Lalu
Tuhan Allah mengusir manusia itu dari Taman Eden supaya ia mengusahakan tanah
dari mana ia diambil (ayat 24)
Supaya saya dan saudara bisa menjadi lebih mudah dalam
menjalani kehidupan ini, saya dan saudara perlu mempelajari dan mengaplikasikan setidaknya
tiga poin penting di dalam hidup ini, yaitu.
1. Filosofi
kehidupan kita harus berdasarkan rancangan dan keinginan Tuhan, bukan
berdasarkan asumsi diri atau berdasarkan asumsi orang lain.
Rencana dan
keinginan Tuhan tersebut sangat simple, yaitu supaya diberkati dan menjadi
berkat. Apapun bentuknya berkat tersebut, seperti talenta, karunia, waktu,
financial bahkan informasi yang penting dan berguna harus disebarkan. Artinya
saat kita menerima apapun harus disalurkan, bukan dipendam. Semakin disalurkan
semakin bertambah dan semakin awet. Tuhan dimuliakan, orang lain digembirakan
dan tubuh jasmani kita semakin sehat dan kuat, bisnis pekerjaan dan pelayanan
kita lancar dan roh kita disegarkan, urapakan dan perkenanan Tuhan tercurah
berlimpah. Sebaliknya jika dipendam akan semakin berkarat dan rusak dan lenyap.
2. Melakukan segala
kegiatan harus berporos demi kemulian nama Tuhan, bukan untuk mendapat
pengakuan dari siapapun. Melakukan segala sesuatu supaya Tuhan dimuliakan
berarti berkaitan dengan cara meraih keinginan yang baik tersebut serta
berkaitan dengan cara menikmati semua yang sudah diraih itu. Jadi saat saya dan
saudara mengambil keputusan berbalik kepada Tuhan hal itu menyangkut dan
melibatkan perasaan, pikiran dan kehendak sekaligus menyangkut kehidupan kita
secara konprehensif. Mengikut Tuhan itu memang penuh tantangan karena
membutuhkan kesudian secara sadar untuk merubah gaya dan nilai pribadi menjadi
seperti gaya dan nilai kristiani. Tetapi walau penuh tantangan, saat mengambil
keputusan tersebutlah kuasa dan urapan Tuhan bekerja menyanggupkan setiap orang
yang bersedia masuk pada proses Tuhan yaitu sebuah proses yang pasti menuju
kerhasilan dan kebahagiaan yang excellence.
3. Menjadikan ucapan
syukur sebagai gaya hidup sehari-hari. Bersyukur itu bukan menerima dengan
pasrah keadaannya. Melainkan menyadari bahwa semua yang di alami dan diterima
tersebut sebagai alat untuk menguji dan mendewasakan umat Tuhan. Mengalami
sesuatu yang tidak dikehendaki membuat kita mencari cara tetap kuat menghadapi
sekaligus mencari cara supaya tidak mengalami hal yang sama secara berulang.
Dan saat kita menerima yang baik dan mendapat hasil yang lebih banyak tidak
bermegah dan lupa diri. Melainkan menaikkan syukur sekaligus mengajak orang
bersukacita menikmati pencapaian tersebut sehingga datang kepada Tuhan Yesus
Kristus. Membuat ucapan syukur menjadi gaya hidup akan mendorong kita bersikap
positif disegala keadaan. Ketika kehidupan seperti tidak cerah, kita mengingat
bahwa kasih karunia Tuhan Yesus selalu senantiasi menyertai.
Atau ketika
kehidupan melumat kita sampai cemas berlebihan, ingatlah bahwa Tuhan sedang
memproses saya dan anda untuk menjadi pribadi unggul baik secara mental, spiritual,
dan sedang merubah pola laku sosial kita.
Sebagai orang
percaya, kita harus selalu ingat bahwa
kehidupan ini akan selalu berjalan baik, asal kita selalu giat melakukan bagian
kita. Kita terus bergerak sebagai orang yang dipenuhi harapan dan mengarahkan
hidup sesuai dengan tujuan Tuhan. Gerak dan tujuan yang benar adalah bentuk
iman. Sebab iman itu ditunjukkan melalui perbuatan. Jika bersikap demikian,
dapat kita pastikan bahwa setiap perjuangan yang ekstra keras dan tuntas akan
menuntun kita mencapai kehidupan yang seperti
Tuhan tetapkan seperti semula, masuk kembali kedalam taman Eden dunia, dan memastikan
masuk ketaman Eden sorgawi, Amin.(Ev John Merari)