Sabtu, April 26, 2014

K o n s i s t e n s i

Yohanes 21: 1-14
Kata Yesus kepada mereka: “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk pauk?” Jawab mereka:’tidak ada.” (aya 5)
Ditinjau dari asfek social, orang yang dewasa itu mampu dan mau bertanggungjawab. Kalau diberi tanggungjawab, dia berusaha untuk menuntaskannya. Dan kalau ia membuat kekeliruan, dia mau mengakui kesalahan.  Konkritnya, dia bersyukur atas kepercayaan yang dia terima dan berusaha tidak mengecewakan yang memberikan kepercayaan tersebut.
Setiap orang Kristen dirancang menjadi dewasa. Menjadi orang Kristen yang dewasa berarti mengetahui bentuk tanggungjawabnya sebagai orang percaya dan sanggup mandiri menjalankan mandate yang dipercayakan Tuhan. Dia mengerti apa yang Tuhan mau dan tidak lagi mudah diombang-ambingkan.
Dalam nats diatas dikatakan, murid-murid itu kembali kepada dunianya semula. Tiga setengah tahun bersama Yesus, mereka mengalami dan melihat tanda-tanda ajaib, tetapi hal itu  tidak cukup bagi mereka untuk bertumbuh dewasa rohani. Mereka merasa Yesus sudah masa lalu dan melupakan pesan Tuhan yang disampaikan malaikat saat mereka melihat kubur yang sudah kosong. Dari pada pergi ke bukit Galilea mereka justeru kembali ke danau Tiberias yang sudah lama ditinggalkan. Mukjizat dan tanda-tanda ajaib memang perlu tetapi intim dengan Bapa dan firman-Nya jauh lebih dahsyat dalam membangun kedewasaan rohani seseorang. Jangan kejar mujizat, tetapi kejarlah Tuhan dan intimlah dengan-Nya, maka mujizat akan mengikuti hidup anda.
Dalam hidup sehari-hari, sering sekali kita merasa Tuhan seakan tidak ada atau terasa sangat jauh, hidup terasa hampa dan kehilangan gairah. Namun karena kita intim dengan Bapa dan firman-Nya, kita tetap teguh berdiri, Haleluyah. Orang Kristen yang intim dengan Bapa  adalah orang Kristen yang telah dewasa. Dia mengenal Tuhan dengan jelas dan menjadi pribadi yang konsisten. Dia selalu  bertanggungjawab dan selalu termotivasi untuk mengestafetkan imannya kepada orang lain supaya tercipta sebuah  komunitas baru dengan identitas iman yang berakar, berbuah serta berkemenangan.
Firman Tuhan hari ini memberi pesan  kepada semua orang Kristen di sepanjang abad dan di segala tempat supaya bertumbuh dewasa iman yg bermuara kepada hidup yang telah diperbaharui Kristus. Masa lalu perlu, tetapi kita harus memandang ke masa depan. Karakter negative masa lalu kita tinggalkan dan maju kepada hidup yang sudah diubahkan. Berbicara tentang panggilan itu mudah. Namun untuk tetap konsisten, membutuhkan perjuangan dan ketergantuan kepada Tuhan. Konsistensi dan kasih merupakan dua hal yang saling terkait. Orang yang konsisten adalah orang yang mengasihi Tuhan dan firman-Nya. Saat Petrus dan temannya tidak konsisten pada komitmen yang mereka buat, mereka gagal. Mereka mencari makan tetapi mereka tidak punya makanan. Berjuang semalaman mencari ikan, hasilnya nihil. Tetapi saat Yesus datang dan memberi petunjuk, Mukjizat terjadi.
Melalui peristiwa itu Tuhan Yesus Kristus  berkata kepada Murid dan kepada kita: “AKU tetap konsisten, kuasa dan penyertaan-KU tidak berubah. Jika kamu ingin terus menikmati kuasa dan penyertaan-KU, maka tunjukkanlah Konsistensi”. Mari kita berkata: “ Ya Tuhan, aku mau konsisten didalam Tuhan untuk membangun Jemaat-Mu, Haleluyah, Amin.” AMIN

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...