Sabtu, Oktober 22, 2011

Cara Hidup Yang Diberkati

( Yoh 13:21-30 )  
Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: ”Aku berkata kepadamu, sesunggguhnya seorang diantara kamu akan menyerahkan Aku.” (Ay 21)
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berhadapan dengan orang-orang berpenampilan aneh dan sifat ber aneka. Ada orang yang berwajah rupawan, bertutur lembut dengan penampilan menawan tetapi hatinya penuh duri. Sebaliknya ada pula manusia yang bertampang garang, wajah kasar, bertutur kata serampangan tetapi memiliki hati yang lembut dan bertindak penuh kasih sayang. Namun anehnya, banyak orang lebih mudah  bersimpati terhadap orang yang berpenampilan menarik dan bertutur menawan dari pada bersahabat dengan orang yang bertampang garang dengan penampilan berantakan. Akibatnya, tidak terhitung  orang yg kecewa, dan terperdaya. Sebab itu jika diantara sidang jemaat tidak ingin diperdaya oleh orang yang berpenampilan luar yang menawan, haruslah segera bertobat.
Dalam nats diatas dituliskan oleh Yohanes tentang penghianatan Yudas kepada Yesus. Banyak orang bertanya, Apakah Yesus Kristus tidak mengetahui niat Yudas tersebut? Jawabanya ialah, Yesus mengetahui niat Yudas!! Dan justeru karena itulah Yesus menegor sekaligus mengingatkan Yudas supaya membatalkan niatnya, sekaligus memberi kesempatan kepada Yudas untuk memperbaharui persekutuan sekaligus  menjaga persahabatan dengan benar dan tulus. Yesus Kristus memperingatkan Yudas, bahwa buah dari setiap penghianatan terhadap sebuah persekutuan baik pasti dimangsa setan. Dan setiap penghianatan sahabat yang baik pasti pekerjaan setan. Waspadalah
Yesus Kristus sayang sama Yudas dan mengangkatnya menjadi salah seorang orang kepercayaan. Namun Yudas membalas kepercayaan tersebut dengan persahabatan yang palsu, sebuah persahabatan dengan motif yg menyimpang. Motivnya sangat menyimpang. 
Memberikan kesempatan untuk berubah, merupakan ciri khas persekutuan yg diajarkan Yesus Kristus. Sebuah bentuk persekutuan sejati yg perlu kita teladani. Memang, bagi kita orang percaya, mengenal orang dengan mendalam bukanlah pekerjaan mudah. Namun hal itu bukanlah alasan utk segera percaya kepada orang rupawan dan segera menutup pintu hati kepada orang yg berwajah berantakan. Semuanya membutuhkan waktu. Itulah sebabnya perlu persekutuan. Melalui persekutuan, kita belajar mengenal  dan membuka diri untuk dikenal.
Melalui renungan hari ini, kita belajar mengenai ciri persekutuan yg benar dan mengundang berkat datang, yaitu:
Pertama, karakteristik persekutuan sejati ialah setiap orang didalam persekutuan tersebut senantiasa mengusahakan kebaikan bagi sahabatnya. Kebaikan tersebut ialah sebuah tindakan yang selalu memberikan kesempatan tanpa batas utk memperbaiki kesalahan sebagaimana Tuhan Yesus lakukan.
Kedua, setiap orang Kristen perlu menguji motiv hatinya supaya tidak ada seorangpun yang terjerumus dengan melakukan seperti yang dilakukan oleh Yudas Iskariot, yaitu penghianatan terhadap sebuah persekutuan.
Membangun persekutuan dengan hati yg tulus merupakan saluran berkat yg tidak terbantahkan. Artinya, setiap bentuk kerjasama, haruslah tulus. Setiap bantuan yg kita berikan juga harus tulus. Tulus berarti tiada  cela. Tidak membanggakan diri. Itulah salah satu diberkati yang tidak boleh kita lupakan, 
Apapun latar belakang penghianatan Yudas, setiap oirang harus mengetahui bahwa seorang penghianat terhadap kebaikan pasti mendapat cela seumur hidupnya. Ia ditolak secara sosial dan ditolak masuk kedalam kekekalan. Menghianati kejahatan itu harus, tetapi menghianati sahabat yang baik itu haram, apalagi menghianati iman kepada Tuhan Yesus Kristus, tak ada kata maaf, Amin



Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...