1 Tesalonika 5:1-11
Karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti
pencuri pada malam (ayat 2)
Meninggal adalah salah satu bentuk datangnya ‘hari Tuhan’ dalam kehidupan
seorang pribadi. Yaitu sebuah peristiwa yang terjadinya bagai kedatangan
seorang pencuri dimalam hari. Tak terduga mengagetkan dan membuat tak berdaya.
Bagaimana sikap menghadapi realita hidup seperti itu? Apa yang harus kita
perbuat? Apakah pasrah atau melakukan seuatu?. Alkitab mengajar umat Tuhan
untuk melakukan beberapa hal, yaitu:
Pertama, Sadar bahwa masa hidup
didunia itu terbatas. Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yg masih
mengaruniakan kita kehidupan sampai hari ini. Tuhan menghendaki supaya saya dan
saudara terus memuliakan DIA sebelum kita selesai didunia ini. Memuliakan Tuhan
itu artinya meninggalkan atau menjauhi perbuatan jahat, bertobat. Kemudian
melakukan yg baik. Sebab cepat atau lambat semua manusia bernasib sama yaitu menghadap
tahta pengadilan Kristus!! Seperti yang dialami orang yg paling banyak umurnya
di dunia, nasibnya juga sama. Setelah menikmati masa hidup yg begitu panjang, Metusalah
pun harus selesai. Dan dia mati di tahun air bah melanda bumi ini. Apakah
Metusalah mati karena air bah? Apakah Metusalah ikut membantu cucunya memabgun
perahu? Atau kah dia ikut mentertawakan cucunya tersebut karena membangun
perahu diatas gunung? Apakah dia melihat cucunya Nuh masuk perahu dan selamat?
Kita tdk tahu. Dituliskan di Alkitab dalam Kejadian 5:27: Jadi Metusalah
mencapai umur sembilan ratus enam puluh sembilan tahun, lalu ia mati. Mengapa seorang
Kristen betah dan tidak takut melakukan kejahatan? Salah satunya adalah merasa umurnya
masih sedikit sehingga yakin hidupnya masih panjang. Pada hal yg sebenarnya
masa hidup manusia ditentukan Tuhan bukan hanya oleh umur yang tua. sebab itu kalau
kita hidup biarlah hidup utk Tuhan. Jika waktu nya kita mati, biarlah mati
didalam Tuhan
Kedua, Sadar, Tuhan mengatur semuanya indah untuk
kesejahteraan manusia. Sungguh... kebaikan Tuhan itu tidak terukur. Dia sangat
mengerti kebutuhan kita manusia. Saat kemaren Dia memberikan hujan, hari ini
Dia memberi kan cuaca cerah, sehingga tercipta keseimbangan. Itu adalah rencana
Tuhan bukan sebuah fluktuasi cuaca. Tujuannya adalah supaya diriku dan dirimu
percaya, berserah dan bersyukur selalu kpd DIA yg Mahakuasa. Dengan demikian
semua tertawa, sehat bahagia, jauh dari rasa takut karena selalu siap sedia.
Hidup mati kita harus ditangan Tuhan, jangan sampai ditangan setan.
Ketiga, Sadar Tuhan itu dan firman-Nya sangat
terpercaya. Pagi hari ini kita mendapat rahasia bahagia yg mudah serta
terpercaya sepanjang masa. Rahasia bahagia tersebut tertulis di Firman Tuhan,
yaitu di Yesaya 48:18, yg berkata demikian:
"Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai
sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu
akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah
berhenti,
Ini sungguh berita betul, bukan hoax. Teruslah mengingat dan
menebarkannya. Engkau akan dimuliakan dan pasti tidak dipidanakan. Karena berita
itu adalah kabar baik dan sangat benar. Bayangkan, tak pernah kering dan takkan
pernah berhenti. Luarbiasa, terpujilah nama Tuhan Yesus Kristus!! Biarlah
setiap saudara berbahagia... Raihlah itu jangan tunda tunda., Haleluya
Keempat, Sadar
bahwa mengikut Tuhan itu bagai masuk kedalam taman yang sngat nyaman dan
permai. Undangan yang sangat berharga. Terpuji
Nama Tuhan Yesus Kristus yang mengundang diriku dan dirimu menikmati berkat yg
sangat besar dan ajaib tersebut. Undangan melalui Firman Tuhan itu sangat
sederhana tetapi sangat jelas dan lugas. Firman tersebut berkata demikian:
"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan
memberi kelegaan kepadamu".
Hidup bersama Tuhan Yesus Kristus itu memang sangat berlimpah kelegaan.
Cemas dan takut lenyap. Semangat hidup dan pengharapan tumbuh terus dan mekar
dan menyebar membuat semangay yang sempat pudah kembali menyala membara.
Berbeda dengan orang yang hidup diluar Tuhan. Hidup diluar Tuhan Yesus Kristus
itu bagai pundak sarat dengan beban berat membuat diri terbungkuk-bungkuk karena beban.
Tuhan memanggil setiap orang untuk selalu sadar bahwa kasih Tuhan
tersebut selaras juga dengan keadilannya. Saat orang terus mengeraskan hati berjalan
dengan semaunya sendiri dan dengan sadar menolak berjalan di jalan Tuhan, maka
saat seperti itulah berlaku keadilan Tuhan. Jadipada akhirnya semuanya
berkaitan dengan keputusan manusia. Tuhan hanya memberi jalan, memberi peringatan
dan menyediakan kesempatan. Amin