Sabtu, Desember 22, 2018

BERSORAKLAH, “HALELUYA!!”

Zakharia 9:1-10
Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda (aya 9)
Tuhan rindu perayaan Natal itu bukan eforia semata yang menghabiskan dana, yang menguras tenaga pikiran dan waktu panitia, tetapi membawa dampak positif yang luar biasa kepada setiap umat. Di harapkan melalui perayaan Natal tersebut ada semangat baru untuk menjadi saksi, ada semangat untuk berubah menjadi baru serta semangat untuk semakin mengandalkan Tuhan semata. Ada beberapa kondisi yg harusnya menjadi pengalaman kita jika sungguh sungguh menghayati makna Natal itu, yakni antara lain:
Natal adalah Api Harapan Baru. Saat engkau merasa sendiri karena tidak ada yang perduli, saat hatimu galau tak menentu, saat engkau rasa hidupmu tidak lagi berarti, saat engkau merasa bebanmu semakin berat, saat engkau merasa masa depan tak lagi pasti, jangan engkau goyah!!. Ketahuilah Tuhan Yesus Kristus lahir dan hadir untukmu dan untukku. DIA mengerti segala yg kita alami dan DIA setia untuk memberikan kita kekuatan mengatasi semua tantangn hidup dan tantangan pelayanan. Tuhan Yesus Kristus akan segera turun tangan saat diriku dan dirimu ada didalam batas akhir daya tahan. Tujuannya adalah supaya menjadi kesaksian bagi banyak orang. Sebab itu walau kepala sudah botak sebagian, walau rambut yg dahulu sangat hitam telah menjadi uban, tetaplah percaya...!!! 
Ucapan “Selamat Natal”, tidak perlu terlalu diharapkan. Natal adalah perbuatan Allah, tindakan Allah. Manusia tidak punya andil distu dan tidak ada jerih-payah yang membuat engkau layak mendapatkan ucapan, ‘selamat!!’. Ada atau tidak ada orang lain yg mengucapkan " selamat Natal " kepada kita, sedikitpun itu tidak boleh mempengaruhi sukacita natal orang percaya. Suka cita karena menikmati tindakan konkrit dari Tuhan Yesus Kristus. Sebab yg paling utama dalam Natal tersebut adalah kesadaran bahwa "Tuhan menghampiri saya, DIA memperdulikan saya!!", Haleluya. Hari raya natal berbeda jauh dengan hari raya lebaran. Hari raya natal adalah menerima lawatan Allah. hari raya lebaran adalah perayaan atas keberhasilan melakukan puasa. Sebab itu umat yg melakukan ibadah puasa merasa perlu diapresiasi oleh orang lain dengan mengucapkan "selamat"! Karena itu setiap orang percaya harus menyadari bahwa kegembiraan Natal adalah berkaitan dengan Penghargaan Tuhan kepada saya yg penuh dgn kejahatan dan yang penuh kelemahan. Maka teruslah berjuang dan tetaplah semangat.
Natal membuktikan Tuhan itu concern dengan janji-Nya. Dia tepat janji!!. Saat manusia berdosa, DIA menegur, mencari, memanggil sambil memberikan janji-Nya. Tuhan sangat perduli atas hidup kita. DIA menyertai kita senantiasa. Mari kita jalani hidup ini apa adanya. Tetap semangat, Jujur, tulus dan berlimpah syukur. Tuhan kita adalah Tuhan yang setia. Sekali DIA berjanji pasti DIA genapi. Sebab itu sebagai orang percaya, kita harus ikut Tuhan dengan berpegang teguh terhadap janji. Suami menggenapi janji demikian juga isterinya. Orang tua kepada anaknya dan anak terhadap orang tuanya. Suami isteri yang sama sama memiliki kualitas iman yg sama dan konsisten terhadap janjinya akan berdampak signifikan terhadap keharmonisan keluarga. Mereka sama-sama bertumbuh, mereka tdk saling menyalahkan dlm kesusahan. Mereka sepakat melakukan kebaikan. Sepakat untuk berkorban dan menjauhkan diri dari persekongkolan kejahatan. Seisi keluarganya pasti berhasil dan terberkati.
Natal mendorong kita utk terus beribadah dan melayani Tuhan. Datang beribadah menyembah TUHAN merupakan keuntungan besar. Dipanggil dan diurapi melayani pekerjaan Tuhan Yesus Kristus merupakan berkat dan kesempatan besar. Dirumah Tuhan itu kita menikmati lawatan Tuhan Yesus Kristus yg menyucikan sekaligus membebaskan. Maka teruslah focus saat didalam gereja. Jangan biarkan apapun mengalihkan hatimu dari penyembahan. Pelayanan dan penyembahan menyehatkan rohani dan menyehatkan jasmani. Orang yg sehat itu terus bentumbuh. Secara rohani ia terus bertumbuh dan tidak boleh berhenti, sebab sekali ia berhenti kemunduran terjadi. Tidak boleh pula berpuas diri karena jika demikian ia jatuh ke titik awal lagi dan lemah. Sebaliknya secara jasmani orang yg sehat terus bertumbuh sampai ke satu titik dia tidak bisa bertumbuh lagi. Setelah itu tubuh mulai merosot kulit mengkerut, tulang keropos dan panca indera menurun. Tetapi meskipun pertumbuhan rohani dan jasmani sifatnya berbeda, dua2nya membutuhkan hal yg sama yaitu berjuang. Berjuang supaya terus beribadah dan berjuang supaya terus semangat melayani pekerjaan Tuhan. Orang yg ingin rohaninya terus bertumbuh harus berjuang, dan orang yg ingin jasmaniahnya merosot perlahan harus tetap kuat, juga harus berjuang. Dan supaya memiliki semangat juang membutuhkan kuasa Rohkudus dan kasih dari tempat tinggi. Untuk kasih dan kuasa itulah Tuhan Yesus Kristus lahir dan hadir ditengah tengah kita didalam kita, Immanuel, Haleluya. Selamat Natal, Amin. (Pendeta Haposan Hutapea )


Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...