Ulangan 15:1-15
Haruslah kau ingat, bahwa engkaupun dahulu budak
ditanah Mesir; dan engkau ditebus oleh Tuhan Allahmu, Iitulah sebbanya Aku
memberi perintah kepadamu. (Ulangan 15;15)
Setiap orang paling tidak memiliki sebuah pengalaman yg susah dilupakan. Baik yg berkaitan dengan orang lain demikian juga yg berkaitan dengan
sebuah peristiwa. Entahkah pengalaman itu buruk atau indah dua-duanya adalah
pengalaman. Dan kadang pengalaman itu menimbulkan reaksi yang berbeda. Terkadang olehnya kita senyum dan tertawa
sendiri seakan kehilangan kendali diri. Olehnya juga kita dapat murung
sepanjang hari bahkan menangis tanpa henti. Intinya, masa lalu dapat membuat kita
berbangga diri, namun olehnya juga kita dapat tunduk diri menyesali yg terjadi. Pengalaman di perjalanan hidup yang kita lalui dapat kita buat menjadi ukuran sekaligus
menjadi sebuah alat untuk instrospeksi diri. Pengalaman itu dapat berfungsi
sebagai pembanding antara hidup dalam dosa dimasa silam dan implikasinya yang
merugikan dengan hidup dalam Tuhan dengan dampak positifnya yang membahagiakan.
Intinya,
Pengalaman dapat kita jadikan sebagai sebuah mercusuar kehidupan yg dapat membantu kita memastikan arah yang menuju maut atau arah menuju keberkatan. Masa lalu dalam kekerasan hati dan diikat
kuasa kegelapan dapat menjadi kesaksian utk menyadarkan org lain. Bahkan Penderitaan dan kegagalan karena dosa dimasa
lalu yg membuat kita putus asa, dapat menjadi sebuah perenungan yg membuat kita
mengambil keputusan utk berkata "tidak"!
terhadap dosa dan perilaku menyimpang. Dalam nats
diatas, Tuhan mengajak kita untuk mengingat masa silam yang gelap dan pengaruhnya terhadap kehidupan. Mengingat masa silam bukan berarti menyuruh
kita untuk hidup dengan masa lalu, melainkan membuat masa lalu sebagai
pelajaran kemudian menaikan syukur atas masa kini serta memilki langkah pasti
menuju masa depan yang lebih baik.
Melalui
pengalaman iman dimasa silam, akan memampukan kita bereaksi positif dimasa kini
dan nanti. Artinya, jika suatu ketika kita menghadapi badai, kita tetap tegar
karena kita sudah pernah mengalami pertolongan Kristus yang Sejati.
Hari ini GBI
Aletheia di ditahbiskan sebagai gereja yang dewasa. Artinya jika selama ini
kita hanya diakui diantara 203 GBI di BPD Banten, maka sejak saat ini kita
berdiri sejajar dengan 8000 an GBI Seluruh Indonesia dan luar negeri,
Haleluyah. Peristiwa ini membuat keyakinan
kita semakin dikukuhkan bahwa Tuhan Yesus Kristus sebagai kepala gereja, Dialah
yang memulai dan Dia sendiri yg akan terus membela dan menyertai Jemaat
Aletheia dan memberkati setiap pribadi dan keluarga yg sungguh terbeban
mendukung pekerjaan Tuhan. Pengalaman Penyertaan Tuhan di perjalanan pelayanan GBI Aletheia yang sarat
tahapan sekaligus berlimpah rintangan tentu semakin membuat sidang jemaat
memandang hari depan dengan penuh keyakinan, sekaligus meningkatkan konsistensi
dan komitmnen setiap pribadi untuk terus maju bersama melakukan perkara-perkara
yang gagah perkasa.
Dengan
mengingat Penyertaan Tuhan yang Maha Setia, kita dapat melihat masa depan
dengan penuh sukacita. Sebab dengan mengingat masa lalu, kita tidak
perlu ladi ragu. Kita pegang janji Tuhan, kita pupuk kebersamaan dan kita
lenyapkan setiap bentuk prasangka, Tuhan Yesus Kristus Memberkati.
Ecclesia reformata ecclesia semper reformanda. Ubi
Christus ibi ecclesia. Panta di autou egenetou, kai zoris autou egeneto aude,
en ho gegonen, Amen. (pendeta Haposan R
hutapea Sth, MA)