Jumat, Mei 13, 2016

UKURAN YANG BENAR

( Lukas 18: 8-14 )
Aku berkata kepadamu: orang ini pulang  kerumahnya sebagai orang yang dibernarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barang siapa yg meninggikan diri ia akan direndahkan dan barang  siapa yg merendahkan diri ia akan ditinggikan (Ay 14).
Tuhan  Yesus menegaskan, orang yang datang kegereja dan menganggap diri lebih suci dan lebih baik dari orang lain, tidak dikenan oleh Tuhan. Orang seperti itu buang-buang waktu saja dan menjadi batu sandungan bagi orang lain. Firman Allah: “orang yg menganggap diri suci itu, tidak dibenarkan” (ayat 14). Sebab dengan merasa diri benar, dia susah untuk menerima perubahan
Mengapa orang yang menganggap diri itu suci ditolak sementara orang yang menganggap diri berdosa dikenan Tuhan. Bukankah mereka sama-sama datang kegereja? Bukankah mereka sama-sama berdoa? Bukankah dengan  datang kegereja sudah melakukan syarat agama? Adilkan Tuhan itu?
Saudara persoalannya bukanlah terletak di ibadah diikuti nya, bukan pula di doanya dan bukan pula dipihak Allah. Persoalannya adalah sikap hatinya. Orang yang pulang dan dibenarkan Allah itu menyadari keberdosaannya dan mengharapkan belas kasihan Allah, sementara orang yang ditolak Tuhan itu sombong dan memegahkan diri dengan moralitasnya yang bias serta persembahan persepuluhannya yang rutin dan besar (ay 10-11). Orang tersebut menepuk dada memegahkan diri dan lupa dengan kejahatannya. Ia mengukur dan membandingkan moralitasnya dengan moralitas orang lain.
Ukuran satu-satunya haruslah Alkitab sebagai firman Allah. Teladan terbaik hanyalah Yesus Kristus. Dalam kehidupan rohani, kerendahan hati sangatlah penting. Kerendahan hati membuat seorang individu mampu mengakui keterbatasan sehingga mengharapkan kuasa Tuhan. Dan dengan kerendahan hati pula seorang individu mampu mengakui kelemahannya sehingga merindukan kekuatan Tuhan. Kerendahan hati membuat sesorang individu dapat menerima teguran yang membuatnya semakin dimurnikan
Tuhan merencanakan masa depan cerah untuk setiap umatnya. DIA mewariskan hal itu pada setiap orang yang rendah hati. Dalam Amsal 15:33b dikatakan: “kerendahan hati mendahului kehormatan”. Artinya, masa depan yg sehat, bahagia, umur panjang dan masa depan cerah sangat erat kaitannya dengan sikap kita hari ini. Sikap kita kepada Tuhan di saat ini perlu kita selaraskan dengan kehendak Tuhan. Itulah sebabnya kita harus membiarkan Roh kudus memperbaharui hidup dan karakter kita (Roma 12:2).
Ada beberapa hal yg perlu kita pahami sebagai  kesimpulan renungan hari ini, yaitu:
Pertama, memegahkan diri dengan mengaitkannya dengan kelemahan orang lain merupakan sebuah perilaku buruk. Sebab itu perlu perubahan perilaku yang radikal sekaligus signifikan. Ingatlah, di dalam Tuhan tidak ada abu-abu !!!
Kedua, Menjalankan syarat agama dengan eforia semata dan bermotiv mendapat puja-puji orang lain merupakan sebuah ritual yg bias makna dan sia-sia (Lukas 18:11-12)
Ketiga, Datang kegereja namun enggan membuka hati dan enggan memberi korban kepada pekerjaan Tuhan adalah sebuah kekejian sebab dengan demikian dia sudah menyangkali imannya kepada Tuhan Yesus Kristus yg dia percayai sudah berkorban untuk dosanya. Amin. 
(Doaku menyertai setiap saudara, Tuhan Yesus Kristus Memberkati)

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...