Efesus 6:1-9
Kamu tahu, setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan (ayat 8)
Makna ‘persekutuan’ itu sangat dalam. Persekutuan bukan sekedar berkumpul. Bukan pula sekedar beribadah. Persekutuan adalah kumpulan orang-orang yang menikmati kasih Kristus dan diikat oleh kasih Kristus tersebut. Didalam persekutuan itu terkandung kebersamaan yang saling memberi dan saling menerima. Didalam persekutuan buah roh kudus merupakan identitas yang menjembatani segala bentuk perbedaan sifat dan kepentingan diri. Didalam persekutuan tidak ada kata “ini yang terakhir, cukup sudah”. Yang ada ialah pengampunan tanpa batas (Matius 18: 22). Artinya selalu ada ruang kesempatan untuk berubah. Sebab itulah ciri khas persekutuan yg diajarkan Yesus Kristus yang wajib kita teladani. Harus diakui mengenal orang dengan mendalam bukanlah pekerjaan mudah. Namun hal itu bukanlah alasan utk menjauhkan dari persekutuan gerejawi. Apapun hasilnya, semua bentuk prasangka harus dilenyapkan. Niat baik disertai pikiran positif merupakan syarat yg tidak bisa ditawar. Tidak mudah dan membutuhkan waktu. Melalui persekutuan, kita belajar mengenal dan siap untuk dikenal. Belajar bertindak tulus dan membuang segala bentuk prasangka (Ibrani 10:25-26).
Melalui renungan hari ini, kita belajar mengenai ciri persekutuan yg benar dan mengundang berkat, yaitu:
Pertama, karakteristik persekutuan sejati ialah setiap orang didalam persekutuan tersebut senantiasa mengusahakan kebaikan bagi sesamanya. Kebaikan tersebut ialah sebuah tindakan yang selalu memberikan kesempatan tanpa batas utk memperbaiki kesalahan sebagaimana Tuhan Yesus lakukan.
Kedua, setiap orang Kristen perlu menguji motiv hatinya supaya semua orang selalu mampu membangun keharmonisan persekutuan dan membuang segala niat penghianatan terhadap sebuah persekutuan.
Membangun persekutuan dengan hati yg tulus merupakan saluran berkat yg tidak terbantahkan. Artinya, setiap bentuk kerjasama, haruslah tulus. Setiap bantuan yg kita berikan juga harus tulus. Tulus berarti tiada cela. Tidak membanggakan diri. Itulah salah satu rahasia diberkati yang tidak boleh kita lupakan,
Apapun yg mencoba menghambat, kita harus terus maju dan giat membangun persekutuan. Hal itu akan dapat kita bangun melalui kesadaran bahwa orang yang tekun dan setia pasti mendapat kelepasan dan kebaikan seumur hidupnya. Ia dihormati secara social, tubuhnya sehat, berkatnya berlimpah dan pasti masuk dalam kekekalan hidup.
Didalam persekutuan dibutuhkan kualitas. Didalam persekutuan ujian yang sebenarnya dirasakan. Sanggup berkumpul dengan banyak orang dengan berbagai sifat merupakan sebuah ujian yg sebenarnya. Orang yang bertekun akan semakin hebat. Dan kemanapun dia pergi dia akan berkemenangan. Itulah balasan yang akan kita terima dari Tuhan, sebuah balasan yang membahagiakan. Selamat giat bersekutu, Tuhan Yesus Kristus memberkati, Amin.
(Doaku menyetai saudara, Pdt.Haposan Hutapea, STh, MA)
Doa: Tuhan Yesus kristus, ajar aku untuk giat bersekutu dengan sesama umat-Mu dan bimbing hamba-Mu supaya mampu mengenal dan mau dikenal, Amin.
