Lukas 16: 1-9
Aku tahu apa yang akan aku perbuat. (ayat 4a)
Bertanggungjawab merupakan, sebuah
kompetensi iman. Kompetensi merupakan tuntutan profesionalitas yang sedang
actual di zaman ini. Kompetensi berarti kemampuan seseorang menguasai bidang yang sedang dikerjakan.
Dalam
iman Kristen, Tuhan menuntut kompetensi umat-Nya. Ia menghendaki umat tersebut menunjukkan kompetensi melalui perbuatan. Apakah yang dimaksud
kompetensi sebagai umat Kristen? Maksudnya adalah bahwa keber-agamaan seorang
Kristen, tidak dinilai hanya dengan label agama yang tertera di KTP saja,
tetapi menyangkut seluruh aspek kehidupannya. Artinya setiap orang Kristen
dituntut menunjukkan kualitas iman. Kualitas iman tersebut nampak melalui pertumbuhan rohani yg terus menerus. Hal itu berarti, orang Kristen
yang kompeten tidak berhenti ditahap pertobatan saja melainkan menjadi berkat
yg besar bagi dunia ini. Ia tidak hanya
menjauhkan diri dari dosa tetapi juga melakukan yang baik. Kompetensi orang
Kristen nampak melalui pelaksanaan tanggungjawab
sebagai orang Kristen. Artinya dalam berelasi dengan sesama ia tidak terus
menuntut tetapi juga menurut. Ia tidak mudah mutung saat tersinggung, melainkan
tersenyum sambil terus berhimpun. Ia kuat, tegar tak tergoyahkan. Orang Kristen yg
kompeten selalu tulus dan membuang sikap pura-pura. Orang Kristen yang kompeten mengetahui displin dan
berlatih adalah kunci berhasil. Orang Kristen yg kompeten mengetahui, bahwa didalam
Tuhan Yesus Kristus ia berlimpah potensi yang hanya perlu digali. Orang Kristen
yg kompeten selalu rindu berprestasi dan membuatnya sebagai alat sembah puji
untu Dia Yang Mahatinggi.
Dalam nats diatas kita menemukan
sebuah tindakan yg menunjukkan sebuah komitmen baru untuk bertobat dari
kejahatannya dengan mengurangi beban utang orang lain yang dia buat sendiri. Ia
tidak bereaksi negative terhadap pimpinan yg bertindak negative, sebaliknya mengisi
waktu yg tersedia sebagai kesempatan untuk memulihkan hubungan dengan cara yg
luhur pula. Ia membebaskankan dirinya dari segala bentuk hubungan yg merugikan.
Ia tidak meratap sekaligus membuang amarah.
Melalui ayat tersebut, Tuhan
mengajar kita, supaya waspada terhadap sikap menghakimi sebaliknya berusaha
menunjukkan nilai luhur kristiani.
“aku tahu yang akan aku lakukan”.
Artinya orang Kristen yang kompeten, selalu memahami apa yang dikehendaki Tuhan
dan kemudian meletakkan seluruh kehendak diri dibawah kehendak Tuhan tersebut.
Di sana ada komitmen sekaligus keyakinan. Apakah Anda orang Kristen yang
kompeten? Sekarang Anda tentu sudah tahu, Amin. (Pdt. Haposan R Hutapea STh, MA)