saudara, jangan menyerah dan jangan membunuh impian saudara. Janji Allah adalah harapan dan landasan satu-satunya untuk segala impian dan masalah anda. Hanya tepatilah janji anda dan jadilah seorang pribadi yang selalu memegang teguh komitmen untuk selalu melakukan kebaikan. Jangan tunda sampai besok!!! Ingatlah.. Tuhan hanya berkenan kepada orang yang karakternya selaras dengan karakter Allah. Yakni, konsekuen dengan janji-janjinya. Itulah sebabnya Tuhan memangil kita menjadi pribadi yang berkarakter seperti Krisrus. Setia terhadap janjinya dan berpegang teguh kepada janji Allah, Sebab kharisma tanpa karaketr akan menjadi seorang trouble maker, Amin 
(doaku menyertai saudara, Haposan Hutapea STh, MA)

Minggu, Februari 03, 2013

Tetaplah Tenang

Roma 8:31-39
Siapakah yang memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan atau kelaparan atau ketelanjangan atau bahaya atau pedang?
Perbedaan orang percaya dengan orang yang tidak percaya Nampak saat menghadapi masalah. Orang yang percaya Kristus tetap mampu menjadi berkat walau saat mengalami masalah, sebaliknya orang yg tidak percaya jatuh dan tergeletak!!! Dalam nats diatas, Paulus mengatakan kasih Kristus itu memampukan setiap orang tetap tegar walau masalahnya berat, tetap bersinar walau lingkungan sekitarnya gelap, dan tetap teguh walau hati tersayat sembilu dan tetap maju walau badai semakin menderu. 
Berbicara mengenai penderitaan karena Kristus, Paulus lah teladannya. Sejak dia mengambil keputusan mengikut Tuhan Yesus, seluruh hidupnya seakan  sebuah rangkaian penderitaan. (2 kor 11: 22-29) Namun walau demikian, Paulus tidak mundur, tak sedikitpun ia gentar dan berpikir ulang. Paulus terus mmberi diri jadi berkat utk dunia bahkan seakan berlari memenuhi target  yg ditentukan Tuhan. Komitmen Paulus yg siap menjalani Proses Tuhan, membuatnya diurapi dengan dahsyat dan dipake Tuhan luar biasa.
Saat ini banyak Orang Kristen ingin dipake Tuhan dengan heran tetapi tidak mau mengikuti proses Tuhan. Mereka ingin hebat, diurapi dan melakukan mujizat tetapi tidak mau dibentuk Tuhan.   
Melalui Nats hari ini, Tuhan Yesus Kristus mengingatkan kita: Tak ada orang yg pernah sampai puncak tanpa melalui tahap demi tahap kehidupan. Dan setiap orang yg melalui tahapan tersebut pasti menjadi pribadi yang hebat dan tahan uji karena sudah mengalami perjuangan yg berat, medan yg sulit serta perasaan yang pahit. 
Kenapa Paulus mampu dan rela jadi berkat? Karena dia sungguh-sungguh telah merasakan kasih Kristus. Dari Paulus kita dapat menemukan bahwa kasih Kristus itu menyelamatkan, kasih Kristus itu  mengandung kuasa, kasih Kristus itu diatas segalanya, tidak ada kekuatan yang dapat membatasinya, haleluyah!!!! 
Tiap-tiap orang mempunyai penderitaannya sendiri. Ada yang menderita karena cta-citanya kandas, menderita karena usahanya hancur dan karena merasa masa depannya suram atau merasa dilupakan orang. Namun sebagai orang percaya kita hrs menerima semua sebagai sebuah tahapan sekaligus proses utk mencapai puncak.  Panggilan kita sebagai org percaya ialah supaya mejadi  seperti Kristus. Jika Kristus saja mengalami banyak penderitaan bukankah kita juga harus siap menghadapi penderitaan? (Filp 1:29) Kita dipanggil menjadi teladan disetiap waktu dan disegala keadaan. Dan Setiap orang Kristen harus menyadari bahwa penderitaan yg sedang dialami dapat dipakai Tuhan menjadi kesaksian. Dengan bersikap positif saat mengalami penderitaan, kualitas iman kita kelihatan. Tetapi sebaliknya kalau kita langsung tersinggung saat kita merasa disepelekan, iman kita tak beda dengan orang kebanyakan. Jadi siapakah yang sanggup memisahkan kita dari kasih Kristus? Jawabannya: Tidak ada !!!! Kecuali diri kita sendiri....Amin 
(doaku menyertai saudara, Pdt Haposan R Hutapea STh, MA)

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...