( Lukas 18: 8-14 )
Aku berkata kepadamu: orang ini pulang kerumahnya sebagai orang yang dibernarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barang siapa yg meninggikan diri ia akan direndahkan dan barang siapa yg merendahkan diri ia akan ditinggikan (Ay 14).
Aku berkata kepadamu: orang ini pulang kerumahnya sebagai orang yang dibernarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barang siapa yg meninggikan diri ia akan direndahkan dan barang siapa yg merendahkan diri ia akan ditinggikan (Ay 14).
Tuhan Yesus menegaskan, orang yang
datang kegereja dan menganggap diri lebih suci dan lebih baik dari orang lain,
tidak dikenan oleh Tuhan. Orang seperti itu buang-buang waktu saja dan menjadi
batu sandungan bagi orang lain. Firman Allah: “orang yg menganggap
diri suci itu, tidak dibenarkan” (ayat 14). Sebab dengan merasa diri benar, dia
susah untuk menerima perubahan
Mengapa orang yang menganggap diri itu suci ditolak sementara orang yang
menganggap diri berdosa dikenan Tuhan. Bukankah mereka sama-sama datang kegereja?
Bukankah mereka sama-sama berdoa? Bukankah dengan datang kegereja sudah melakukan syarat agama?
Adilkan Tuhan itu?
Saudara persoalannya bukanlah terletak di ibadah diikuti nya, bukan pula
di doanya dan bukan pula dipihak Allah. Persoalannya adalah sikap hatinya.
Orang yang pulang dan dibenarkan Allah itu menyadari keberdosaannya dan
mengharapkan belas kasihan Allah, sementara orang yang ditolak Tuhan itu sombong
dan memegahkan diri dengan moralitasnya yang bias serta persembahan persepuluhannya
yang rutin dan besar (ay 10-11). Orang tersebut menepuk dada memegahkan diri dan
lupa dengan kejahatannya. Ia mengukur dan membandingkan moralitasnya dengan moralitas orang
lain.
Ukuran
satu-satunya haruslah Alkitab sebagai firman Allah. Teladan terbaik hanyalah
Yesus Kristus. Dalam
kehidupan rohani, kerendahan hati sangatlah penting. Kerendahan hati membuat seorang
individu mampu mengakui keterbatasan sehingga mengharapkan kuasa Tuhan. Dan dengan
kerendahan hati pula seorang individu mampu mengakui kelemahannya sehingga
merindukan kekuatan Tuhan. Kerendahan hati membuat sesorang individu dapat
menerima teguran yang membuatnya semakin dimurnikan.
Tuhan merencanakan masa depan cerah untuk setiap umatnya. DIA mewariskan hal itu pada setiap orang yang rendah hati. Dalam Amsal 15:33b dikatakan: “kerendahan hati mendahului kehormatan”. Artinya, masa depan yg sehat, bahagia, umur panjang dan masa depan cerah sangat erat kaitannya dengan sikap kita hari ini. Sikap kita kepada Tuhan di saat ini perlu kita selaraskan dengan kehendak Tuhan. Itulah sebabnya kita harus membiarkan Roh kudus memperbaharui hidup dan karakter kita (Roma 12:2).
Tuhan merencanakan masa depan cerah untuk setiap umatnya. DIA mewariskan hal itu pada setiap orang yang rendah hati. Dalam Amsal 15:33b dikatakan: “kerendahan hati mendahului kehormatan”. Artinya, masa depan yg sehat, bahagia, umur panjang dan masa depan cerah sangat erat kaitannya dengan sikap kita hari ini. Sikap kita kepada Tuhan di saat ini perlu kita selaraskan dengan kehendak Tuhan. Itulah sebabnya kita harus membiarkan Roh kudus memperbaharui hidup dan karakter kita (Roma 12:2).
Ada beberapa hal yg perlu kita
pahami sebagai kesimpulan renungan hari
ini, yaitu:
Pertama, memegahkan diri dengan mengaitkannya dengan
kelemahan orang lain merupakan sebuah perilaku buruk. Sebab itu perlu perubahan
perilaku yang radikal sekaligus signifikan. Ingatlah, di dalam Tuhan tidak ada abu-abu !!!
Kedua, Menjalankan syarat agama dengan eforia semata dan bermotiv mendapat puja-puji orang lain merupakan sebuah ritual yg bias makna
dan sia-sia (Lukas 18:11-12)
Ketiga, Datang kegereja namun enggan membuka hati dan
enggan memberi korban kepada pekerjaan Tuhan adalah sebuah
kekejian sebab dengan demikian dia sudah menyangkali imannya kepada Tuhan Yesus
Kristus yg dia percayai sudah berkorban untuk dosanya. Amin. (Doaku menyertai setiap saudara, Tuhan Yesus Kristus Memberkati)