Shalom, Selamat Pagi!! Setiap orang menyadari hidup ini hanya satu kali. Sebab itu hidup harus dinikmati. Namun cara menikmati itu harus benar. Cara menikmati yang benar itu ialah dengan *puass*. Umpamanya, seorang pekerja puas dgn pekerjaannya dan puas dgn upahnya. Seorang pedagang puas dgn untungnya. Seorang pelajar puas dgn prestasinya. Seorang petani, puas dgn hasil ladangnya. Seorang nelayan puas dgn tangkapannya. Seorang pegawai puas dgn jabatannya. Seorang pelayan *puas* dgn pelayanannya. Mungkin yg didapat belum memenuhi target atau standart kebutuhan, tetapi diterima dengan puas. *Puas* disini artinya bersyukur, bukan pasrah. Fondasinya adalah bersyukur bukan bersungut sungut. Setelah itu baru memikirkan cara benar dan cara terbaik utk mendapat hasil yg lebih baik. Merasa *puas* itulah salah satu cara terbaik utk menikmati hidup yg hanya sekali. Didalam nya terkandung iman, terkandung semangat hidup, didalamnya terkandung orientasi hidup yg lurus, hidup yg menghidupkan, hidup yg berlimpah. Bisa dan biasa berpuas diri itu mengakselerasi diri untuk penetrasi hidup yg lebih baik melalui kreatifias yg tak pernah berhenti. *Puas* merupakan pembeda org benar dan orang fasik, orang percaya Tuhan dan orang yg percaya hantu. Firman Tuhan berkata di
Maleakhi 3:18: Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.
Percaya Tuhan dan beribadah dgn sungguh2 itu terbukti perlu pembuktian. Gbu always
