Sabtu, Juni 20, 2015

Awas Pedang Allah !!!

(Wahyu 2 : 12-17)
Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulutku ini
Banyak jalan menuju Roma, demikian ungkapan yang sangat familiar yg sering kita dengarkan. Artinya, untuk tiba pada sebuah tujuan dibutuhkan jalan. Untuk itu setiap orang menentukan sendiri jalan mana yang harus mereka tempuh, dan meyakini bahwa jalan yang dipilih tersebut adalah jalan yang terbaik untuk menuju tujuan. Namun banyak sekali manusia sudah memiliki tujuan yang baik dan mulia, namun salah saat memilih jalan. Akibatnya ialah mereka tersesat dan tidak pernah sampai di tujuan (Amsal 14:12)
Jemaat Pergamus mengira telah melakukan ibadah yang benar dan berkenan kepada Allah. Tetapi dihadapan Tuhan mereka ternyata keliru. Pemahaman dogma yang dipelajari dan yang dianut sebagian besar anggota jemaat, sesat, karena mengikuti ajaran yang tidak sesuai iman dan Hukum Tuhan yang benar. Pengajar mereka penuh semangat, tetapi memiliki dasar keimanan yang salah dan menyimpang sehingga minus dihadapan Tuhan. Kepada Jemaat tersebut Tuhan Yesus berkata untuk segera bertobat disertai dengan ancaman: “Jika tidak demikian Aku akan Segera datang”. Untuk apakah Yesus Kristus datang kepada jemaat Pergamus? Dia datang bukan untuk membawa berkat, tetapi membawa penghakiman, yakni pedang Allah (ay 16). Itulah sebabnya, kita harus menguji diri kita berdasarkan kebenaran Allah, bukan berdasarkan kebenaran sendiri. Jemaat Pergamus adalah salah satu contoh jemaat yang berpatokan dengan kebenaran sendiri yang dapat kita buat sebagai acuan utama. 
Dalam sejarah gereja, Jemaat Pergamus -salah satu dari tujuh kaki Dian emas Tuhan- tersebut tetap mengeraskan hati didalam dosa dan pemberontakan. Mereka menutup hati dan telinga terhadap firman Tuhan. Mereka lebih suka kehidupan gereja  ‘terduniawikan’. Yang penting senang, hati terpuaskan tak perduli dengan nilai-nilai ketuhanan. Sejarah menuliskan, Tahun 117 Masehi, jemaat Pergamus tersebut mengalami penganiayaan yang dahsyat dan kemudian lenyap tanpa bekas. Tragis…!!!
Mengapa Tuhan membiarkan gereja Pergamus lenyap? Bukankah Dia sendiri yang mendirikan-Nya? Mengapa Tuhan Yesus Kristus seakan-akan tidak menginginkan gereja berkembang dan seolah-olah tidak mau melindungi umatNya dari segala ancaman?. Ada dua hal yang perlu kita ingat sekaligus menjadi pelajaran bagi kita dalam memenuhi panggilan Tuhan.
Pertama. Tuhan mau melihat panggilan beribadah itu dilakukan dengan benar. Dia ingin melihat orang yang hadir beribadah hanya untuk memuliakan Tuhan bukan untuk memuaskan diri sendiri atau melihat dosa orang. Tuhan setuju dan berjanji untuk memberi keuntungan bagi orang yang beribadah, tapi ibadah tersebut harus disertai rasa cukup: cukup benar, cukup menghargai hadirat Tuhan, cukup peduli dengan sesama, dan cukup menjaga kekudusan. (1 Tim 6:2-6).
Kedua, Tuhan lebih menghendaki sebuah lembaga gereja lenyap dari pada nama-Nya dihujat karena cara hidup orang-orang yang beribadah didalam lembaga tersebut menyimpang. Dia membela gerejaNya yang hidup dalam kekudusan dan mengijinkan gereja yang hidup dalam kedagingan mengalami nasip seperti jemaat Pergamus.
Ketiga, Tuhan menghendaki setiap umat-Nya memiliki kualitas iman yang pas. Menyelesaikan setiap pekerjaan yang dipercayakan-Nya sampai tuntas. Tuhan tidak ingin seorangpun berpangku tangan dan bertindak serampangan.

Kota Roma adalah tujuan perjalanan yang baik. Roma adalah pusat pemerintahan, politik, religi sekaligus pusat keuangan. Kota impian. Dan banyak jalan kesana. Tetapi untuk tiba kepada sebuah kualitas Hidup seperti Tuhan kehendaki hanya satu, yaitu Tuhan Yesus Kristus dengan Kebenaran-Nya. Tak ada yang lain, Amin.       


Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...