Kamis, Juni 15, 2017

CINTA DARI TUHAN

Yunus 4:6-11
Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu.
Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu.
Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati, katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup." 
Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati."
Lalu Allah berfirman: "Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikit pun engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula.
Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"

Demikianlah akhir kitab Yunus. Satu ending yg kelihatannya membingungkan dan memaksa kita membacanya dan merenungkan lebih dalam. Apakah makna dari pohon jarak yg tumbuh kemudian layu kembali tersebut dan pelajaran apakah yg Allah ajarkan?...
Melalui pesan ini Tuhan mengajarkan arti dan kedalaman cinta Allah.
Yunus sbg nabi Tuhan sekalipun, ternyata telah salah memahami makna cinta ‎Tuhan secara benar. Yunus sbg mana sama spt kita, sering kali hanya mampu memahami cinta Tuhan spt yg pikiran kita mampu terima atau spt yg kita sendiri biasa kerjakan. Apa bedanya?
‎Jika saya mencintai seorang wanita, dan cinta saya ditolak olehnya, maka saya akan bersedih, sebab saya telah kehilangan sesuatu...
Tuhan mencintai kita, dan jika cinta Tuhan kita tolak, maka Tuhan akan bersedih, sebab kita (bukan Tuhan) telah kehilangan sesuatu.
Itulah bedanya cinta Tuhan dan cinta yg dpt dan biasa kita fahami.

Yunus mengerti cinta Tuhan sebatas apa yg pikiran manusianya bisa terima, Akibatnya ialah dia meresponi cinta Tuhan spt yg dia bisa terima dan fahami. Yunus ‎mencintai dan sayang kpd pohon jarak, karena pohon jarak itu berguna dan memberikan kenikmatan dan rasa aman bagi Yunus. Dan saat kenikmatan dan rasa lega itu hilang, Yunus menjadi kecewa dan marah. Cintanya berdasar dan bertujuan hanya kpd diri-nya sendiri semata dan keuntungan semata.
Sebaliknya Tuhan mencintai penduduk kota Niniwe sekalipun penduduk kota itu jahat dimata Tuhan, tapi Tuhan melihat apa yg bisa terjadi setelah mereka bertobat dan dipulihkan,... itulah cinta Tuhan, cinta-Nya menerobos jauh kedepan, bukankah kitab Roma 5:8 mengatakan: "...Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."
Dasar atau alasan cinta Tuhan kpd kita itu bukan akan 'apa yg kita bisa kerjakan utk Dia' tapi berlandaskan kpd 'apa yg Dia mau dan sudah berikan utk kita...' Itulah open ending kitab Yunus, 
Betapa sia sianya dan bodohnya kita jika kita tdk meresponi cinta Tuhan sepenuh hati. Jadi akhir kitab Yunus itu adalah keputusan yg juga berlaku bagi masing-masing kita. Kita sendiripun harus menuliskan spt apa dan bagaimana ending hidup kita nantinya. Dan semua itu tergantung kpd respond kita terhadap cinta Tuhan yg begitu berharga yg sudah Dia berikan...
Kasihi Tuhan Allahmu dgn segenap hatimu, segenap jiwamu dan dgn segenap kekuatanmu.

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...