Yakobus 2 :1-24
Jadi kamu lihat, bahwa manusia
dibenarkan karena perbuat-perbuatanNya dan bukan hanya karena iman (ayat 24).
“Harimau mati
meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading”. Tuhan merancang manusia meninggalkan cipta dan karya saat ‘berpulang’.
Hal yg sama ditinggalkan Abraham! Iman, karya dan keteladanan Abraham membuat
tiga agama besar di dunia menetapkannya sebagai bapa iman. Iman Abraham menjadi ukuran. Ia menjadi contoh
orang yang membuktikan iman melalui perbuatan. Abraham mampu tampil beda. Ia menyiarkan kebenaran sekaligus mewujudkan kebenaran. Konkritnya,
sebagai orang beriman, ia selaraskan perkataan dengan perbuatan. Ini namanya intergritas. Ia melakukan langkah iman yang membuatnya menjadi teladan
sepanjang abad.
Hal apalagi yang dilakukan Abraham
sehingga ia menjadi teladan orang beriman disepanjang abad?
Pertama,
Abraham melangkah dengan iman. (Kej. 12:1-6). Allah memanggil, ia mendengar!
Allah menyuruh pergi Abraham percaya, taat dan bertindak. Orang Kristen dengar
firman namun banyak yang tidak mau percaya! Dosa tertemplak khotbah, banyak
yang marah dan marah sampai tahunan. Orang Kristen tahu dan hafal firman:
“jangan marah sampai matahari terbenam”, tetapi orang Kristen banyak yang marah sampai
ubanan. Saat dosa Abraham ditegur, dia bertobat, orang Kristen saat dosanya tersingkap firman, tidak tobat malah semakin kumat!, Luar biasa……….
Kedua,
Abraham memberikan yang terbaik kepada Tuhan. (Kej. 22:11-19). Saat usia menjelang seratus tahun dan belum
mempunyai anak, ia tetap percaya janji TUHAN. Ketika anak lahir sehat, Abraham berbahagia.
Sorak-sorai berkumandang senantiasa. Dan saat Allah meminta anaknya, tak
sedikitpun ia ragu. Ia mengetahui, TUHAN
yang meminta adalah TUHAN yg memberi. Abraham tak mundur sebaliknya bersyukur, Dahsyat!!!.
Ketika orang Kristen banyak yg diberkati,
mereka lupa Tuhan, lupa saudara dan lupa teman. Orang Kristen banyak yg
takabur serta enggan bersyukur. Mengapa
banyak orang Kristen bersikap demikian? Jawabannya ialah, iman tak tumbuh, dan ragu pada Tuhan yang Maha Mampu.
Ketiga,
Abraham memberi yang terbaik kepada sesame (Kej. 18:22-23). Saat TUHAN
bertitah: “Kota Sodom harus dimusnahkan, dosanya banyak tak ada harapan. Tak ada
iman apalagi kasih-sayang, saat siang pesta-pora, saat malam penuh maksiat”................, Abraham bertindak memberi tawaran. Sodom
terancam, Abraham gemetar. TUHAN murka, Abraham bersyafaat. Ia menangis dikala
sesamanya terancam. Ia tak tahan memikirkan dahsyatnya hukuman. Ia berdoa untuk
mengusahakan kelepasan. Inilah Iman yg
benar. Iman yg benar itu perduli dan selalu siap berbagi, tidak egois....................!
Apalah artinya iman kalau tanpa
perbuatan, demikian kira-kira Abraham berpesan. Apa pula artinya iman tanpa
keteladanan, demikian esensi firman Tuhan sepanjang zaman.
Zaman ini zaman modern, menuntut semuanya
harus serba transparan, tak ada tempat bagi orang yang hanya omong doang.
Apakah Anda orang yang merasa punya iman? Jadilah teladan! Kualitas iman saudara nampak
dari kualitas perbuatan saudara, Amin.