Kamis, Juli 09, 2015

INGATLAH.... (2 RAJA 7:1-11)

Lalu berkatalah yang seorang kepada yang lain : “Tidak patut yang kita lakukan ini, hari ini adalah hari yang baik, tetapi kita ini tinggal diam saja.” (ayat 9)
Situasi ekonomi Indonesia yang terpuruk, dapat menjadi ancaman  persekutuan gerejawi. Individualisme bisa menjadi pilihan, mementingkan diri sendiri akan menjadi fenomena. Kesetia-kawanan sebagai umat akan semakin pudar dan  kebersamaan sesame warga jemaat semakin terancam. Bagaimana kita harus bersikap? Renungan hari ini dapat kita buat menjadi acuan sekaligus pilihan yg menuntun kita menentukan sikap.
Di dalam nats hari ini dikatakan, Samaria sedang mengalami krisis pangan yang dahsyat. Satu per satu mahluk hidup, baik manusia atau hewan kelaparan dan mati. Bahkan seorang ibu harus mengadukan teman yang ikut memakan daging anaknya karena tidak memberi anaknya untuk mereka makan (II Raja-Raja 6:28-29). Dalam situasi kritis tersebut kita menemukan sikap dan tindkan luhur 4 orang kusta yang sedang  terusir. Mereka dikutuk secara teologis dan secara sosial (ayat 3). Namun keempat orang tersebut justeru menunjukkan keteladanan sebagai orang percaya sejati. Perbuatan apakah yang mereka lakukan sehingga kita menyebut mereka sebagai orang percaya sejati?
Pertama, mereka bertindak sesuai dengan iman,
Sadar bahwa ransum dari keluarga tidak mungkin lagi diharapkan, maka keempat orang kusta itu berkata: “dari pada mati dengan mengharapkan yang tidak ada, lebih baik mati dalam berusaha.” Mereka merapatkan barisan, mengeratkan kebersamaan, membulatkan tekad dan membuang rasa takut, dan bergerak menuju sasaran.  Mereka bertindak dan maju menuju lumbung berkat, dan suksespun tergapai gemilang, dahsyat!!(ayat 4-7) Bagi setiap orang percaya yang memiliki tekad dan kemauan serta hidup dalam kebersamaan, masalah pasti  berubah menjadi peluang, haleluya….!!(Yesaya 41:10) 
Kedua, mereka rela berbagi (ay 9)
Dari orang yang kelaparan kini menjadi kenyang. Dari orang yang kekurangan dan sangat miskin, mereka kini menjadi kaya, haleluya…..!! Dan didalam kelimpahannya mereka bertindak luhur. Mereka sadar bahwa yang mereka miliki adalah karena kerja keras dan keberanian mereka. Mereka layak bermegah dan menikmatinya sesuka sendiri. Namun hal itu tidak mereka lakukan. Bahkan hal itu mereka buat menjadi alasan untuk berbagi. Mereka menyadari peranan Tuhan sangat menentukan dibalik keberhasilan  bukan hanya karena usaha mereka semata. Mereka membuang kepentingan diri sendiri dan memikirkan saudara mereka yang dilanda kelaparan (bandingkan dengan Galatia 6:9-10). Mereka berkata marilah kita berbagi kepada teman sebangsa kita, dan mereka melakukannya. Mereka menepati kesepakatan yang mereka janjikan.
Ketiga, pengampunan yg tulus (10-11)
Kepada siapa mereka berbagi? Kepada orang-orang yang mengusir dan yang menghina mereka. Inilah esensi orang beriman. Dan ini pula wujud pengampunan sejati  sekaligus karakter Kristen sejati. Disisihkan dari lingkungan social, diusir dari kampung halaman, merupakan sebuah pengalaman yang menyakitkan. Hak hidup berkomunitas dan hak bersosialisasi hilang, tetapi mereka membuka pintu maaf, dan dilakukan dengan tulus. Mereka yang teraniaya menjadi berkat besar, luar biasa !! Mereka berkata, “ marilah kita berbagi kepada teman sebangsa kita”, dan mereka melakukannya. Inilah nilai khas iman kristiani (Lukas 6:27-36).  

Setiap pencapaian membutuhkan perjuangan berat. Pikiran, tenaga dan waktu dicurahkan. Namun olehnya seringkali membuat manusia menjadi lupa peranan Tuhan. Dan lupa pula melakukan panggilannya sebagai orang Kristen, yakni menjadi saluran berkat bagi sesame dan buat pekerjaan Tuhan. Dalam renungan hari ini dikatakan dalam ayat 9: hari ini adalah hari baik. Artinya, keberhasilan ini adalah dari Tuhan, dan pakailah memuliakan Nama Tuhan. Kiranya melalui keteladanan keempat orang kusta ini dapat memotivasi kita agar tetap memelihara kebersamaan, melepaskan pengampunan sekaligus menunjukkan keperdulian kita terhadap sesame. Amin

Kunci utk Menang

Shaĺom, Selamat pagi. Selamat menikmati pembebasan oleh kuasa Salib Kristus.  *Salib Kristus* adalah bentuk kemenangan nilai kristiani terha...